1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi Program Pendidikan
AS Hornby 1986 yang dikutip oleh Arikunto Abdul Jabar 2009: 1 evaluasi adalah to find out, decide
the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
Suchman 1961,
dalam Arikunto Abdul Jabar 2009 memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Menurut Raharjo, B
2003, evaluasi adalah sistem dan bagian integral dari pengelolaan pendidikan, karena dengan evaluasi kita
dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan baik pada tingkat sekolah, dinas pendidikan kabupatenkota, dinas
pendidikan provinsi maupun pusat. Dari ketiga pendapat tersebut menggambarkan bahwa evaluasi merupakan
usaha yang berupa proses yang telah direncanakan untuk menentukan hasil yang berupa nilai atau jumlah
yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian pendidikan dari tingkat sekolah sampai pemerintah
pusat.
Worthen dan Sanders 1973, dalam Anderson 1971 mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari
sesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang
2
bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif yang diajukan untuk
mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Stufflebeam 1971 yang dikutip Arikunto, S Abdul Jabar, C S 2009
mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang
sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah sistem kegiatan untuk mengumpulkan informasi
secara integral tentang bekerjanya suatu program yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Menurut Bloom et al. 1971 dalam Daryanto, 1997 menjelaskan bahwa dalam konteks pendidikan
mengartikan evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauhmana tingkat perubahan dalam
pribadi siswa. Pernyataan ini menggambarkan bahwa proses pengumpulan data di lapangan untuk evaluasi
suatu program memerlukan data yang sistematis. Setelah data tersebut diperoleh akan digunakan sebagai
gambaran kesimpulan bagi pengambil kepentingan tentang perubahan kondisi siswa, apakah ada perubahan
membaik atau tidak, kemudian dilakukan pemantauan.
Stufflebeam et al. 1971 yang dikutip Daryanto, 1997 Evaluation is the process of delineating, obtaining,
and providing useful information for judging decision
3
alternaties . Evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan data informasi yang berguna
untuk menilai alternatif keputusan.
Gambaran pengertian tersebut bahwa perolehan gambaran data di lapangan sebagai alat untuk
memproses informasi akurat kemudian disajikan dalam forum musyawarah pengambil kepentingan dan
disimpulkan untuk alternatif kebijakan yang dilakukan oleh Kepala SekolahPimpinan agar tujuan program
dapat tercapai.
Menurut Stufflebeam dalam bukunya Educational Evaluation and Decision Making yang dikutip oleh
Daryanto 1997 mengatakan bahwa evaluasi dalam sistem pendidikan ada 4 dimensi yaitu context, input,
process, dan product. Keempat dimensi tersebut perlu dievaluasi selama dan pada akhir sistem pendidikan.
Penjelasan masing-masing dimensi sebagai berikut:
a Context: Situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan
strategi pendidikan yang akan dikembangkan
dalam sistem yang bersangkutan. Misalnya:
masalah pendidikan yang dirasakan, pandangan hidup
masyarakat, keadaan ekonomi negara dan seterusnya.
b Input: Saranamodalbahan dan rencana strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut. c Process:Pelaksanaan strategi dan penggunaan
saranamodalbahan di dalam kegiatan nyata di lapangan.
d Product: Hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhirpengembangan sistem pendidikan yang
bersangkutan
4
Dalam sistem pendidikan akan terjadi proses pelaksanaan kegiatan yang saling terintegrasi antara unit
yang satu dengan unit yang lain. Kegiatan unit yang satu dengan yang lain saling menutupi dan melengkapi.
Masing-masing unit kerja dapat bekerja dengan baik dipengaruhi oleh sarana, bahan, modal, dan rencana
strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuannya. Dalam pelaksanaannya, di antara fasilitas akan terjadi
kekurangan yang akan menyebabkan program pendidikan tidak terlaksana atau kurang sempurna. Hal
ini disebabkan tidak ada biaya untuk memenuhi sarana, sumber daya manusia tidak kompeten, kemudahan dalam
penggunaan fasilitas dan inkonsisten dalam kinerja sekolah. Pada akhirnya akan mempengaruhi mutu
lulusan di sekolah tersebut. Oleh sebab itu evaluasi sangat penting dalam sistem pendidikan guna mencapai
perbaikan secara terus menerus agar dapat fokus pada kepuasan pelanggan.
Menurut Mehrens Lehmann 1978 dalam Purwanto, 1990: 3 mengartikan evaluasi adalah suatu
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan. Jadi setiap evaluasi merupakan suatu kegiatan yang sengaja direncanakan
secara sistematis untuk memperoleh informasidata untuk membuat suatu keputusan yang datanya harus
akurat sesuai kenyataan di lapangan dan mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan.
Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui efektivitas komponen program dalam mendukung
5
pencapaian tujuan program tersebut Arikunto Abdul Jabar, 2009. Dengan demikian, jika diketahui bahwa
hasil evaluasi sebagai harapan suatu program tidak memuaskan, dapat dicari di mana letak kekurangannya
atau komponen mana yang bekerja tidak sesuai standar.
Kebijakan yang sudah dikeluarkan pengambil keputusan dan dilaksanakan, belum tentu memperoleh
hasil yang baik sesuai dengan jiwa kebijakan. Untuk mengetahui sejauh mana dan bagian mana dari tujuan
yang sudah tercapai dan bagian mana yang belum tercapai serta mengetahui apa penyebabnya, perlu
diadakan evaluasi program. Tanpa ada evaluasi, keberhasilan dan kegagalan program tidak dapat
diketahui. Sehingga evaluasi program artinya upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu
kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektivitas masing-masing komponennya. Wrightstone et
al. 1956 yang dikutip Purwanto, 1990 merumuskan evaluasi program pendidikan adalah penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil proses pendidikan di sekolah pada
puncaknya akan mengevaluasi program yang telah ditetapkan oleh pengambil kebijakan untuk mengetahui
perkembangan siswanya, apakah mengarah penurunan atau kemajuan dalam belajar yang dimiliki siswa,
selanjutnya sekolah mengadakan instruspeksi diri untuk mencari alternatif pemecahannya agar tujuan pendidikan
6
pada siswa sesuai dengan nilai yang ditetapkan di dalam kurikulum.
B. Model Evaluasi