Studi Pustaka Survei Lapangan

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2007 hingga Desember 2007. Total jumlah hari survei lapangan adalah 24 hari. Tempat pelaksanaan survei lapangan adalah wilayah kota Jakarta dengan 4 lokasi terpilih, yaitu Jalan Kartini, Pasar Kemuning Jatinegara, Jalan Barito dan Kemang. Beberapa lokasi lain juga dipantau, yaitu Pasar Petak Sembilan, Pasar Jatinegara depan Stasiun Jatinegara dan Jalan Sumenep. Tahapan Penelitian

A. Studi Pustaka

Data perdagangan ekspor dan impor dari dan ke Indonesia diperoleh dari database CITES-WCMC dan database Departemen Kehutanan CITES Management Authority untuk Indonesia. Data perdagangan pada trade database CITES tersebut berisikan semua jenis yang telah diperdagangkan sejak tahun 1975. Data CITES-WCMC menunjukkan bahwa jenis kura-kura darat dan kura- kura air tawar Indonesia telah diperdagangkan ke luar negeri sejak tahun 1983, yaitu untuk jenis Indotestudo forstenii Lampiran 2. Data untuk beberapa jenis asli Indonesia yang telah lama diperdagangkan hanya ditemukan pada database untuk beberapa tahun terakhir, misalnya data ekspor Amyda cartilaginea hanya untuk tahun 2005. Diduga sebagian data yang tidak ditemukan tersimpan dengan menggunakan nama lama masing-masing jenis, seperti nama Trionyx cartilagineus untuk Amyda cartilaginea namun ternyata penelusuran pada database tidak menemukan data lainnya. Data kemudian dilengkapi dengan merangkum laporan tertulis Management Authority Indonesia sejak tahun 1983. Data kasus-kasus peredaran satwaliar, diperoleh dari database Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Dit KKH Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Ditjen PHKA Lampiran 4.

B. Survei Lapangan

1. Lokasi

Penelitian dilakukan dengan survei pendahuluan pada beberapa bagian kota Jakarta untuk melihat lokasi pasar dan toko yang menjual kura-kura darat dan kura-kura air tawar, baik jenis asli Indonesia atau jenis asing dari luar negeri. Informasi mengenai lokasi-lokasi tersebut diperoleh dari pustaka, dari informasi lisan beberapa pihak serta dari instansi terkait. Lokasi yang kemudian dipilih sebagai lokasi pengamatan utama di Jakarta adalah Jalan Kartini dekat Pasar Baru, Pasar Kemuning Jatinegara, Jalan Barito dekat Blok M Plaza, dan Kemang. Beberapa lokasi lain yang juga didatangi adalah Pasar Petak Sembilan Glodok, Jalan Sumenep dan Pasar Jatinegara depan Stasiun Jatinegara.

2. Pengumpulan Data

Pada setiap toko atau penjual yang menjual kura-kura darat dan kura-kura air tawar dilakukan: 1. Identifikasi jenis-jenis yang dijual dan pengambilan foto jenis-jenis tersebut bila memungkinkan. Identifikasi mengacu pada Ernst Barbour 1989 dikombinasikan dengan Turtles field guide ATCN diperbaharui pada tahun 2006 dan CITES Identification Guide - Turtles Tortoises 1999. Nama jenis disesuaikan dengan Fritz Havas 2006. 2. Penghitungan jumlah individu setiap jenis. 3. Pendugaan panjang individu panjang karapasplastron secara lurus straightline, bila memungkinkan. Pengelompokan ukuran individu adalah a “kecil” ± 3-6 cm dan b “sedang” ± 6-10 cm, dan “besar” 10 cm. 4. Pendataan harga penawaran. 5. Wawancara dengan 1 penjual atau pemilik toko; 2 pembeli; 3 petugas BKSDA; 4 pengurus IRATA asosiasi eksportir reptilia daftar pertanyaan wawancara pada Lampiran 5. 6. Pengisian kuesioner dengan 1 penjual atau pemilik toko dan 2 pembeli daftar pertanyaan kuesioner pada Lampiran 6 dan 7.

C. Analisis Data