26
2.3.4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan pada laba perusahaan atau disebut juga dengan rasio rentabilitas. Menurut Brigham dan Houston 2006:107 rasio
profitabilitas adalah “sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek – efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil
– hasil operasi”. Untuk mendapatkan laba dapat melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio profitabilitas menurut Brigham dan Houston 2006:107
–110, yaitu: 1. Profit margin on sales
Margin laba atas penjualan Profit margin on sales, yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan. Dimana margin laba
yang rendah mungkin akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas inivestasinya pemegang saham karena leverage
keuangan.
2. Basic earning power Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba Basic earning
power dihitung dengan membagi keuntungan sebelum beban bunga dan pajak EBIT dengan total aktiva. Rasio ini bermanfaat dalam
membandingkan perusahaan dengan berbagai situasi pajak dan tingkat pengungkitan keuangan yang berbeda.
3. Return on total assets Rasio antara laba bersih terhadap total aktiva mengukur tingkat
pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan pajak. 4. Return on common equity
Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, yang diukur sebagai tingkat pengembalian ekuitas saham biasa Return on common equity.
Pada penelitian ini menggunakan return on asset ROA dan net profit margin NPM dalam melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Return
on Asset ROA sering digunakan manajer dalam mengukur kinerja perushaan dalam menghasilkan laba. Dikarenakan laba bersih mengukur keuntungan setelah
dipotong beban bunga, sehingga profitabilitas terlihat jelas dari perusahaan sebagai fungsi struktur modalnya. Semakin tinggi ROA menunjukkan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
27
dapat membeli asset yang sama saat ini dan tingkat pengembalian yang tinggi dan sebaliknya.
Net profit margin menunjukkan pendapatan bersih yang diterima dari setiap penjualan. Semakin besar NPM semakin baik karena terlihat perusahaan
baik dalam mendapatkan laba yang cukup tinggi. Namun, hal itu belum tentu karena margin yang tinggi berarti volume penjualan rendah. Maka margin yang
rendah dan volume penjualan tinggi juga dapat menunjukkan kemampuan perusahaan yang baik.
2.4. Hubungan Right Issue Terhadap Kinerja Perusahaan