Sumber Daya Manusia URAIAN TEORITIS

A. faktor sumber daya, baik sumber daya manusia seperti tenaga kerja, kemampuan kerja, maupun sumber daya fisik seperti peralatan kerja, tempat kerja serta ketersediaan dana; B. faktor struktural organisasi yaitu susunan yang stabil dari jabatan-jabatan, baik yang struktural maupun fungsional; C. faktor teknologi dalam pelaksanaan pekerjaantugas; D. faktor dukungan kepada aparatur dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, baik dari pimpinan maupun dari masyarakat; E. faktor pimpinan dalam arti adanya kemampuan untuk mengkombinasikan keempat faktor di atas ke dalam suatu usaha yang dapat berdaya guna dan berhasil guna untuk percepatan pencapaian sasarantujuan.

2.4. Sumber Daya Manusia

Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya,kemampuan profesional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain. Profesionalisme dapat turut membentuk sikap dan perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara kepribadian yang tangguh merupakan prasyarat dalam membentuk profesionalisme. Minimal ada empat kebijaksanaan pokok dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani, rohani dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan dan pemukiman yang sehat; b. peningkatan kualitas SDM yang produktif dalam upaya pemerataan penebarannya; c. peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan; serta d. pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang mendukung upaya peningkatan kualitas SDM. Kebijaksanaan ini merupakan kebijaksanaan yang bersifat lintas sektoral dan menjadi dasar keterpaduan kebijaksanaan dan program yang bersifat sektoral. Secara operasional, upaya peningkatan SDM dilakukan melalui berbagai sektor pembangunan antara lain sektor pendidikan; kesehatan; kesejahteraan sosial; kependudukan; tenaga kerja; dan sektor-sektor pembangunan lainnya. Kebijaksanaan dalam peningkatan kualitas hidup, antara lain meliputi : a. pembangunan pendidikan akan memperhatikan arah pembangunan ekonomi di masa mendatang, dalam arti responsif terhadap dinamika pembangunan dan permintaan pasar kerja, sehingga sesuai dengan kebutuhan demand driven; b. pembangunan kesehatan mendapat perhatian dengan menanamkan budaya hidup sehat, serta memperluas cakupan dan mutu pelayanan kesehatan terutama kepada penduduk miskin dan daerah terpencil; Universitas Sumatera Utara c. untuk penduduk miskin, peningkatan kualitasnya dilakukan dengan cara memberikan ketrampilan praktis, menumbuhkan sikap produktif, serta mendorong semangat keswadayaan dan kemandirian untuk bersama melepaskan diri dari kemiskinan; d. menekan laju pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan pelaksanaan gerakan keluarga berencana, serta meningkatkan keseimbangan kepadatan dan penyebaran penduduk antara lain melalui transmigrasi dan industri di pedesaan. Secara umum, peningkatan produktivitas tenaga kerja dilakukan dengan peningkatan kemampuanketerampilan disiplin, etos kerja produktif, sikap kreatif dan inovatif, dan membina lingkungan kerja yang sehat untuk memacu prestasi. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, maka koordinasi antar lembaga pemerintah, maupun antar lembaga-lembaga di masyarakat dalam pengembangan SDM perlu lebih dikembangkan. Masyarakat, termasuk dunia usaha swasta, koperasi dan organisasi kemasyarakatan lainnya didorong untuk lebih partisipatif dalam berbagai upaya peningkatan kualitas SDM. Aspek sumber daya manusia SDM, adanya kemampuan aparat pengelola walaupun belum memadai sesuai dengan kebutuhan tiap unit satuan kerja daerah, tetapi pengelolaan keuangan daerah dapat memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi penerimaan daerah sendiri serta tingkat efisiensi dan efektivitas yang semakin meningkat setiap tahun anggaran namun demikian perlu ada pembenahan dalam artian daerah harus memanfaatkan kewenangan yang diatur dalam UU RI No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah pasal 76 Universitas Sumatera Utara yaitu daerah mempunyai kewenangan untuk melakukan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji dan tunjangan kesejahteraan pegawai serta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup

Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di Kabupaten Simalungun, dan dalam hal ini sumber daya manusia yang ditinjau adalah para PNS di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Simalungun.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan : a. Data primer Data primer diperoleh langsung dari lapangan yaitu dari lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Simalungun, dimana diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak-pihak yang dianggap perlu untuk mendukung penelitian ini. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari dari BPS, studi kepustakaan, buku literatur, internet, serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.3. Teknik Pengumpulan

Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : Universitas Sumatera Utara