Pengembangan Kurikulum Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa

69 yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik; 6 guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

4. Bersikap Inklusif, Bertindak Obyektif, serta

Tidak Diskriminatif. Berdasarkan hasil penilaian, item bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif yang merupakan item penilaian kompetensi sosial memperoleh nilai 75 sehingga dimasukkan ke dalam faktor kekuatan, hasil ini diperoleh dari penilaian indikator bahwa guru dapat menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat bersifat inklusif serta berkontribusi positif terhadap terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya.

5. Pengembangan Kurikulum

Berdasarkan hasil penilaian, item pengembangan kurikulum yang merupakan item penilaian kompetensi pedagogik memperoleh nilai 72 sehingga dimasukkan ke dalam faktor kekuatan, hasil ini diperoleh dari penilaian indikator-indikator kemampuan guru sebagai berikut: 1 guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum; 2 guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai 70 kompetensi dasar yang ditetapkan; 3 guru memilih materi pembelajaran yang: a sesuai dengan tujuan pembelajaran, b tepat dan mutakhir, c sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, dan d dapat dilaksanakan di kelas e sesuai dengan konteks kehidupan sehari ‐hari peserta didik.

6. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,

sosial dan kebudayaan nasional. Berdasarkan hasil penilaian, item bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional yang merupakan item kompetensi kepribadian memperoleh nilai 74 sehingga dimasukkan ke dalam faktor kekuatan, hasil ini diperoleh dari penilaian indikator-indikator kemampuan guru sebagai berikut: 1 guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing ‐masing; 2 guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

7. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.

Berdasarkan hasil penilaian, item menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan yang merupakan item kompetensi kepribadian memperoleh nilai 77 sehingga dimasukkan ke dalam faktor kekuatan, hasil ini diperoleh dari penilaian indikator-indikator kemampuan guru sebagai berikut: 1 guru mau membagi pengalamannya dengan teman sejawat, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan; 2 guru mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan 71 bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran; 3 guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah .

b. Kelemahan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi kelemahan peningkatan kompetensi guru MI Kecamatan Ungaran Barat.

1. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa

bangga, menjadi guru. Berdasarkan hasil penilaian, item menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga, menjadi guru yang merupakan item kompetensi kepribadian memperoleh nilai 67 sehingga dimasukkan ke dalam faktor kelemahan, hasil ini diperoleh dari penilaian indikator-indikator kemampuan guru sebagai berikut: 1 guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu; 2 guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain di luar jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah; 3 guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas; 4 guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru. 72

2. Penilaian dan evaluasi.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah (Studi Kasus pada MI se-Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah (Studi Kasus pada MI se-Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) T2 942011005 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah (Studi Kasus pada MI se-Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) T2 942011005 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah (Studi Kasus pada MI se-Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) T2 942011005 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah (Studi Kasus pada MI se-Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB IV

0 0 8

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB IV

0 1 70

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SD Negeri Genuk 01 Ungaran Baratabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 48

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri Langensari ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Swakelola DAK Pendidikan (Perpustakaan) SDN Bandarjo ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013 T2 BAB IV

0 0 32