Penunjuk Arah Angin Windwijzer Makelaar

89 Bagi bangunan rumah gaya Indis di Indonesia, lambang-lambang dan makna-makna yang terkandung dari berbagai macam ragam hias tersebut sudah kehilangan maknanya. Ragam-ragam tersebut hanya dijadikan sebuah hiasan penghias rumah belaka, sehingga terjadi keterputusasaan budaya missing link antara budaya asli di negeri Belanda dengan budaya di negeri jajahannya Hindia- Belanda. 45 Beberapa ragam hiasan kemuncak yang terdapat pada rumah-rumah Indis, antara lain:

a. Penunjuk Arah Angin Windwijzer

Petunjuk arah angin atau tadhah angin ini terletak di atas sebuah kubah kecil yang terdapat di puncak bangunan yang terbuat dari logam mulia, kebanyakan terbuat dari perak. Hiasan ini masih terdapat pada bangunan Bank Indonesia yang masih terawat dengan baik meskipun tidak lagi berfungsi dengan benar. Di Belanda, petunjuk arah angin ini banyak terdapat atap-atap rumah penduduk yang juga dijadikan sebagai hiasan rumah. Tadhah angin ini di Belanda bermacam-macam bentuknya dan sering kali menunjukkan macam usaha dan pekerjaan dari pemilik rumah. Pada abad pertengahan tidak semua orang dapat membuat hiasan ini karena dikeluarkan ketentuan-ketentuan tertentu oleh penguasa baik tentang bentuknya maupun perwujudannya. 46 Hiasan ini sekarang hanya tinggal beberapa saja yang masih ada sementara sebagian yang lain sudah hilang dan yang tertinggal hanyalah sebuah kubah kecil di bagian atap rumah. Hiasan kemuncak pada rumah-rumah Indis tidak terlalu kaya. Hal ini bertolak belakang dengan di negeri asalnya, yang tiap-tiap rumah 45 Djoko Soekiman, ibid, hlm 291. 46 Ibid, hlm 262-264. 90 saling bersaing dalam menghias rumahnya. Semangat menghias rumah tidak terdapat pada masyrakat Indis di Jawa. Hal ini diperkirakan terjadi akibat tekanan atau kemiskinan jaman Malaise atau Perang Dunia I. 47

b. Makelaar

Makelaar adalah papan kayu berukir dengan panjang kurang lebih 2 meter yang ditempel secara vertikal. Hiasan ini sering disebut voorschot, yaitu bentuk segitiga yang terdapat di depan rumah. Biasanya merupakan atap dari teras. Makelaar sesungguhnya mempunyai arti simbolis tertentu, namun seperti juga hiasan-hiasan lainnya pada rumah Indis makna-makna tersebut sudah hilang. Hiasan makelaar ini kebanyakan melambangkan roh-roh baik dan jahat sesuai dengan kepercayaan masyarakat. Di antara makelaar ada hiasan yang biasanya berupa dua ekor angsa yang bertolak belakang yang bersandar pada makelaar. Hiasan ini dinamakan oelebord atau uilebord. Oelebord ini pada awalnya merupakan hiasan yang terdapat pada rumah petani di Freisland. 48 Pada masyarakat Jawa hiasan ini dapat disebut sebagai Kalamakara pada bangunan Candi.

c. Hiasan dari Kaca