30
d Agresif fisik aktif secara tidak langsung misalnya menolak untuk melakukan sesuatu atau menolak mengerjakan perintah orang lain.
e Agresif verbal aktif langsung misalnya memaki-maki orang lain. f Agresif verbal aktif tak langsung misalnya menyebar gosib tentang
orang lain. g Agresif verbal tak langsung misalnya menolak untuk berbicara dengan
orang lain atau menolak untuk menjawab pertanyaan orang lain. h Agresif verbal pasif tak langsung misalnya memboikot tidak setuju
dengan pendapat orang lain tetapi tidak mau menyampaikan pendapat. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-
bentuk perilaku agresif tersebut bisa merugikan orang lain karena perilaku kita sendiri yang tidak sepantasnya dilakukan.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Perilaku Agresif Pada
Remaja
Menurut Sofyan 2004: 61 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif pada remaja meliputi:
a Kondisi pribadi remaja Yaitu kelainan yang dibawa sejak lahir baik fisik maupun psikis,
lemahnya kontrol diri terhadap lingkungan dan kurangnya dasar keagamaan. Orang tua harus menanamkan dasar keagamaan terutama
pendidikan akhlak kepada anak-anaknya berperilaku dengan norma- norma keagamaan.
31
b Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga yang kurang memberikan kasih sayang dan
perhatian sehingga remaja mencari dari kelompok sebaya, keadaan ekonomi yang lemah dan keluarga yang kurang harmonis.
c Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat yang kurang sehat, keterbelakangan
pendidikan pada masyarakat, kurangnya pengawasan pada remaja, pengaruh-pengaruh dari luar.
d Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah seperti kurangnya perhatian guru.Sekolah
mempunyai peranan
media untuk
mempengaruhi kehidupan
intelektual, sosial dan moral para remaja. Suasana di sekolah baik sosial maupun psikologis akan membentuk kepribadian para remaja.
Adapun kurangnya perhatian dari para guru akan membuat remaja mencari teman sebaya yang perilakunya tidak baik, sehingga
menyebabkan remaja tersebut mepunyai kecenderungan berperilaku agresif.
Adapun pendapat diatas dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi perilaku agresif yaitu kondisi pribadi, lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.
32
6. Karakteristik Perilaku Agresif
Dalam berkomunikasi ada beberapa pengelompokan perilaku yang biasa ditunjukkan oleh seseorang. Diantaranya pengelompokan
berdasarkan bagaimana seseorang bisa mengungkapkan kebutuhan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan kebutuhan orang lain.
Assertiveness atau dalam bahasa Indonesianya adalah asertif, merupakan satu dari tiga gaya merespon dalam melakukan interaksi sosial hubungan
sosial yang timbal balik dengan orang lain. Selain asertif dikenal juga gaya merespon secara agresiveness agresif dan non-assertiveness non-
asertif.
Ketiga gaya merespon tersebut pertama kali dirumuskan oleh Alberti dan Emmons pada tahun 1970. Manfaat dari mengenal dan
mempelajari ketiga gaya merespon ini adalah untuk dapat meningkatkan efektifitas dan kenyamanan dalam berhubungan sosial dan berkomunikasi
dengan orang lain. Untuk dapat mengenal lebih jauh ketiga gaya merespon tersebut, maka di bawah ini akan dikemukakan pengertiannya secara
umum:
a. Agresif
Meliputi cara bersikap, bertindak, dan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinannya dengan cara menyakiti atau melukai perasaan
orang lain. Seseorang dapat bersikap agresif karena terfokus pada kemenangan diri sendiri egois dan berusaha untuk mendominasi orang
33
lain, serta memandang kebutuhan, keinginan, dan perasaan orang lain secara inferior menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.
b. Non-asertif
Meliputi tindakan menyakiti kepentingan dan keinginannya sendiri dengan cara menekan dan memendam perasaan, pemikiran, dan
keyakinannya serta membiarkan orang lain menyakitinya. Selain itu orang yang bertipe ini cenderung untuk mengekspresikan suatu pemikiran atau
perasaan secara apoligik, malu-malu, dan tidak bisa menonjolkan kemampuan dirinya sendiri, sehingga orang lain dengan mudah dapat
mengendalikan orang yang asertif ini. Seseorang yang non-asertif cenderung menuruti tuntutan orang lain dan berupaya untuk menghindari
konflik. Selain itu ia pun menganggap segala kebutuhan, keinginan, dan pendapatnya tidaklah penting serta memandang orang lain lebih superior
dari dirinya sendiri.
c. Asertif kelugasan atau ketegasan
Meliputi cara bersikap, bertindak, dan mengekspresikan pemikiran, keyakinan, dan perasaannya secara langsung, jujur, dan dengan cara yang
tepat tanpa menyinggung atau menyakiti kepentingan orang lain maupun dirinya sendiri.
Adapun pendapat diatas dapat disimpulkan karakteristik perilaku agresif yaitu agresif, non-asertif, asertif.
34
C. Remaja