berbeda dari aktiva lainnya seperti paten dan hak cipta yang mempunyai batas waktu Kotler, 1995.
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek
terbaik memberikan jaminan mutu.
2.2.1 Perpindahan Merek Brand switching
Perpindahan merek adalah pola pembelian yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain. Perpindahan merek
dapat ditinjau dari atribut-atribut produk yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008. Brand switching ini kegiatan
seorang pengguna yang melakukan perpindahan merek dari produk yang satu ke produk lainnya karena alasan tertentu. Brand switching ini merupakan bagian dari
loyalitas merek dimana seorang pengguna yang setia menggunakan merek tertentu. Loyalitas merek Brand Loyalty adalah suatu ukuran keterkaitan
pengguna terhadap sebuah merek. Loyalitas merek adalah kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingan yang sangat
ketat saat ini dengan keberadaan pengguna sangat yang loyal. Pada merek suatu produk sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat
bertahan hidup dan upaya mempertahankan pengguna ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif daripada upaya menarik pengguna baru. Dalam kaitannya
dengan loyalitas suatu produk, terdapat tingkatan loyalitas merek. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Switcher pengguna yang berpindah-pindah Pengguna pada tingkat ini dikatakan sebagai pengguna yang berada pada
tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pengguna untuk berpindah dari merek suatu produk satu ke produk lainnya mengindikasikan mereka sebagai
pengguna yang sama sekali tidak loyal pada merek tersebut. Pada tingkatan ini merek apapun mereka anggap memadai serta memegang peranan yang sangat
Universitas Sumatera Utara
kecil dalam keputusan pembelian. Ciri dari pengguna ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.
2. Habitual buyer pengguna yang bersifat kebiasaan Pada tingkatan ini pengguna dapat dikategorikan sebagai pengguna yang puas
dengan merek yang dipakainya. Pengguna ini membeli merek suatu produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
3. Satisfied buyer with switching cost pengguna yang puas dengan biaya peralihan
Pengguna yang berada pada tingkatan ini termasuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja
mereka berpindah ke merek produk lainnya dengan menggunakan switching cost biaya peralihan yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja
yang melekat dengan tindakan mereka berpindah merek. 4. Likes the brand pengguna yang menyukai merek tertentu
Pengguna yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka pengguna bisa saja
didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan merek produk sebelumnya baik yang digunakan pribadi maupun
kerabatnya. 5. Committed buyer pengguna yang setia
Pada tingkatan ini pengguna merupakan pembeli yang setia. Mereka memiliki kebanggaan terhadap merek suatu produk bahkan merek tersebut menjadi
sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi diri mereka. Salah satu aktualisasi dari pelanggan ini ditunjukkan oleh
tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pangsa Pasar Market Share