17
kesesuaian  terhadap  persyaratan  ISO  9001:2008. Lingkungan  kerja  ini  berhubungan  dengan  faktor-faktor
fisik, seperti  suara  gaduh,  temperatur panasdingin, kelembaban, penerangan atau cuaca.
3. Realisasi Produk
Komponen-komponen  realisasi  produk  dalam sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:2008  meliputi:
perencanaan  realisasi  produk,  proses  berkaitan  dengan pelanggan,  desain  dan  pengembangan,  pembelian,
produksi dan penyediaan jasa, kepemilikan pelanggan,
3. Pengukuran, analisis dan perbaikan
a. Kepuasan Pelanggan Salah  satu  pengukuran  kinerja  pada  system
manajemen mutu, organisasi harus memantau informasi yang  berkaitan  dengan  persepsi  pelanggan  apakah
organisasi  pendidikan  telah  memenuhi  persyaratan pelanggan.  Metode  untuk  memperoleh  dan  memakai
informasi ini harus ditetapkan. Kepuasan pelangan dapat diperoleh  dari  sumber:  survai  kepuasan  pelanggan,  data
kualitas  produk  sampai  di  tangan  pelanggan,  survai pendapat pemakai, pujian-pujian, dan laporan dari kotak
saran.
b. Audit Internal Organisasi  pendidikan  harus  melakukan  audit
internal  pada  selang  waktu  terencana dengan  tujuan untuk  memenuhi  pengaturan  yang  direncanakan  pada
18
persyaratan  ISO  9001:2008,    menerapkan  dan memelihara  sistem  manajemen  mutu  secara  efektif.
Prosedur  terdokumentasi  harus  ditetapkan  untuk menggambarkan  tanggungjawab  dan  persyaratan  untuk
perencanaan  serta  pelaksanaan  audit,  penetapan rekaman  dan  hasil  pelaporan.  Rekaman  dari  audit  dan
hasilnya
harus dipelihara.
Manajemen yang
bertanggungjawab  atas  bidang  yang  diaudit  harus memastikan  bahwa  tindakan  koreksi  dan  tindakan
korektif  yang  perlu  diambil  tanpa  penundaan  untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b. Pengendalian Produk Tidak Sesuai Organisasi  pendidikan harus  memastikan  bahwa
produk  yang  tidak  sesuai  persyaratan  produk diidentifikasi  dan  dikendalikan  untuk  mencegah
penggunaan atau  penyerahan  yang  tidak  sengaja. Prosedur  terdokumentasi  harus  ditetapkan  untuk
menggambarkan  pengendalian  dan  tanggungjawab  serta wewenang  yang  terkait  dalam  hubungannya dengan
produk  yang  tidak  sesuai. Hal  ini  juga  dijelaskan  pada IWA2  ,  2010  bahwa  organisasi  pendidikan  harus
menangani
produk untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dengan cara sebagai berikut:
a. Melakukan tindakan
untuk menghilangkan
ketidaksesuaian yang ditemukan. b. Membolehkan
pemakaian, pelepasan,
atau penerimaan  melalui  konsesi  oleh  orang yang  relevan
dan bila dapat oleh pelanggan. c. Melakukan  tindakan  mencegah  pemakaian  atau
penerapan awal yang dimaksudkan. d. Melakukan  tindakan  yang  sesuai  dengan  efek  atau
efek potensial.
19
c. Analisis Data Organisasi
pendidikan harus
menetapkan, menghimpun
menganalisis data
sesuai untuk
memperagakan  kesesuaian  dan  keefektifan  sistem manajemen  mutu  dan  untuk  menilai  di  mana  perbaikan
berlanjut dapat dilakukan. Ini harus mencakup data yang dihasilkan  dari  pemantauan  dan  pengukuran  serta
sumber-sumber  lain.  Analisis  data  harus  memberikan informasi  yang  berkaitan  dengan kepuasan  pelanggan,
kesesuaian dengan persyaratan produk, karakteristik dan kecenderungan  proses  serta  produk,  termasuk  peluang
untuk tindakan pencegahan dan suplier IWA2, 2010.
Organisasi  harus  terus  menerus  memperbaiki keefektifan  sistem  manajemen  mutu  melalui  pemakaian
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi, pencegahan dan tinjauan  manajemen.
Tindakan  koreksi  dilakukan  untuk  menghilangkan penyebab ketidaksesuaian.   Tindakan pencegahan harus
dilakukan  oleh  organisasi  pendidikan  untuk  mencegah terjadinya ketidaksesuaian potensial.
D. Manajemen Kesiswaan