17 Sedangkan Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani 2013: 254,
menjelaskan bahwa. Kesulitan belajar merupakan sebuah permasalahan yang menyebabkan
seorang siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti siswa lain pada umumnya yang disebabkan faktor-
faktor tertentu sehingga ia terlambat atau bahkan tidak dapat mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan.
Sugihartono, dkk 2012: 150, menjelaskan bahwa diagnosis kesulitan belajar dapat diartikan sebagai proses menentukan masalah atau
ketidakmampuan peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan atau dengan cara menganalisis gejala-gejala
kesulitan atau hambatan belajar yang nampak. Sedangkan Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani 2013: 255, menjelaskan bahwa.
Diagnosis kesulitan belajar merupakan suatu proses dan upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-
kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data atau informasi selengkap dan seobjektif mungkin,
sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan suatu proses dan upaya untuk memahami
kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dengan meneliti latar belakangnya, sehingga dapat dicari alternatif pemecahan masalahnya.
2. Peserta Didik Berkesulitan Belajar
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menerima dan menangkap materi pelajaran dari guru. Ada siswa yang
mudah dalam memahami materi pelajaran, namun sebaliknya ada juga
18 siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani 2013: 261, menjelaskan bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat terlihat dari
kemampuan-kemampuan berpikir secara kognitif, sikap keseharian selama di sekolah, dan keterampilan atau perilaku dalam mengikuti
aktivitas belajar dan pembelajaran. Menurut Zainal Arifin 2009: 306, indikator untuk menentukan
kesulitan belajar peserta didik adalah sebagai berikut. a.
Peserta didik tidak dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Peserta didik memperoleh peringkat hasil belajar yang rendah
dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam satu kelompok.
c. Peserta didik tidak dapat mencapai prestasi belajar sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya. d.
Peserta didik tidak dapat menunjukkan kepribadian yang baik, seperti kurang sopan, membandel, dan tidak menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
Sumadi Suryobroto
Sugihartono, dkk,
2012: 153-154,
menjelaskan bahwa peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diketahui melalui kriteria-kriteria yang sebenarnya merupakan harapan
sekaligus indikator bagi terjadinya kesulitan belajar. Adanya kesulitan belajar tersebut dapat diketahui atas dasar.
a. Grade level, yaitu apabila anak tidak naik kelas sampai dua kali.
b. Age level, terjadi pada anak yang umurnya tidak sesuai dengan
kelasnya. Misalnya anak umur 10 tahun baru kelas 2 SD. c.
Intelegensi level, terjadi pada anak yang mengalami under achiever.
19 d.
General level, terjadi pada anak yang secara umum dapat mencapai prestasi sesuai dengan harapan, tetapi ada beberapa mata pelajaran
yang tidak dapat dicapai sesuai dengan criteria atau sangat rendah. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam belajar memiliki karakteristik sebagai berikut: hasil belajar rendah, hasil belajar tidak sesuai dengan usaha yang
dilakukan, lamban dalam melakukan tugas belajar, menunjukkan sikap kurang wajar, menunjukkan perilaku menyimpang, dan emosional yang
kurang wajar.
3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kesulitan Belajar