Pakan Alami dan pakan Buatan

commit to user

c. Pakan Alami dan pakan Buatan

Secara ekologis, makanan alami ikan dapat dikelompokkan sebagai plankton, nekton, bentos, perifiton, epifiton, dan neustron Mujiman, 2000. Makanan alami dari ikan lele terdiri dari plankton, udang-udangan kecil, siput, cacing, jentik nyamuk Santoso, 1994. Dalam budidaya ikan secara intensif menuntut tersedianya pakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, dan kontinyu. Budidaya ikan dengan mengandalkan pakan alami kadangkala banyak mengalami gangguan, sebab pertumbuhan pakan alami banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor alam dan lingkungan seperti cahaya, temperatur, bahan beracun, hama penyakit, dan lain- lain Mujiman, 2000. Pembuatan pakan didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrien ikan, kualitas bahan baku, dan nilai ekonomisnya. Berdasarkan tingkat kebutuhannya, pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 1 pakan tambahan, 2 pakan suplemen, dan 3 pakan utama. Penggunaan pakan buatan dapat memperoleh banyak keuntungan, antara lain dapat meningkatkan produksi melalui metode padat penebaran yang tinggi dengan waktu pemeliharaan yang lebih pendek serta dapat memanfaatkan limbah industri pangan seperti tepung ikan, tepung susu, tepung bawang, janggel jagung yang digunakan sebagai pakan campuran. Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan runcah tidak bernilai ekonomis yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Kandungan gizi: protein 22.65; lemak 15.38; abu 26.65; serat 1.80; air 10.72 Prihatman, 2000. Kandungan protein atau asam amino tepung ikan commit to user dipengaruhi oleh bahan ikan yang digunakan serta proses pembuatannya. Pemanasan yang berlebihan akan menyebabkan tepung ikan menjadi coklat dan proteinnya cenderung menurun atau rusak. Susu sapi adalah suatu hasil sekresi mamalia sebagai nutrisi. Susu merupakan produk alam yang memiliki gizi yang lengkap. Susu mengandung protein, lemak, karbohidrat, air, garam anorganik dan vitamin Saleh, 2004. Pada umumnya limbah jagung yang dihasilkan oleh petani belum dimanfaatkan secara optimal untuk pakan ternak. Salah satunya adalah” janggel” yang diperoleh setelah jagung dipipil. Analisis kandungan nutrisi dari “janggel jagung” adalah kadar air 59.21 ; protein kasar 3.25 ; lemak kasar 0.33 : serat kasar 29.89 ; abu 1.49 Rohaeni et al., 2004.

2. Keong Emas Pomacea canaliculata