Penelitian Terdahulu Hipotesis Objek Penelitian

35 kesehatan, fasilitas social dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan jaminan social dengan mempertimbangkan analisis standar belanja, standar harga, tolak ukur kinerja dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Aset tetap yang dimiliki sebagai akibat adanya belanja modal meruapakan prasyarat utama dalam memberikan pelayanan public oleh pemerintahan daerah. Untuk menambah asset tetap, pemerintah daerah mengalokasikan dana dalam bentuk anggaran belanja modal dalam APBD. Alokasi belanja modal ini didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk fasilitas public. Biasanya setiap tahun diadakan pengadaan asset tetap oleh pemerintah daerah sesuai dengan prioritas anggaran dan pelayanan public yang memberikan dampak jangka panjang secara financial Syukri Abdullah, Abdul halim ; 2006. Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatkan asset tetap pemerintah daerah yaitu peralatan, bangunan, infrastruktur dan asset tetap lainnya. Secara teoritis ada tiga cara untuk memperoleh asset tetap tersebut yakni dengan membangun sendiri, menukarkan dengan asset tetap lain dan membeli.

2.2 Penelitian Terdahulu

Table 2.1 Penelitian Terdahulu Judul Penelitian PenelitiTahun Hasil Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD dan DAU terhadap Pengalokasian Belanja Modal Darwanto dan Yulia Yustikasari 2007 DAU, PAD dan Petumbuhan Ekonomi berpengaruh terhadap Belanja Modal 36 Hubungan PAD dan DAU dengan Belanja Modal di Jawa Barat Hubungan DAU, Belanja Modal, PAD dan Pendapatan Per Kapita Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD dan DAU terhadap Pengalokasian Belanja Modal Studi Kasus pada KabupatenKota di Prov. Jawa Tengah Ikin Solikin 2007 David Harianto dan Priyo Hari Adi 2007 Nugroho Suranto Putro 2009 PAD dan DAU memiliki hubungan yang kuat positif dengan Belanja Modal DAU berpengaruh terhadap Belanja Modal, PAD berpengaruh terhadap pendapatan per kapita Pertumbuhan Ekonomi, PAD tidak berpengaruh terhadap Anggaran Belanja modal, DAU berpengaruh terhadap Anggaran Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi, PAD, dan DAU secara bersama-sama berpengaruh terhadap Anggaran Belanja Modal 2.3 Kerangka Pemikiran 2.3.1 Hubungan antara Pendaptan Asli Daerah dengan Belanja Modal Dalam konteks PAD dapat dilihat terjadinya teori keagenan, Pemerintah sebagai agen bertanggung jawab kepada masyarakat sebagai prinsipal karena masyarakat telah memberikan sebagian uangnya kepada pemerintah daerah melalui pajak, retribusi daerah, dan lain-lain untuk dikelola demi kepentingan masyarakat. Belanja modal yang bersumber dari PAD juga harus dikelola dan dipertanggungjawabkan untuk memberikan pelayanan public yang baik serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui alokasi belanja modal, yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai yang dibiayai dari belanja modal yang dianggarkan setiap tahunnya. 37 Peningkatan PAD diharapkan akan memberikan efek yang signifikan terhadap pengalokasian belanja modal oleh pemerintah. Peningkatan belanja modal diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan public dan pada gilirannya mampu meningkatkan partisipasi public terhadap pembangunan yang tercermin dari adanya peningkatan PAD Mardiasmo, 2002 dalam Nugroho, 2007. Hal ini juga didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Darwanto dan Yustikasari 2007 yang menunjukkan bahwa PAD berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho Suratno Putro 2007 yang menunjukkan bahwa PAD tidak berpengaruh terhadap belanja modal karena PAD lebih banyak digunakan untuk membiayai belanja pegawai dan biaya langsung lainnya daripada membiayai belanja modal.

2.3.2 Hubungan antara Dana Alokasi Umum dengan Belanja Modal

Menurut teori keagenan, hubungan kontraktual antara masyarakat sebagai prinsipal dan pemerintah sebagai agen dalam konteks DAU dapat dilihat dari bagaimana tanggung jawab pemerintah memberikan pelayanan public yang baik kepada masyarakat melalui alokasi belanja modal. DAU juga merupakan sumber pembiayaan untuk belanja modal, sama halnya dengan PAD. Perbedaan dari kedua sumber pembiayaan untuk belanja modal ini adalah PAD berasal dari uang masyarakat sedangkan DAU berasal dari transfer Pemerintah Pusat ke daerah dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam ranka pelaksanaan desentralisasi.

2.3.3 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal

38 Pertumbuhan ekonomi merupakan angka yang menunjukkan kenaikan kegiatan perekonomian suatu daerah setiap tahunnya. Tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat adalah memberikan pelayanan public yang baik kepada masyarakat melalui anggaran belanja modal. Melalui belanja modal disediakan sarana dan prasarana atau insfrastruktur yang memadai sehingga dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penelitian empiris yang dilakukan oleh Darwanto dan Yustikasari 2007 dinyatakan bahwa DAU berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal. Hal ini juga didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho Suratno Putro 2009.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas maka dapt dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah PAD secara parsial berpengaruh tehadap Belanja Modal. 2. Dana Alokasi Umum DAU secara parsial berpengaruh terhadap Belanja Modal. 3. Pertumbuhan Ekonomi secara parsial berpengaruh terhadap Belanja Modal. 4. Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU dan Pertumbuhan Ekonomi secara simultan berpengaruh terhadap Belanja Modal. 39 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pendapatan asli daerah PAD, dana alokasi umum DAU, pertumbuhan ekonomi dan belanja modal pada kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Data sekunder berupa data yang diambil dari Laporan Hasil pemeriksaan badan pemeriksa keuangan BPK untuk tahun anggaran 2006- 2009 untuk data PAD dan DAU. Sedangkan data Pertumbuhan Ekonomi yang diproksikan oleh PDRB per Kapita dari Badan Pusat Statistik BPS.

3.2 Metode Penelitian