Peran Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI di PT. SIPEF Bukit Maradja Estate

55

5.3 Peran Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI di PT. SIPEF Bukit Maradja Estate

Serikat buruh atau organisasi buruh merupan organisasi yang penting dalam sebuah perusahaan. Organisasi buru berperan sebagai wadah buruh untuk menyampaikan aspirasi buruh kepada perusahaan dan organisasi buruh juga berfungsi sebagai mitra perusahaan dalam arti membuat peraturan dalam bekerja yang tidak memberatkan buruh dan juga tidak memberatkan pemilik perusahaan. Organisasi buruh yang ada di perkebunan PT. SIPEF Bukit Maradja Estate adalah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia harus proaktif dan juga harus di bekali pendidikan agar mereka mampu untuk melindungi dan membela angota mereka. Di dalam perjalanan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI telah melakukan peran mereka dengan baik. Ada beberapa kasus yang telah ditangani oleh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia di PT. SIPEF Bukit Maradja Estate yang pertama yaitu tentang pajak penghasilan. 28 Pada tahun 1992 pada masa Pak Buono menjabat sebagai Sekretasis organisasi SPSI pak Buono perna memperjuangkan buruh dengan cara meminta menurunkan pajak penghasilan penghasilan pada masa Muspida Plush Musyawarah Pimpinan Daerah daerah Simalungun. Pada masa Muspida Plush Simalungun Buono melakukan meminta kepada Pemerintah agar menurunkan pajak penghasilan dari 10 turun menjadi 5. Setelah melakukan mediasi permintaan 28 Wawancara dengan Buono, 25 november 2015. 56 Buono untuk menurunkan pajak penghasilan pun dipenuhi oleh pemerintah dengan alasan agar Buruh dapat hidup layak. Pada tahun 1997 perna terjadi kasus pencurian pupuk di gudang oleh karyawan. Pemilik perusahaan menghubungi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI Bukit Maradja untuk menanyakan bagaimana menindaklanjuti dari kesalahan pekerja. Kesalahan ini seperti tercatat dalam Peraturan Mentri Tenaga kerja NR: PER. 04MEN1986 tentang cara pemutusan hubungan kerja dan Penetapan uang pesangon, uang jasa dan ganti kerugian pasal 9 ayat 1 d. 29 SPSI sebagai mitra perusahaan sekaligus sebagai pelindung karyawan memutuskan karyawan yang melakukan pencurian ini untuk bertanggungjawab. Perusahaan memberikan dua pilihan kepada karyawan tersebut. Pilihan yang pertama mengganti rugi pupuk yang di curi sebesar 5 juta rupiah dan di PHK atau diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk memprosesnya dan di PHK. Karyawan tersebut lebih memilih di serahkan kepada pihak yang berwajib dan di PHK.

5.4 Perbaikan Infrastruktur