Segmentasi Pasar Perdagangan Jenis Kura kura Darta dan Kura kura Air Tawar di Jakarta

PEMBAHASAN

A. Segmentasi Pasar

Lokasi yang dipilih untuk pengamatan pada survei lapangan adalah Jalan Kartini dekat Pasar Baru, Pasar Kemuning Jatinegara, Jalan Barito dekat Blok M Plaza dan Kemang. Lokasi-lokasi tersebut di atas mewakili 3 segmentasi pasar bagi jenis kura-kura darat dan kura-kura air tawar di Jakarta, yaitu 1 satwa peliharaan untuk kelas menengah ke bawah di lokasi Pasar Kemuning Jatinegara, Jalan Kartini dan Jalan Barito; 2 satwa peliharaan untuk kelas menengah di lokasi Jalan Barito dan Jalan Kartini; 3 satwa peliharaan untuk kelas atas di lokasi Jalan Kartini dan Kemang. Segmentasi tersebut dibentuk berdasarkan harga komoditi yang ditawarkan. Harga kura-kura untuk pasar menengah ke bawah berkisar antara Rp 10 ribu-75 ribu, harga untuk kelas menengah berada pada kisaran Rp 75 ribu-500 ribu sedangkan kisaran harga untuk kelas atas berada di atas Rp 500 ribu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis-jenis asing menjadi komoditi dominan yang dijual pada lokasi pengamatan, kecuali untuk Pasar Kemuning Jatinegara. Jenis-jenis yang sangat umum dan umum dijumpai dijual di lokasi- lokasi pengamatan adalah jenis-jenis lokal C. amboinensis, S. crassicollis dan H. spinosa serta T. scripta elegans dan jenis asing P. sinensis Tabel 1. Ada 5 jenis yang umum diperjualbelikan 2 jenis lokal: M. rugosa, N. platynota; 3 jenis asing: C. serpentina , M. ocellata, O. sinensis, sedangkan sisanya merupakan jenis yang jarang diperjualbelikan. Fenomena serupa juga dicatat oleh Nijman Shepherd 2007 di Thailand dan Goh O’Riordan 2007 di Singapura, dimana jenis-jenis asing mendominasi jenis yang dijual di pasar-pasar setempat. Sebaliknya, Shepherd et al. 2004b mencatat bahwa jenis-jenis asli C. amboinensis, H. spinosa dan A. cartilaginea adalah jenis kura-kura yang umum diperdagangkan di Medan. T. scripta elegans dan P. sinensis adalah 2 jenis yang sudah ditangkarkan secara besar-besaran Ades et al. 2000; Lau et al. 2000; Lau Shi 2000; Nijman Shepherd 2007 di beberapa negara Asia seperti China Lau Shi 2000; Lau et al. 2000, Vietnam Hendrie 2004, Thailand Lau et al. 2000, Taiwan Chen et al. 2000 dan diduga telah membentuk populasi introduksi di beberapa negara seperti Filipina Regodos Schoppe 2005, Taiwan Chen et al. 2000 dan Hong Kong Lau et al. 2000. Keduanya merupakan jenis yang mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan, berbiak dengan cepat dibandingkan jenis lainnya serta bertumbuh dengan cepat. Kedua jenis ini adalah jenis kura-kura yang banyak diekspor ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Bila dilihat dari data impor kura-kura asing yang masuk ke Indonesia Lampiran 3, dapat dilihat bahwa jumlah yang masuk setiap tahun sejak 1979- 2006 tidak melampaui 200 ekorjenis atau 3.459 ekor secara keseluruhan 469 ekor selama tahun 2006. Hasil pengamatan di 4 lokasi Tabel 2 menunjukkan jumlah individu jenis asing yang ditawarkan cukup banyka 144 ekor, padahal pengamatan belum mencakup seluruh wilayah Jakarta yang sangat luas yang membuka peluang keberadaan cukup banyak toko-toko atau penjual kura-kura eceran yang menjual dalam jumlah sedikit namun secara kumulatif cukup banyak jumlahnya. Shepherd Nijman 2007 menemukan 1439 ekor dari 26 jenis asing pada survei serupa di wilayah Jakarta pada tahun 2004, 18 jenis di antaranya termasuk dalam Apendiks CITES. Selain itu, pasar kura-kura pet tidak hanya di Jakarta saja namun juga telah berkembang ke kota-kota lainnya seperti Surabaya dan Malang Haryanto pers.comm.; Gunawan pers.comm. serta beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Dengan demikian, patut diduga bahwa jumlah jenis asing yang masuk ke Indonesia melampaui angka impor resmi tersebut dan patut diduga sebagian atau seluruhnya masuk secara ilegal ke Indonesia. Pengamatan di lokasi lain yaitu Jalan Sumenep dan Pasar Jatinegara depan Stasiun Jatinegara memperlihatkan bahwa kedua lokasi tersebut merupakan pusat penjualan beragam jenis ikan hias, jenis air tawar dan air laut, dengan kelengkapannya akuarium, tumbuhan hias akuarium, alat-alat akuarium, batu hias dan karang hidup dan karang mati sebagai komoditi utama dan menjual jenis kura-kura darat dan kura-kura air tawar sebagai tambahansampingan saja. Lokasi Jalan Sumenep merupakan salah satu penyedia ikan hias air laut terbesar di Jakarta, dan diperkirakan untuk kelas menengah ke atas dengan melihat harga komoditi yang tinggi dan jenis-jenis yang dijual sangat beragam serta unikkhas, sedangkan lokasi Pasar Jatinegara untuk kelas menengah ke bawah mengingat harga penawaran yang tidak terlalu tinggi dan jenis-jenis yang dijual adalah jenis yang umum seperti ikan Mas koki, ikan Cupang, ikan Botia, Lobster hias. Di kedua lokasi tersebut, beberapa jenis kura-kura juga dijual namun dalam jumlah yang kecil serta jenis-jenis yang umum dijual seperti T. scripta elegans atau H. spinosa. Dengan demikian, kedua lokasi ini tidak terlalu signifikan sebagai pusat penjualan kura-kura air tawar dan kura-kura darat sebagaimana Jalan Barito, Kemang, Jalan Kartini atau Pasar Kemuning. Adanya pasar maya cyber market meningkatkan ketersediaan kura-kura di pasaran karena menyediakan akses bagi calon pembeli untuk dapat memperoleh kura-kura pet tanpa harus membeli langsung di pasar konvensional, seperti Jalan Barito atau Pasar Kemuning Tabel 3. Anonimitas pembeli dan penjual juga menjamin keamanan kedua belah pihak, utamanya bila jenis yang akan ditransaksikan adalah jenis-jenis dilindungi atau bila pembeli tidak ingin identitasnya diketahui umum. Informasi yang tersedia dan ditampilkan pada situs, misalnya kondisi kura- kura, ukuran, harga penawaran serta cara transaksi yang disediakan, termasuk nomor telepon atau alamat e-mail. Pembayaran dilakukan melalui transfer antar rekening bank atau dibayar langsung bila kura-kura yang telah dibeli dikirimkan ke pembeli. Pengiriman kura-kura yang telah dibeli biasanya dilakukan oleh pihak ketiga, kecuali bagi pembeli yang telah dikenal oleh penjual. Metode pengiriman dan pembayaran yang lain juga dapat dilakukan sesuai kesepakatan pembeli dan penjual. Karakteristik-karakteristik ini yang membedakan pasar maya dengan pasar tradisional Tabel 4.

B. Dinamika Pasar