76
1. Efektivitas Penerapan Model Project Based Learning pada Ranah Kognitif
Berdasarkan data yang diperoleh melalui pretest pada kelompok
eksperimen diketahui bahwa nilai rerata pretest siswa adalah 53,17 dengan nilai
tertinggi 81,48 dan nilai terendah 18,52, sedangkan hasil pretest pada kelompok
kontrol diketahui bahwa nilai rerata pretest siswa adalah 51,98 dengan nilai
tertinggi 85,19 dan nilai terendah 18,52. Hasil posttest kelompok eksperimen
menunjukan bahwa nilai rerata posstest siswa adalah 89,61 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 77,78, sedangkan hasil
posttest pada kelompok kontrol menunjukkan rerata nilai siswa adalah 75,93 dengan nilai tertinggi 92,59 dan
nilai terendah 55,56. Terdapat 31 siswa atau 100 siswa kelompok eksperimen mendapatkan
nilai yang melebihi dari kriteria ketuntasan minimum yang sudah ditetapkan, sedangkan pada kelompok kontrol diperolah hasil 19 siswa atau 63,33
mendapatkan nilai yang melebihi dari kriteria ketuntasan minimum yang sudah ditetapkan dan 11 siswa atau 36,67 mendapatkan nilai kurang dari kriteria
ketuntasan minimum. Data di atas memberikan kesimpulan bahwa siswa kelompok eksperimen 100 sudah berkompeten, sedangkan kelompok kontrol
terdapat 19 siswa sudah berkompeten dan 11 siswa lainnya belum berkompeten. Efektivitas penerapan model
Project Based Learning dan Teacher Centered pada ranah kognitif dilihat dari hasil skor
gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor
gain pada kelompok eksperimen yang memiliki rerata nilai sebesar 0,76, terdapat 25 siswa termasuk dalam kategori tinggi dengan
jumlah presentase 80,65, 6 siswa termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah presentase 19,35, dan tidak terdapat siswa yang termasuk dalam
77 kategori rendah. Skor
gain kelompok kontrol yang memiliki rerata nilai sebesar 0,46, terdapat 4 siswa termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah presentase
13,33, 22 siswa termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah presentase 73,33, dan 4 siswa termasuk dalam kategori rendah dengan jumlah presentase
13,33. Perbandingan skor gain dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Diagram Batang Perbandingan Rerata Skor Gain
Berdasarkan tabel pengujian skor gain diperoleh nilai |t
hitung
| t
tabel
yaitu
t
hitung
= 7,2112,00. Kondisi tersebut menyatakan bahwa H ditolak dan H
a
diterima. Kesimpulan yang didapat adalah penggunaan model
Project Based Learning lebih efektif untuk meningkatkan kognitif siswa dibandingkan dengan
model pembelajaran Teacher Centered.
Hasil belajar pada ranah kognitif dapat meningkat dikarenakan model Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang efektif untuk
pembelajaran teknik mikroprosesor. Siswa diharapkan dapat mencari informasi sebanyak mungkin secara mandiri. Informasi dapat diperoleh dari bertanya
kepada guru atau teman, mencari pada sumber belajar seperti internet dan
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
Rerata Skor Gain Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
78 labsheet, dan lain-lain. Tidak dibatasinya siswa dalam mencari informasi
merupakan modal utama agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif.
Ranah kognitif siswa dapat ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi. Variasi media pembelajaran meliputi penggunaan
komputer untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan simulasi, pemberian materi menggunakan media interaktif, pemberian apersepsi dan contoh-contoh proyek
menggunakan video pembelajaran, dan lain-lain. Peran guru juga sangat penting dalam usaha meningkatkan kognitif siswa. Hal yang perlu ditingkatkan guru
dalam mengajar adalah penyampaian materi pembelajaran. Penyampaian materi harus sebaik mungkin sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa.
2. Efektivitas Penerapan Model Project Based Learning pada Ranah Afektif