Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Sarana maupun prasarana kepariwisataan sesungguhnya merupakan “ tourist supply” yang perlu dipersiapkan atau disediakan bila kita hendak mengembangkan industri pariwisata. Kegiatan kepariwisataan pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu sektor kegiatan perekonomian juga.

2.3.1 Sarana Kepariwisataan

Sarana kepariwisataan merupakan usaha yang berhubungan langsung dengan kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi yang digunakan untuk menciptakan produk jasa yang dimanfaatkan oleh wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat ODTW. Sarana kepariwisata merupakan perusahaan – perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung kepada wisatawan. Sarana kepariwisataan dapat dibagi menjadi tiga bagian kelompok besar, yaitu : 1. Sarana Pokok Kepariwisataan Main Tourism Suprastructure, adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya bergantung kepada banyaknya wisatawan yang datang, BPW, APW, Perusahaan angkutan wisata dan lain- lain. 2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan Suplementing Tourism Suprastructure, adalah seluruh perusahaan yang menyediakan fasilitas-fasilitas rekreasi. Fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, akan tetapi juga akan membuat wisatawan betah tinggal berlama-lama di daerah tujuan Universitas Sumatera Utara wisata, contoh ; sarana olah raga seperti : lapangan golf dan lain-lain, dan juga sarana ketangkasan seperti : billiyard, jackpot, dan lain-lain. 3. Sarana Penunjang Kepariwisataan Supporting Tourism Suprastructure, adalah semua perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap, yang fungsinya bukan saja membuat wisatawan lebih lama tinggal disuatu daerah tujuan wisata, akan tetapi yang lebih penting adalah mengusahakan agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan uangnya disuatu daerah yang dikunjunginya, contohnya : kasino, night club, diskotik. Sarana Kepariwisataan berupa BPW dan hotelakomodasi. Biro Perjalanan Wisata BPW merupakan usaha atau kegiatan yang memberikan informasi atau pelayanan bagi orang-orang yang akan melakukan perjalanan pada umumnya, dan perjalanan wisata pada khusunya.

2.3.2 Prasarana Kepariwisataan

Prasana berarti segala fasilitas yang memungkinkan agar Sarana Kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Prasana dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu : 1. Prasarana Umum General Infrastructure, yakni prasarana yang menyangkut orang banyak pengadaannya untuk memajukan kelancaran roda perekonomian, seperti pembangkit tenaga listrik, penyediaan air bersih, perhubungan dan lain – lain. Universitas Sumatera Utara 2. Prasarana Kebutuhan Masyarakat Banyak Basic Needs of Civil Life, seperti rumah sakit, bank, kantor pos. 3.Prasarana Kepariwisataan Tourism Infrastructure, prasarana yang menyangkut kepariwisataan. Prasarana ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a Receptive Tourist Plant adalah segala bentuk usaha yang mengurus kedatangan wisatawan seperti BPW dan APW. b Rescidential Tourist Plant adalah segala fasilitas yang menampung wisatawan, seperti hotel dan restoran. c Recreative and Sportive Tourist adalah semua fasilitas yang dapat digunakan untuk kegiatan olah raga seperti kolam renang, lapangan golf dan lain-lain. Prasarana kepariwisataan berupa : 1. Jaringan Jalan Raya Keadaan jalan di dalam Kota Medan pada umumnya sangat baik, jalan-jalan protokol yang lebar dan mulus banyak terdapat di kota itu. Beberapa jalan tersebut dibangun oleh belanda pada era kolonial, khusunya ketika Medan menjadi pemasok tembakau ke negeri Belanda dan Medan dihuni oleh orang-orang kaya mancanegara pada abad ke-19, oleh sebab itu kualitas jalan sangat baik. Selain membangun jalan di dalam Kota Medan, Belanda juga membangun jalan di luar Kota Medan yang menghubungkan Medan dengan objek wisata yang mereka kunjungi pada akhir pekan. Kondisi jalan peninggalan Belanda itu pada umumnya masih dalam keadaan baik. Universitas Sumatera Utara 2. Telekomunikasi Sebagai sebuah kota besar, di Kota Medan banyak ditemukan jaringan telekomunikasi berupa warung telekomunikasi wartel dan warung internet warnet. Hampir di pelosok kota tersedia fasilitas telekomunikasi. 3. Pelabuhan Udara Di kota Medan terdapat sebuah pelabuhan udara, Polonia, yang dapat dilandasi oleh pesawat-pesawat berbadan lebar dari dalam dan luar negeri. Kondisi pelabuhan udara sangat baik dan juga merupakan peninggalan kolonial belanda. Nama Polonia diberikan oleh Baron Michalsy, seorang bangsa Polandia yang mendapat konsesi membuka perkebunan tembakau pada tahun 1872 dan menamakan konsesinya itu “Polonia” yaitu nama tempat kelahirannya. Konsesi tersebut berpindah tangan kepada Deli Mij pada tahun 1879 dan dijadikan sebagai pelabuhan udara yang pertama untuk Medan. Untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang transportasi udara, pemerintah masih dalam proses merencanakan untuk membangun pelabuhan udara yang lebih canggih di Kuala Namu untuk menggantikan pelabuhan udara Polonia. Dengan usaha ini, diharapkan sebagai sebuah prasarana kepariwisataan, pelabuhan udara Kuala Namu dapat meningkatkan arus wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Medan. Menurut Wahab prasarana kepariwisataan adalah semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan, tetapi hidup dan kehidupannya tidak tergantung kepada kedatangan wisatawan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara bahwa prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan semua sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka dalam perjalanan.

2.4 Heritage