dilakukan secara acak dengan cara mengundi semua kelas yang masuk ke dalam populasi sehingga seluruh populasi mempunyai kemungkinan yang sama.
Berdasarkan hasil pengundian tersebut, diperoleh kelas yang menjadi kelas kontrol dan kelas yang menjadi kelas eksperimen. Kelas kontrol dan kelas
eksperimen merupakan kelas yang kedudukannya sejajar tidak ada kelas yang lebih unggul daripada kelas lain. Kedudukan sejajar kelas kontrol dan kelas
eksperimen tersebut perlu adanya sebab kedua kelas tersebut berangkat dari titik nol yang sama.
Berdasarkan hasil pengundian, ditentukan bahwa kelas VII D SMP Negeri 2 Wonosobo menjadi kelas kontrol dan kelas VII E SMP Negeri 2 Wonosobo
menjadi kelas eksperimen.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Wonosobo pada bulan Agustus 2015. Jadwal penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 88.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes. Tes yang dilakukan berupa tes dalam bidang bahasa.
Tes bahasa yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes membaca pemahaman cerita anak. Tes tersebut berupa soal objektif pilihan ganda dengan
empat alternatif jawaban. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 30 soal pretest dan 30 soal posttest. Dalam penelitian ini hal yang diukur adalah penggunaan teknik
ECOLA dalam pembelajaran membaca pemahaman cerita anak apakah efektif
atau tidak. Selain itu, hal yang diukur adalah kemampuan membaca pemahaman cerita anak siswa apakah meningkat, tetap, atau menurun.
F. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman
yang berfungsi untuk mengukur kemampuan pemahaman awal siswa dan pemahaman akhir siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes
buatan sendiri. Tes buatan sendiri adalah tes yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berlandaskan teori, berpedoman pada kurikulum yang digunakan dan
disesuaikan dengan bahan pengajaran. Instrumen penelitian disusun berdasarkan kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Wonosobo, yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP. Penyusunan instrumen pada penelitian ini melalui beberapa tahap.
Pertama, penilaian bahan bacaan yang dinilai sesuai dengan tingkat kemampuan pemahaman siswa serta sesuai dengan tema dan jenis cerita anak. Kedua,
pembuatan kisi-kisi soal berdasarkan tingkatan pemahaman taksonomi Ruddel. Ketiga, pembuatan soal beserta kunci jawabannya. Soal yang hendak digunakan
sebagai instrumen penelitian ini, sebelumnya diujikan kepada siswa sehingga diperoleh data sebagai analisis kesahihan instrumen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman membaca cerita anak, yaitu berupa soal tes objektif sebanyak 30 soal dengan 4
alternatif jawaban. Siswa yang mampu menjawab dengan benar mendapat skor 1, sedangkan siswa yang belum mampu menjawab dengan benar mendapat skor 0.
2. Validitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman,
maka validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Pada penelitian ini, instrumen berpedoman pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan disesuaikan dengan bahan pengajaran membaca pemahaman cerita anak serta dikonsultasikan expert
judgement pada guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Wonosobo, yaitu Husni Ash Shidiqi, S. Pd.
Sebelum instrumen diujikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, terlebih dahulu instrumen yang berupa soal tes membaca pemahaman
tersebut diujikan pada kelas di luar sampel untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen. Hasil uji coba kemudian dianalisis dengan bantuan program Iteman.
Soal dinyatakan valid apabila Indeks Daya Beda IDB lebih dari 0,25 dan Indeks Tingkat Kesulitan ITK antara 0,20-0,80.
3. Reliabilitas Instrumen Instrumen berbentuk tes objektif dengan jawaban mutlak, siswa mendapat
skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbroach.
Pengujian tingkat kepercayaan tes dilakukan dengan membandingkan skor butir- butir soal. Jika butir-butir tes tersebut menunjukkan tingginya tingkat kesesuaian
degree of agreement, tes tersebut akurat atau mengukur secara konsisten. Untuk