BAB - BAK - Pemeriksaan Head To Toe Kepala dan rambut

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

I. Pola Makan dan Minum Frekuensi makanhari

: 3 xhari Nafsu dan selera makan : Menurun Nyeri ulu hati : Tidak ada nyeri ulu hati Alergi : Tidak ada alergi terhadap makanan apapun Mual dan Muntah : Tidak ada mual dan muntah Waktu pemberian Makan : 3 xhari pagi 07.00, siang 12.30, dan malam 18.30 Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi dan jenis makanan MB makan biasa Waktu pemberian cairaminum : Sesuai dengan kebutuhan pasien Masalah makanan dan minum : Tidak ada masalah

II. Perawatan diriPersonal hygine

- Kebersihan tubuh : pasien tidak mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri - Kebersihan gigi dan mulut : Gigi pasien terlihat bersih - Pemeliharaan kuku : Kuku pasien terlihat panjang dan kotor

III. Pola kegiatanAktivitas

Kegiatan Mandiri Sebahagian Total Mandi √ Makan √ BAB √ BAK √ Ganti pakaian √

IV. Pola Eliminasi

1. BAB -

Pola BAB : 1 xhari - Karakter feses : Padat, berwarna kuning kecoklatan - Riwayat pendarahan : Tidak ada - Diare : Tidak ada Universitas Sumatera Utara - Penggunaan Laktasif : Tidak ada

