antaranya yang mengungsi ke daerah Sumatera Timur belakang menamakan dirinya Karo yang masih menetap di daerah pesisir Timur. Akhirnya terjadilah hubungan dan
perkaitan antara satu daerah suku Melayu dengan Etnis lainnya sebagai berikut : 1. Suku Melayu Pesisir Langkat dan Deli berbaur dengan suku Karo, Malaysia.
2. Suku Melayu Pesisir Serdang berbaur dengan suku Karo dan Minang. 3. Suku Melayu Pesisir Tebing Tinggi berbaur dengan suku Simalungun, Karo.
4. Suku Melayu Pesisir Asahan berbaur dengan suku Tapanuli, Minang dan Riau. 5. Suku Melayu di Kota Medan dan suku Jawa, terutama yang lahir di pesisir
Sumatera Timur mengalami perkawinan campuran.
3.6 Bangunan Bersejarah di Kota Medan
Banyak sekali bangunan tua yang mempunyai sejarah di Kota Medan tetapi banyak yang disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Banyak sekali indikasi
penyalahgunaan bangunan bersejarah sehingga menghilangkan bukti – bukti kejayaan masa lalu kepada generasi berikutnya.
Beberapa bangunan tua yang mempunyai nilai sejarah yang harus dilestarikan di Kota Medan, yaitu :
1. Gereja Immanuel
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan. Lokasinya di jalan Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921. Gereja ini masih digunakan oleh umat
kristiani untuk kebaktian pada Hari minggu dan hari lainnya seperti upacara pernikahan , misa Natal dan sebagainya. Gereja ini dapat menampung sekitar 500
umat Kristiani untuk mendengarkan kotbah Pendeta. Kita dapat menemukan gereja
Universitas Sumatera Utara
tua lainnya di kota Medan tepatnya di Jalan Pemuda yaitu Gereja Roma Katolik dibangun pada tahun 1929. Gereja ini masih digunakan umat katolik pada hari
Minggu dan hari lainnya seperti acara pernikahan dan sebagainya. Gambar 3.1
Gereja Immanuel
Sumber : http:www.pariwisatamedan.comgallery 2.
Vihara Gunung Timur Vihara Gunung Timur didirikan oleh Umat Budha pada tahun 1962. Umumnya
umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari. Vihara ini juga untuk acara
Universitas Sumatera Utara
ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun Sidharta Gautama. Biasanya tanggal 4 sd 15 setiap tahunnya. Perayaan Imlek dan sebagainya.
Gambar 3.2 Vihara Gunung Timur
Sumber : http:farm5.static.flickr.com
3. Klenteng Hindu Shri Marimman
Kuil Shri Mariamman merupakan Kuil Hindu tertua di Kota Medan. Dibangun pada tahun 1884 oleh umat Hindu.Umumnya umat Hindu datang untuk
bersembahyang di kuil ini setiap pagi. Kuil ini juga digunakan untuk ritual lainnya
Universitas Sumatera Utara
dalam Agama Hindu seperti perayaan Depavali, perayaan panen padi dan sebagainnya. Kuil ini berada di Jalan Zainul Arifin.
Gambar 3.3 Klenteng Shri Mariamman
Sumber : http:farm5.static.flickr.com
4.
Menara Air Tirtanadi
Satu lagi ciri khas Kota Medan adalah bangunan Menara Air yang kini menjadi milik Perusahaan Air Minum Daerah Tirtanadi. Ketika akan memasuki kota ini dari
arah selatan melalui jalan Sisingamangaraja, akan disambut dengan pemandangan
Universitas Sumatera Utara
puncak menara Tirtanadi sebagai tangki penyimpanan air bersih kebutuhan warga kota sejak jaman Kolonial Belanda sampai sekarang.
Gambar 3.4 Menara Air Tirtanadi
Sumber : http:www.indonesiaindonesia.comf90369-kota-kota- indonesiaindex2
5. London Sumatera Indonesia PT. London Sumatera Indonesia, Gedung ini dulunya disebut Juliana Building
pada tahun 1920-an dan sekarang dihuni oleh PT. London Sumatera Indonesia Lonsum. Saat didirikan gedung ini milik Harrison dan Crossfield sebuah perusahan
perkebunan milik Inggris.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Lonsum
Sumber : http:www.indonesiaindonesia.comf90369-kota-kota- indonesiaindex2
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TAMAN SRI DELI SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN