4.3 Sejarah Putri Hijau
Menurut kisahnya, dahulu di Kesultanan Deli Lama, sekira 10 km dari Medan, hidup seorang putri cantik bernama Putri Hijau. Kecantikan sang putri ini
tersebar sampai telinga Sultan Aceh sampai ke ujung utara Pulau Jawa. Sang Sultan jatuh hati dan ingin melamar sang putri dan ditolak. Penolakan itu menimbulkan
kemarahan Sultan Aceh. Maka, lahirlah perang antara Kesultanan Aceh dan Deli. Konon, saat perang itu seorang saudara Putri Hijau menjelma menjadi ular naga dan
seorang lagi menjadi sepucuk meriam yang terus menembaki tentara Aceh. Sisa “pecahan” meriam itu hingga saat ini ada di dua tempat, yakni di Istana Maimoon dan
di Desa Sukanalu Tanah Karo. Pangeran yang seorang lagi yang telah berubah menjadi seekor ular naga itu,
mengundurkan diri melalui satu saluran dan masuk ke dalam Sungai Deli di satu tempat yang berdekatan dengan Jalan Putri Hijau sekarang. Arus sungai
membawanya ke Selat Malaka dari tempat ia meneruskan perjalanannya yang terakhir di ujung Jambo Aye dekat Lhokseumawe, Aceh.
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat ke dalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh. Ketika kapal sampai di ujung Jambo
Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu
telur. Permohonan tuan Putri itu dikabulkan. Tetapi, baru saja upacara dimula, tiba-tiba berhembus angin rebut yang maha
dahsyat disusul oleh gelombang-gelombang yang sangat tinggi. Dari dalam laut
Universitas Sumatera Utara
muncul abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dengan menggunakan rahangnya yang besar itu, diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya
masuk ke dalam laut. Kisah ini sampai sekarang masih terkenal dikalangan orang- orang Deli dan malahan juga dalam masyarakat Melayu di Malaysia
http:folktalesnusantara.blogspot.com200812legenda-putri-hijau. Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan benteng dari Putri yang berasal dari
zaman Putri Hijau, sedangkan sisa meriam, penjelmaan abang Putri Hijau, dapat dilihat di halaman Istana Maimoon, Medan hingga saat ini. Kisah Putri Hijau ini
sudah tersohor, seharusnya kisah sekaligus sejarah ini bisa menarik wisatawan untuk menikmati Taman Sri Deli yang juga merupakan peninggalan Kesultanan Deli.
4.4 Taman Sri Deli Sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata di Kota Medan