2. BAK -

Pola BAK : 4-5 xhari - Karakter urin : Cair, berwarna kuning pucat - Nyerirasa terbakarkesulitan BAK : Tidak ada - Riwayat penyakit ginjalkandung kemih : Tidak ada - Penggunaan diuretik : Tidak ada - Upaya mengatasi masalah : Tidak ada - Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dan eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain. Pasien mengalami tingkat ketergantungan +2 saat melakukan perawatan diri mandihigiene. Tingkat +2 maksudnya adalah perawat memberikan seluruh peralatan, mengatur posisi pasien, ditempat tidur dan pasien dapat mandi sendiri kecuali untuk bagian kaki dan punggung serta untuk higiene oral perawat menyediakan peralatan dan pasien melakukan higiene mulut. Sementara pada perawatan diri eliminasi pada ketergantungan sedang +3, yaitu perawat menyediakan pispot, menempatkan pasien pada posisi yang benar saat BAB dan BAK. Dan pasien mengatakan tidak pernah beribadah selama dirawat dirumah sakit Universitas Sumatera Utara ANALISA DATA No. Data Penyebab Masalah keperawatan 1. DS: Pasien mengatakan tidak dapat duduk dan tidak dapat bergerak bebas karena tulang paha kirinya patah. DO: Pasien terlihat bedrest namun, pasien masih mampu melakukan aktifitas minimal ditempat tidur. Rentang gerak pasien terbatas, kekuatan otot ekstremitas kiri atas=4, ektremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3, tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 Gangguan muskuloskeletal Hambatan mobilitas fisik 2. DS : pasien tidak mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri, Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi DO : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, semi ketergantungan +2 Gangguan muskuloskeletal Defisit perawatan diri : MandiHigiene Universitas Sumatera Utara 3 DS : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi DO : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, ketergantungan sedang +3 Hambatan mobilitas Defisit perawatan diri : Eliminasi Universitas Sumatera Utara MASALAH KEPERAWATAN 1. Hambatan Mobilisasi fisik 2. Defisit perawatan diri : MandiHigiene 3. Defisit perawatan diri : Eliminasi DIAGNOSA KEPERWATAN PRIORITAS 1. Hambatan Mobilisasi fisik bdGangguan muskuloskeletal dd Pasien mengatakan tidak dapat duduk dan tidak dapat bergerak bebas karena tulang paha kirinya patah, Pasien terlihat bedrest namun, pasien masih mampu melakukan aktifitas minimal ditempat tidur. Rentang gerak pasien terbatas, kekuatan otot ekstremitas kiri atas=4, ektremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3, tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 2. Defisit perawatan diri : mandiHigiene bd Gangguan muskuloskeletal dd pasien tidak mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri, Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, semi ketergantungan +2 3. Defisit perawatan diri : Eliminasi bd hambatan mobilisasi dd Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, ketergantungan sedang +3 Universitas Sumatera Utara PERENCANAAN KEPERAWATAN Hari tanggal No. Dx Perencanaan keperawatan Senin0 2-06- 2014 1 Tujuankriteria hasil : 1. Memperlihatkan tidak mengalami gangguan mobilitas, dibuktikan oleh tidak mengalami gangguan keseimbangan, koordinasi, pergerakan sendi dan otot, berjalan, dan bergerak. 2. Kekuatan otot ekstremitas 5 3. Keterbatasan mobilisasi 0 4. Rentang gerak dalam batas normal Intervensi Keperawatan Rasional Aktifitas keperawatan tingkat 1 : 1. Kaji kebutuhan terhadap bantuan pelayanan kesehatan dirumah dan kebutuhan terhadap peralatan pengobatan yang tahan lama 2. Ajarkan pasien tentang penggunaan alat bantu mobilitas misalnya, tongkat, walker, kruk, atau kursi roda 3. Ajarkan dan bantu pasien dalam proses berpindah misalnya, dari tempat tidur ke kursi 4. Rujuk ke ahli terapi fisik untuk program latihan 5. Berikan penguatan positif selama aktifitas 6. Bantu pasien untuk menggunakan alas kaki antiselip yang mendukung untuk berjalan 7. Pengaturan posisi NIC : Ajarkan pasien bagaimana menggunakan postur dan mekanika tubuh yang benar saat melakukan aktifitas. Dan pantau pemasangan traksi Aktifitas keperawatan tingkat 2 : 1. Kaji kebutuhan belajar pasien 2. Kaji kebutuhan terhadap bantuan pelayanan kesehatan dari lembaga kesehatan dirumah dan alat kesehatan yang tahan lama 3. Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif atau pasif 4. Instruksikan dan dukung pasien untuk menggunakan trapeze atau pemberat 5. Ajarkan teknik ambulasi dan berpindah yang aman 6. Instruksikan pasien untuk menyanggah berat badannya Mengumpulkan dan menganalisis data, merencanakan intervensi dengan tepat Untuk mengembangkan perencanaan dan Mempertahankan atau meningkatkan mobilitas Mengumpulkan dan menganalisis data, merencanakan intervensi dengan tepat Untuk mempertahankan,meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot Untuk meningkatkan serta mempertahankan kekuatan ekstremitas atas Universitas Sumatera Utara 7. Instruksikan pasien untuk memerhatikan kesejajaran tubuh yang benar 8. Gunakan ahli terapi dan okupasi 9. Berikan penguatan positif selama beraktifitas 10. Awasi seluruh upaya mobilitas dan bantu pasien jika diperlukan 11. Gunakan sabuk penyokong saat memberikan bantuan ambulasi atau perpindahan Aktifitas keperawatan tingkat 3 dan 4: 1. Tentukan tingkat motivasi pasien 2. Gunakan ahli terapi fisik dan okupasi 3. Dukung pasien dan keluarga untuk memandang keterbatasan dengan realistis 4. Berikan penguatan positif selama aktifitas 5. Berikan analgetik sebelum memulai latihan fisik 6. Susun rencana yang spesifik seperti tipe alat bantu, posisi pasien ditempat tidur atau kursi, cara memindahkan dan mengubah posisi pasien, jumlah personel yang dibutuhkan untuk memobilisasi pasien, peralatan eliminasi yang diperlukan misalnya, pispot, urinal, dan pispot fraktur, jadwal aktifitas. 