Analisa Ornamen Melayu yang Digunakan Pada Rumah Tinggal Analisa Mengapa Tidak Menggunakan Ornamen Melayu Pada Rumah Tinggal

61

5.4.4. Analisa Penggunaan Ornamen Melayu Pada Rumah Tinggal

Penggunaan ornamen Melayu pada bangunan rumah tinggal diketahui bahwa responden banyak yang tidak menggunakannya. Responden hanya mengetahui saja ornamen Melayu tetapi tidak menggunakannya pada bangunan rumah tinggal sendiri 86. Hanya sebagian kecil saja yang menggunakan ornamen Melayu pada bangunan rumah tinggalnya 14. Pernyataan responden di atas dapat dianalisa bahwa penggunaan ornamen Melayu pada bangunan rumah tinggal mengalami perubahan dan keberlanjutan Change and Continuity. Perubahan yang terjadi yaitu dahulu leluhur responden menggunakan ornamen pada rumah tinggal tetapi sekarang sebagian besar responden tidak menggunakannya lagi pada rumah tinggal. Keberlanjutan yang terjadi yaitu masih ada responden yang menggunakan ornamen Melayu pada rumah tinggal mereka walaupun hanya sebagian kecil saja. Hal ini membuktikan bahwa sebagian responden ingin mempertahankan peninggalan leluhur mereka dengan masih mempertahankan penggunaan ornamen Melayu pada rumah tinggal.

5.4.5. Analisa Ornamen Melayu yang Digunakan Pada Rumah Tinggal

Ornamen lebah bergantung adalah ornamen yang paling banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal yaitu 38, sedangkan ornamen bunga melur dan jala – jala sama yaitu 15. Sedangkan ornamen semut beriring, awan boyan, bintang – bintang, dan pucuk rebung sama – sama 8. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa ornamen lebah bergantung adalah jenis ornamen yang paling banyak digunakan oleh responden pada rumah Universitas Sumatera Utara 62 tinggal, hal ini membuktikan pertanyaan jenis ornamen Melayu yang paling banyak diketahui dimana lebah bergantung adalah ornamen yang paling banyak diketahui oleh responden. Peneliti menyimpulkan bahwa salah satu faktor yang membuat lebah bergantung banyak diketahui oleh responden adalah karena lebah bergantung banyak juga digunakan pada rumah tinggal dan bangunan lainnya di Kota Medan hal ini menunjukkan bahwa continuity terjadi pada penggunaan ornamen Melayu di rumah tinggal responden.

5.4.6. Analisa Mengapa Tidak Menggunakan Ornamen Melayu Pada Rumah Tinggal

Responden lebih banyak mengatakan alasan biaya yang mahal yaitu 76 , alasan lainnya sebanyak 22 , sedangkan untuk alasan sudah ketinggalan jaman dan tidak menarik yaitu sama – sama 1 . Berdasarkan data diatas bahwa responden tidak menggunakan ornamen Melayu pada bangunan rumah tinggal karena alasan biaya yang mahal. Penggunaan ornamen Melayu memang memerlukan biaya yang mahal karena ukiran ornamen Melayu sangat sulit dan tukang yang mengerjakan juga sangat sulit dijumpai saat sini. Bahan yang digunakan adalah kayu yang berkualis agar tidak cepat rusak dan saat ini untuk mencari kayu yang berkualitas baik sangat mahal, hal ini yang menjadikan andil dalam perubahan yang terjadi pada penggunaan ornamen Melayu di rumah tinggal. Dahulu masyarakat tidak susah mencari bahan kayu yang bagus untuk pembuatan ornamen Melayu dan biayanya tidak terlalu mahal karena dahulu bahan yang digunakan sangat mudah Universitas Sumatera Utara 63 didapatkan. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa perubahan terjadi pada penggunaan ornamen Melayu di rumah tinggal karena biaya yang mahal dan masyarakat yang miskin.

5.4.7. Rumah yang ditempati sekarang adalah rumah sendiri