“Kadang kalo shalat pun kakak berdo’a nya lama la dek, kaya’ bicara kakak sama Tuhan tu. Hehehehe tapi selah itu lega hati ni dek, dari pada
sedih- sedih nggak jelas mendingan kakak perbanyak ibadah dek kan?”
R.2W.1b.588-596h.35 “.....Kakak selalu berdo’a gitu dek, ditangisipun nggak akan berubah orang
tu dek, cuma pasrah ke Tuhan la mungkin nanti bisa jadi obat dek ya. ”
R.2W.2b.1181-1186h.48
IV. B. 1. 4. Faktor yang mempengaruhi Strategi Coping Stress
1. Pandangan Positif
Responden menganggap semua yang terjadi ada hikmahnya dan responden bersyukur atas apa yang dimilikinya sekarang.
“.....tapi kakak percaya semua ada hikmahnya dek, kalo kakak punya anak laki-laki lah sekarang, mungkin kakak bisa lebih bingung atau stress pun dari
sekarang ni. ”
R.2W.2b.1148-1153h.48
2. Social Support
Responden beruntung mendapat dukungan sosial dari suaminya saat Responden menghadapi permasalahannya.
“Ya dek dibela abang tu kakak, adalah masi untungnya dek keluarga abang tu nggak baik sama kakak, abang baik sama kakak, kalo abang tu pun nggak
baik sama kakak, apa lagi yang mau kakak harap dek? Bagusan kakak tinggalin aja semua ni.
Kebaikan suaminya lah yang membuat Responden bertahan mengahadapi permasalahan yang dihadapinya.....”
R.2W.1b.424-431h.32 “.....yang buat kakak kuat sampe sekarang ngehadapi kelakuan keluarga
abang tu ya karena abang tu la dek, walaupun dia sedih tapi tetap dia bisa menghibur kakak.
”
Universitas Sumatera Utara
R.2W.1b.702-708h.37 “Waktu tu kan dek, pas kakak nangis-nangis tu abang sana bilang, yang
ngajak kakak nikah kan dia, yang hidup sama kakak pun dia, jadi cuma dia yang tau kakak pantas keh di cere atau nggak, nggak usah dengar orang lain,
karena abang tu nggak pernah berpikir cere sama kakak. Senang kali kakak dek, tenang hati ni.
” R.2W.1b.805-815h.40
Tabel 4 Interpretasi Data Responden I dan Responden II
Analisa Data Responden I
Responden II
Sumber Stres 1.Tidak memiliki anak laki.
2.Responden dan anak-anak nya diperlakukan
tidak baik
oleh keluarga suami.
3.Diminta diceraikan suami dan suami diminta menikah lagi.
1. Tidak memiliki anak laki-laki. 2. Selalu menjadi bahan gunjingan
dan sindiran keluarga suami. 3. Dianggap sial dan cacat karena
tidak memiliki anak laki-laki.
Stres 1. Merasa menderita.
2. Merasa ingin mati. 3.Mudah sakit dan kodisi tubuh
lemah karena terlalu banyak pikiran. 1.Merasa tidak dianggap dan tidak
berguna. 2. Merasa di kucilkan dan dianggap
cacat. 3. Merasa bersalah.
Strategi coping stres
Problem focus
coping dan
Emotional focus coping Problem focus coping dan Emotional
focus coping Faktor
yang mempengaruhi
coping stres 1. Keyakinan atau pandangan positif
2. Keterampilan social 1. Keyakinan atau pandangan positif