9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Keterampilan Membaca
1. Pengertian Keterampilan Membaca
Dalam aspek keterampilan berbahasa, Tarigan 2008: 1 mengatakan bahwa terdapat empat keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dalam proses komunikasi keempat keterampilan
tersebut saling terkait satu sama lain. Seperti yang diungkapkan Dawson Tarigan, 2008: 1 bahwa keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu
kesatuan catur-tunggal. Tarigan 2008: 7 mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Senada dengan pendapat Tarigan, Samsu Somadayo 2011: 4 menjelaskan bahwa membaca adalah kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Zulkifli Musaba 2012: 23 menyatakan bahwa kegiatan membaca
termasuk keterampilan berbahasa yang tergolong aktif-reseptif sebagaimana menyimak. Membaca disebut aktif karena dalam proses membaca terdapat
keaktifan seseorang dalam mengeja, menyerap atau mengolah suatu yang dibaca, sehingga proses tersebut mengarah pada upaya memahami bahan atau materi
bacaan yang dihadapinya.
10 Kridalaksana Haryadi dan Zamzani, 1996: 32 menyatakan bahwa
membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna
dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Haryadi dan Zamzani 1996: 33 menjelaskan bahwa proses membaca merupakan kegiatan
membaca terkait dengan: a pengenalan huruf atau aksara, b bunyi dari huruf atau rangkaian huruf, c makna atau maksud, dan d pemahaman terhadap
makna atau maksud berdasarkan konteks wacana. Crawley dan Mountain Farida Rahim, 2007: 2 menjelaskan bahwa
membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis huruf ke dalam kata-kata lisan.
Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Spodek dan Saracho Ahmad Rofiāudin dan Darmiyati Zuhdi, 1999: 48 mengatakan bahwa membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang
cetak. Ada dua cara yang ditempuh pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak: a langsung, yaitu menggunakan ciri penanda visual dari tulisan
dan maknanya, dan b tidak langsung, yaitu mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan makna. Cara pertama digunakan oleh pembaca
lanjut dan cara kedua untuk pembaca permulaan. Burhan Nurgiyantoro 2012: 368 mengungkapkan bahwa kegiatan
membaca merupakan aktivitas mental memahami hal yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Dalam kegiatan membaca diperlukan pengetahuan tentang