commit to user
Laju pertumbuhan paling rendah terdapat pada perlakuan P IV, karena kandungan protein pada perlakuan ini paling rendah hal ini menyebabkan
rendahnya laju pertumbuhan ikan lele. Nilai dari laju pertumbuhan harian ikan berdasarkan dari data pertumbuhan berat ikan. Berdasarkan analisis statistik, laju
pertumbuhan ikan lele menunjukkan perbedaan yang signifikan p0,05 antar perlakuan lampiran 11.
Faktor pakan sangat penting dalam pertumbuhan, diperlukan jumlah dan mutu pakan yang bagus untuk meningkatkan berat dan panjang dari ikan. Pakan
yang diberikan pada perlakuan P III 75 keong emas dan 25 pakan campuran tersebut, kandungan proteinnya lebih tinggi dari yang lain.
Proses penguraian protein menjadi asam amino dilakukan oleh enzim protease dan peptidase yang disekresi intestinum. Asam amino sangat diperlukan
untuk sintesis protein yang berperan untuk penggantian sel-sel yang rusak dan pembentukan jaringan tubuh sehingga jaringan akan bertambah. Pertambahan
jaringan ini terekspresi melalui pertambahan berat dan panjang tubuh ikan Murray et al., 1996. Sehingga pakan dengan kandungan protein yang tinggi
memberikan pengaruh yang lebih efektif terhadap laju pertumbuhan.
4. Kadar Protein dan Retensi Protein
Pengukuran kadar protein ikan lele pada penelitian ini dilakukan dengan metode Kjeldahl. Pada prinsipya, analisis protein yang menggunakan metode
Kjeldahl ini meliputi 3 tahap yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Pada tahap destrusksi, sampel yaitu daging ikan terhidrolisis dengan H
2
SO
4
pekat sehingga
commit to user
senyawa organik akan terurai dan nitrogen dari protein akan bereaksi dengan H
2
SO
4
membentuk NH
4 2
SO
4
kemudian dialkali kuat yaitu NaOH sehingga NH
4 2
SO
4
akan diubah menjadi NH
3
yang kemudian didestilasi. Destilatnya ditampung dalam larutan asam borat dan selanjutnya distilat dititrasi dengan HCl
Tranggono, 1990. Berdasarkan analisis protein yang telah dilakukan pada penelitian ini,
diperoleh data protein daging ikan setelah 60 hari perlakuan ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Kadar Protein Perlakuan
Kadar Protein Pakan Kadar Protein Daging
Ikan Lele P I
P II P III
P IV K
11.61
a
23.68
b
30.46
d
10.95
a
29.34
c
12.52
a
14.47
a
17.20
c
12.76
a
18.67
d
Keterangan :
Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan ada beda nyata pada uji DMRT pada taraf uji 5
P I = 25 Keong Emas dan 75 Pakan Campuran. P II = 50 Keong Emas dan 50 Pakan Campuran.
P III = 75 Keong Emas dan 25 Pakan Campuran. P IV = 100 Pakan Campuran.
K = 100 Pakan Komersial.
Kadar protein daging ikan lele sebelum perlakuan sebesar 10.7. setelah 60 hari percobaan, kadar protein kadar protein daging antar perlakuan
menunjukkan beda nyata. Kadar protein tertinggi terdapat pada P III 75 keong emas dan 25 pakan campuran yaitu sebesar 17.20 yang mendekati protein
daging dari pakan komersial K yaitu 18.67, sedangkan kadar protein terendah ditunjukkan pada P I, yaitu sebesar 12.52.
commit to user
Menurut Djuanda 1981, sebagian dari makanan yang dimakan berubah menjadi energi yang digunakan untuk aktivitas hidup dan sebagian keluar dari
tubuh. Jadi tidak semua protein dalam makanan masuk diubah menjadi daging. Selain itu, pembentukan protein daging juga tergantung kemampuan fisiologis
ikan. Retensi protein merupakan gambaran dari banyaknya protein yang
diberikan yang dapat diserap dan dimanfaatkan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta dimanfaatkan oleh tubuh ikan untuk
metabolisme sehari-hari. Cepat tidaknya pertumbuhan ikan ditentukan oleh banyaknya protein yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ikan sebagai
zat pembangun. Oleh karena itu, agar ikan dapat berjalan dengan normal, pakan yang diberikan harus memiliki energi yang cukup memenuhi kebutuhan energi
metabolisme dan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan sel-sel tubuh yang baru.
Menurut Cowey dan Sargent dalam Ningrum Suhenda dan Evi Tahapari 1997, bahwa protein merupakan nutrien yang sangat penting dan dibutuhkan
untuk pemeliharaan tubuh, pembentukan jaringan, penggantian jaringan-jaringan tubuh yang rusak serta menambah protein tubuh dalam pertumbuhan.
Pemanfaatan protein untuk membentuk jaringan juga dipengaruhi oleh kandungan energi dalam pakan. Semakin baik kandungan energi pakan maka
semakain baik pula pemanfaatan protein oleh tubuh ikan sehingga pembentukan jaringan tubuhpun juga maksimal.
commit to user
Setelah dilakuka protein sebagai berikut.
Keterangan : P I P II
P III P IV
K
Dari Gambar 4 te perlakuan III sebesar 0.1
25 pakan campuran, s IV yaitu pada pakan den
menunjukkan bahwa nil protein pakan yang tingg
rendah diikuti kandunga memenuhi kebutuhan e
tubuh yang rusak dan me kan perhitungan terhadap data, diperoleh graf
t.
Gambar 9. Retensi Protein
= 25 Keong Emas dan 75 Pakan Campuran. = 50 Keong Emas dan 50 Pakan Campuran.
= 75 Keong Emas dan 25 Pakan Campuran. = 100 Pakan Campuran.
= 100 Pakan Komersial.
terlihat bahwa nilai retensi protein tertinggi terd 0.14 yaitu pakan dengan komposisi 75 keong
, sedangkan nilai retensi terendah terdapat pada dengan 100 pakan campuran. Berdasarkan gamb
nilai retensi protein yang tinggi diikuti dengan k nggi pula Tabel 2, sementara itu, nilai retensi pro
gan nutrisi pakan yang kurang baik sehingga tida energi untuk membangun ataupun memperba
metabolisme ikan sehari-hari. 46
rafik retensi
erdapat pada ng emas dan
da perlakuan mbar di atas
n kandungan protein yang
tidak mampu baiki sel-sel
commit to user
5. Sintasan