gangguan tidur, gangguan konsentrasi, keletihan konstan, sakit pada otot, mual dan pada tahap akhir gangguan dapat menyebabkan karsinogenik dan dampak kesehatan
tergantung daya tahan tubuh manusia Anies, 2010.
5.2.2 Keluhan Gangguan Hipersensitifitas Berupa Gangguan Tidur Berdasarkan
Karakterisitik Respoden
Pada keluhan gangguan tidur, distribusi tertinggi yaitu pada responden yang mengalami gangguan tidur sebanyak 15 responden 88,5, sedangkan penderita yang
tidak gangguan tidur sebanyak 12 responden 11,5. Pembagian berdasarkan kelompok usia, kelompok penderita tertinggi mengalami
keluhan gangguan tidur yaitu pada kelompok usia 31-41 tahun, sebanyak 13 responden 81,2.
Menurut asumsi peneliti, tingginya keluhan hipersensitifitas gangguan tidur karena berdasarkan pengukuran BTS yang dilaksanakan pada tanggal 23 juni 2012, dari 3
tower BTS yang melebihi batas ambang dan memapar total 9 responden, 6 responden diantaranya terdapat pada kelompok usia 31-41 tahun, 3 responden lainnya terdistribusi
di kelompok usia lainnya, kemungkinan gelombang BTS melebihi batas ambang lebih sering memapar responden pada kelompok usia tersebut mengakibatkan penderita
keluhan gangguan tidur terbanyak pada kelompok usia 31-41 tahun. Berdasarkan lama bermukim, kelompok yang bermukim 13-23 tahun yang
mengalami gejala hipersensitifitas gangguan tidur tertinggi yaitu 8 responden 66,7. Menurut asumsi peneliti, lama bermukim sangat sulit menunjukkan hubungannya
dengan gejala hipersensitifitas karena banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti lama BTS dibangun, dari 9 BTS ada 6 BTS yang dibangun sekitar 1 tahun yang lalu dan
3 BTS dibangun sekitar 3 tahun yang lalu, sehingga di tarik kesimpulan mulai terpapar
Universitas Sumatera utara
pada setiap kelompok hampir sama setiap kelompok lama bermukim 2-12 tahun dan 13- 23 tahun.
Lama bermukim dihubungkan dengan pengukuran besar gelombang
elektromagnetik BTS yang dilakukan pada tanggal 23 Juni 2012, dari 9 BTS ada 3 BTS yang tidak memenuhi yaitu BTS III, IV dan IX yang melebihi batas baku mutu pancaran
gelombang elektromagnetik nasional 800 MHz, dan dari 9 responden yang bermukim di 3 BTS yang tidak memenuhi tersebut ada sebanyak 5 responden yang bermukim
selama 2-12 tahun sedangkan 4 responden yang bermukim 13-23 tahun, dengan demikian distribusi banyak responden pada setiap kelompok lama bermukim hampir sama.
Gelombang elektromagnetik yang berlebih dapat menyebabkan gangguan hormon melantonin di dalam tubuh yang menimbulkan berbagai keluhan seperti sakit kepala,
gangguan tidur, gangguan konsentrasi, keletihan konstan, sakit pada otot, mual dan pada tahap akhir gangguan dapat menyebabkan karsinogenik dan dampak kesehatan
tergantung daya tahan tubuh manusia Anies, 2010.
5.2.3 Keluhan Gangguan Hipersensitifitas Berupa Gangguan Konsentrasi