14 b.
Berbicara,  meliputi  kompetensi  mengungkapkan  gagasan  wacana  lisan sastra  dan  nonsastra,  seperti  memperkenalkan  diri,  mengucapkan  salam,
menyampaikan  terima  kasih,  bertanya  dan  menjawab  pertanyaan, menyampaikan  ajakan,  melakukan  praktik  bertamu  yang  dilakukan  dengan
unggah-ungguh yang tepat serta menceritakan berbagai tokoh wayang. c.
Membaca,  meliputi  kompetensi  memahami  wacana  tulis  sastra  dan nonsastra, yaitu memahami wacana tulis dengan berbagai tema, melagukan
berbagai tembang dolanan dan macapat, serta membaca aksara Jawa. d.
Menulis, meliputi kompetensi mengungkapkan gagasan wacana tulis sastra dan  nonsastra  seperti  menulis  kata,  kalimat,  membuat  karangan  dengan
berbagai tema, serta menulis dengan aksara Jawa.
1. Pengertian Aksara Jawa
Sri  Hertanti  Wulan  2010:  20  mengungkapkan  bahwa  aksara  Jawa dimasukkan  ke  dalam  golongan  aksara  silabik,  yaitu  aksara  yang  berbentuk
lambang bunyi yang tersusun dalam suku-suku kata. Aksara Jawa adalah lambang bunyi  yang tersusun dalam suku-suku kata Bahasa Jawa yang diwujudkan dalam
bentuk  visual  dan  dapat  dirangkai  menurut  sistem  tertentu  sehingga  menjadi tulisan  yang  bermakna  dan  berfungsi  sebagai  alat  komunikasi  masyarakat  Jawa
pada  khususnya.  Dengan  kata  lain,  aksara  Jawa  merupakan  simbol  grafis  yang merupakan produk kehidupan masyarakat Jawa.
Aksara  Jawa  adalah  bagian  dari  pembelajaran  bahasa  Jawa  yang merupakan  huruf-huruf  Jawa  yang  telah  digunakan  oleh  masyarakat  Jawa  sejak
jaman dahulu. Aksara Jawa ini termasuk salah satu kebudayaan Jawa yang sangat bernilai, sehingga sudah sepantasnyalah untuk terus dilestarikan keberadaannya.
15
2. Materi Pembelajaran Aksara Jawa
Pengenalan  aksara  Jawa  meliputi  kompetensi  membaca  dan  menulis dimulai  sejak  kelas  IV.  Aksara  Jawa  digunakan  secara  bersama-sama  dengan
pasangan, sandhangan, dan panyigeg agar dapat membentuk kata yang bermakna. Untuk  kelas  IV  SD  semester  genap,  pembelajaran  aksara  Jawa  sampai  pada
membaca  kata  dan  kalimat  aksara  Jawa  legena  dan  penggunaan  sandhangan swara dan panyigeg.
Tabel 1. Aksara Jawa dan pasangan
No Aksara
Jawa Pasangan  Jenenge  No
Aksara Jawa
Pasangan  Jenenge 1
a H
Ha 11
p P
Pa 2
n N
Na 12
d D
Dha 3
c C
Ca 13
j J
Ja 4
r R
Ra 14
y Y
Ya 5
k K
Ka 15
v V
Nya 6
f F
Da 16
m M
Ma 7
t T
Ta 17
g G
Ga 8
s S
Sa 18
b B
Ba 9
w W
Wa 19
q Q
Tha 10
l L
La 20
z Z
Nga Pada  buku  pedoman  penulisan  aksara  Jawa,  Darusuprapta  2002:  18
mengatakan  bahwa  sandhangan  ialah  tanda  diakritik  yang  dipakai  sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa. Pada saat penulisan kata, aksara yang tidak