7. Pengaturan posisi NIC : Pantau pemasangan alat traksi yang benar, letakkan matras atau tempat tidur terapeutik yang benar, atur posisi pasien dengan kesejajaran tubuh yang benar, letakkan pada posisi terapeutik misalnya, hindari penempatan puntung amputasi pada posisi fleksi, tinggikan bagian tubuh yang terkena jika diperlukan, imobilisasi atau sangga bagian tubuh yang terkena bila diperlukan, ubah posisi pasien yang imobilisasi minimal setiap 2 jam berdasarkan jadwal spesifik, letakkan tombol pengubah posisi tempat tidur dan lampu pemanggil dalam jangkauan pasien, dukung latihan ROM aktif atau pasif jika diperlukan Untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankan atau meningkatkan mobilitas Untuk mengembalikan mobilitas sendi dan otot Untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankan atau meningkatkan mobilitas Untuk mempertahankan atau mengembalikan fleksibelitas sendi Universitas Sumatera Utara Hari tanggal No. Dx Perencanaan keperawatan Senin0 2-06- 2014 2 Tujuankriteria hasil : 1. Menunjukkan perawatan diri aktifitas kehidupan sehari- hari dibuktikan oleh tidak ada gangguan mandi, higiene, dan higiene oral 2. Mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi 3. Keadaan mulut, rambut, dan kuku bersih Rencana Tindakan Rasional Pengkajian : 1. Kaji kemampuan pasien menggunakan alat bantu 2. Kaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari 3. Kaji kondisi kulit saat mandi 4. Pantau adanya perubahan kemampuan fungsi 5. Bantuan perawatan diri : mandi hygiene NICPantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien Penyuluhan kepada pasienkeluarga : 1. Ajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk mandi dan hiegene oral Kolaborasi : 1. Tawarkan pengobatan nyeri sebelum mandi 2. rujuk pasien dan keluarga ke layanan sosial untuk perawatan dirumah 3. gunakan ahli fisioterapi dan terapi okupasi sebagai sumber-sumber dalam merencanakan tindakan keperawatan pasien misalnya untuk menyediakan perlengkapan adaptif Aktifitas Keperawatan lainnya : 1. Dukung kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene oral, bantu pasien hanya jika diperlukan 2. Dukung pasien untuk mengatur langkahnya sendiri selama perawatan diri 3. Libatkan keluarga dalam pemberian asuhan 4. Akomodasi pilihan dan kebutuhan pasien seoptimal mungkin misalnya, mandi rendam vs shower, waktu mandi, dll 5. Bantuan perawatan diri : mandi hygiene NIC Berikan bantuan sampai pasien benar-benar Mengumpulkan dan menganalisis data, merencanakan intervensi dengan tepat Untuk memenuhi higiene pribadi Untuk memenuhi higiene pribadi Universitas Sumatera Utara mampu melakukan perawatan diri, letakkan sabun, handuk, deodorant, alat cukur, dan peralatan mandi lainnya disamping tempat tidur, fasilitasi pasien menyikat gigi jika perlu 6. Cukur pasien jika diindikasikan 7. Tawarkan untuk mencuci tangan setelah eliminasi dan sebelum makan Universitas Sumatera Utara Hari tanggal No. Dx Perencanaan keperawatan Senin0 2-06- 2014 3. Tujuankriteria hasil : 1. Tidak ada gangguan perawatan diri terutama eliminasi 2. Mampu membersihkan diri setelah eliminasi Rencana Tindakan Rasional Pengkajian : 1. Kaji kemampuan ambulasi secara mandiri dan aman 2. Kaji kemampuan untuk memanipulasi pakaian 3. Kaji kemampuan menggunakan alat bantu misalnya walker, tongkat 4. Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktifitas 5. Kaji peningkatan atau penurunan kemampuan untuk ke toilet sendiri 6. Kaji defisit sensori, kognitif,atau fisik yang dapat membatasi kemampuan eliminasi mandiri Penyuluhan untuk pasienkeluarga : 1. Ajarkan pasien dan keluarga tentang teknik berpindah dan ambulasi 2. Tunjukkan penggunaan alat bantu dan aktifitas adaptif 3. Bantuan perawatan diri eliminasiNIC : Ajarkan pasien dan orang terdekat dalam rutinitas eliminasi Kolaborasi : 1. Beri medikasi nyeri sebelum eliminasi 2. Rujuk pasien dan keluarga ke layanan sosial 3. Gunakan terapi fisik dan okupasi Aktifitas Keperawatan lainnya : 1. Tentukan tingkat fungsi dan bantu pasien untuk eliminasi atau lakukan perawatan dasar jika diperlukan 2. Hindari penggunaan kateter menetap dan kateter kondom 3. Dorong pasien menggunakan pakaian yang mudah dipakaidilepas, bantu pasien berpakaian jika diperlukan 4. Letakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien 5. Bantuan perawatan diri eliminasiNIC : Bantu pasien saat menggunakan kloset, Mengumpulkan dan menganalisis data untuk menentukan intervensi yang tepat Untuk mendapatkan layanan bantuan kesehatan dirumah Sebagai sumber dalam perencanaan aktifitas perawatan pasien Universitas Sumatera Utara kursi buang air, pispot, fracture pan, dan urinal pada interval tertentu, fasilitasi higene eliminasi setelah eliminasi, siram kloset, bersihkan peralatan eliminasi, ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jaga privasi pasien saat eliminasi 6. Singkirkan benda yang menghambat akses ke toilet misalnya, karpet yang tidak terpasang dengan baik, furnitur yang kecil dan dapat dipindahkan 7. Gunakan pengharum ruangan jika perlu 8. Pastikan pasien memiliki cara untuk memanggil perawat atau pemberi asuhan lain dan tunjukkan pada pasien dan keluarga bahwa panggilan mereka akan segera direspon. Universitas Sumatera Utara PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Senin 02-06- 2014 1 2 Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit Mengkaji kekuatan otot ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki. Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengukur tanda-tanda vital pasien Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar S : Pasien mengatakan tidak dapat duduk dan tidak dapat bergerak bebas karena tulang paha kirinya patah. Pasien optimis bahwa penyakitnya akan segera sembuh dan ia dapat beraktifitas kembali seperti biasanya O : tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat. Kekuatan otot ekstremitas pasien ekstremitas kiri atas=4, ektremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3 Rentang gerak leher dalam batas normal fleksi 45 ˚, ekstensi 45˚, dan hiperekstensi 10 ˚ Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal fleksi 90 ˚, ekstensi 90˚, abduksi 30˚, adduksi 30 ˚ Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut ekstremitas bawah 0 ˚ TD : 11070 mmHg, T : 37,1 ˚C, RR : 20 xmenit, HR : 78 xmenit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan S : pasien tidak mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri, Pasien tidak mampu bergerak Universitas Sumatera Utara 3 mandi untuk mandi Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku yaitu dengan membantu pasien untuk memotong kuku tangan dan kaki, menutup sampiran tempat tidur, mendekatkan peralatan mandi pasien, dan menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk melakukan eliminasi baik BAK ataupun BAB Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan pispot dan urinal kekamar mandi, pasien mengatakan badan terasa segar saat setelah mandi sore karena selama dirawat dirumah pasien jarang mandi. O : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, Kuku pasien terlihat panjang dan kotor, ketergantungan sedang +2 yaitu perawat memberikan seluruh peralatan, mengatur posisi pasien ditempat tidur, pasien mampu mandi sendiri kecuali untuk bagian kaki dan punggung A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan S :Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, ketergantungan sedang +3 yaitu perawat menyediakan pispot, membantu pasien menggunakannya. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan Universitas Sumatera Utara HARI KE-2 Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Selasa 03-06- 2014 1 Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit Mengkaji kekuatan otot ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki. Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengukur tanda-tanda vital pasien Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas Mengajarkan dan melatih pasien latihan ROM aktif yaitu dengan menginstruksikan pasien melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan S : Pasien mengatakan tangan dan kakinya terasa kaku dan otot terasa tegang saat dilakukan latihan ROM aktif maupun pasif, pasien terlihat antusias dalam mengikuti latihan ROM, dan pasien dapat melakukan instruksi dari perawat dengan baik O : tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat. Kekuatan otot ekstremitas pasien ekstremitas kiri atas=4, ektremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3 Rentang gerak leher dalam batas normal fleksi 45 ˚, ekstensi 45˚, dan hiperekstensi 10 ˚ Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal fleksi 90 ˚, ekstensi 90˚, abduksi 30˚, adduksi 30 ˚ Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut ekstremitas bawah 0 ˚ TD : 11080 mmHg, T : 37 ˚C, RR : 20 xmenit, HR : 84 xmenit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan Universitas Sumatera Utara 2 adduksi ROM aktif pada daerah yang tidak mengalami cedera Mengajarkan dan melatih ROM pasifyaitu dengan menggerakkan daerah yang cedera kaki kanan, tangan kanan, pergelangan kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki kanan dan kiri. Mengubah posisi pasien tiap 2 jam dan Memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku yaitu dengan membantu pasien untuk memotong kuku tangan dan kaki, menutup sampiran tempat tidur, mendekatkan peralatan mandi pasien, dan menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien Menganjurkan pasien S : Keluarga pasien mengatakan takut memandikan pasien karena tulang paha pasien belum dioperasi sehingga takut patah tulang akan semakin parah O : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, Kuku pasien terlihat bersih, gigi pasien terlihat bersih, bau pada rambut masih menyengat. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan melakukan kebersihan diri dan mulut, cara melakukan kebersihan gigi dan mulut, serta bersedia melakukan kebersihan gigi dan mulut secara rutin A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara 3 menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk melakukan eliminasi baik BAK ataupun BAB Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan pispot dan urinal menganjurkan pasien dan keluarga memerhatikan kebersihan saat setelah eliminasi S : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, perawat menyediakan pispot, membantu pasien menggunakannya. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara HARI KE-3 Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Rabu 04-06- 2014 1 Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit. Mengkaji kekuatan otot ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki. Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengukur tanda-tanda vital pasien Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas Mengajarkan dan melatih pasien latihan ROM aktif yaitu dengan menginstruksikan pasien melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan S : Pasien mengatakan otot-otottangan dan kakinya terasa lebih rileks saat setelah dilakukan latihan ROM aktif maupun pasif, pasien terlihat antusias dalam mengikuti latihan ROM, dan pasien dapat melakukan instruksi dari perawat dengan baik O : tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat. Kekuatan otot ekstremitas pasien ekstremitas kiri atas=5, ekstremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3 Rentang gerak leher dalam batas normal fleksi 45 ˚, ekstensi 45˚, dan hiperekstensi 10 ˚ Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal fleksi 90 ˚, ekstensi 90˚, abduksi 30˚, adduksi 30 ˚ Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut 0 ˚ TD : 11080 mmHg, T : 37 ˚C, RR : 20 xmenit, HR : 80 xmenit Daerah yang terpasang gips tulang radius pada lengan kanan, dan tulang tibia pada tungkai kanan bebas dari tanda-tanda infeksi - merah, panas, gatal, dan edema. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara 2 adduksi ROM aktif pada daerah yang tidak mengalami cedera Mengajarkan dan melatih ROM pasifyaitu dengan menggerakkan daerah yang cedera kaki kanan, tangan kanan, pergelangan kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki kanan dan kiri. Mengubah posisi pasien tiap 2 jam dan Memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus Mengamati tanda-tanda infeksi pada daerah yang terpasang gips, mengamati daerah ektremitas yang terpasang gips Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku yaitu dengan membantu pasien untuk memotong kuku tangan dan kaki, menutup sampiran S : Keluarga pasien mengatakan sekarang telah mengetahui cara memandikan pasien dengan tingkat cedera yang minimal, sehingga tindakan memandikan pasien telah dapat dilakukan keluarga secara rutin O : Kuku pasien terlihat bersih, gigi pasien terlihat bersih, bau pada rambut sudah tidak ada, namun pasien belum dapat melakukan kebersihan secara mandiri. A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara 3 tempat tidur, mendekatkan peralatan mandi pasien, dan menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien Menganjurkan pasien menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk melakukan eliminasi baik BAK ataupun BAB Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan pispot dan urinal menganjurkan pasien dan keluarga memerhatikan kebersihan saat setelah eliminasi S : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, perawat menyediakan pispot, membantu pasien menggunakannya. A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara HARI KE-4 Hari tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Kamis 05-06- 2014 1 Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit. Mengkaji kekuatan otot ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki. Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang penyakitnya Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengukur tanda-tanda vital pasien Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas Mengajarkan dan melatih pasien latihan ROM aktif yaitu dengan menginstruksikan pasien melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan S : Pasien mengatakan otot-otottangan dan kakinya terasa lebih rileks saat setelah dilakukan latihan ROM aktif maupun pasif, pasien terlihat antusias dalam mengikuti latihan ROM, dan pasien dapat melakukan instruksi dari perawat dengan baik O : tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat. Kekuatan otot ekstremitas pasien ekstremitas kiri atas=5, ekstremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3 Rentang gerak leher dalam batas normal fleksi 45 ˚, ekstensi 45˚, dan hiperekstensi 10 ˚ Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal fleksi 90 ˚, ekstensi 90˚, abduksi 30˚, adduksi 30 ˚ Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut kiri 0 ˚ Rentang gerak lutut kanan TD : 11080 mmHg, T : 37 ˚C, RR : 20 xmenit, HR : 80 xmenit Daerah yang terpasang gips tulang radius pada lengan kanan, dan tulang tibia pada tungkai kanan bebas dari tanda-tanda infeksi - merah, panas, gatal, dan edema. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara 2 adduksi ROM aktif pada daerah yang tidak mengalami cedera Mengajarkan dan melatih ROM pasifyaitu dengan menggerakkan daerah yang cedera kaki kanan, tangan kanan, pergelangan kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki kanan dan kiri. Mengubah posisi pasien tiap 2 jam dan Memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus Mengamati tanda-tanda infeksi pada daerah yang terpasang gips, mengamati daerah ektremitas yang terpasang gips Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku yaitu dengan membantu pasien untuk memotong kuku tangan dan kaki, menutup sampiran tempat tidur, mendekatkan S : Keluarga pasien mengatakan sekarang telah mengetahui cara memandikan pasien dengan tingkat cedera yang minimal, sehingga tindakan memandikan pasien telah dapat dilakukan keluarga secara rutin O : Kuku pasien terlihat bersih, gigi pasien terlihat bersih, bau pada rambut sudah tidak ada, namun pasien belum dapat melakukan kebersihan secara mandiri. A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Universitas Sumatera Utara 3 peralatan mandi pasien, dan menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien Menganjurkan pasien menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan pispot dan urinal menganjurkan pasien dan keluarga memerhatikan kebersihan saat setelah eliminasi S : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O : Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, perawat menyediakan pispot, membantu pasien menggunakannya. A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Catatan :Pada hari jum’at tanggal 06 juni 2014 tidak dilakukan implementasi karena pasien pindah ruangan pada hari kamis pukul 16.00 wib ke ruangan Mawar I Universitas Sumatera Utara

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan