Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data

53 2. Tes Tes digunakan untuk menunjukkan peningkatan keterampilan membaca yang dicapai, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam membaca aksara Jawa siswa setelah menerapkan pembelajaran yang dimaksud. Bentuk tes pada penelitian ini adalah lisan dengan jumlah 32 soal. Sebelum tes disusun, peneliti menyusun kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut kisi-kisi instrument membaca aksara Jawa yang dijabarkan. Tabel 8. Kisi-kisi instrument membaca aksara Jawa Kompetensi dasar Indikator Nomor soal Jumlah soal Jenis tes 7.3.Membaca kata dan kalimat beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan swara dan panyigeg. Membaca kalimat sederhana beraksara Jawa legena 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 32 butir Tes lisan Membaca kalimat sederhana beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan swara 9, 10, 11, 12, 13,14, 15, 16 Membaca kalimat sederhana beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan panyigeg 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 Membaca kalimat sederhana beraksara Jawa menggunakan sandhangan swara dan panyigeg 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun butir-butir soal yang dapat dilihat dalam lampiran.

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sugiyono 2011: 125 menyatakan bahwa dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan 54 reliabel. Untuk mengetahui sebuah instrumen yang akan digunakan adalah valid dan reliabel dapat diketahui melalui uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. 1. Uji validitas instrumen Validitas menurut Suharsini Arikunto 2010: 211 adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Jadi instrumen tes dalam penelitian ini dikatakan valid jika dapat digunakan untuk mengukur keterampilan membaca aksara Jawa. Menurut Sugiyono 2011: 125-129 macam pengujian validitas instrumen ada tiga yaitu pengujian validitas konstruk, pengujian validitas isi, dan pengujian validitas eksternal. Untuk instrumen yang berupa tes, pengujian validitasnya berupa validitas isi sebagai pengukur tingkat validitasnya. Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, perlu dikonsultasikan dengan ahlinya experts judgement lalu diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total. Validitas isi juga dibantu dengan penyusunan kisi- kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Di dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir item yang dijabarkan dari indikator sebagai soal.