Saran Kanker Pengalaman Ibu Dalam Merawat Anak Penderita Kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan, maka penelitian ini mendapatkan 4 tema yang terkait pengalaman ibu dalam merawat anak penderita kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan meliputi: 1 mengalami masalah fisik, ekonomi, sosial, dan psikologis, 2 memberikan perawatan kepada anak, 3 mengatasi beban pikiran dengan cara positif, dan 4 mendapat dukungan orang terdekat. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sepuluh partisipan terdapat banyak kesamaan antara teoritis dan penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian ini. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa kesepuluh partisipan mengalami proses tahapan berduka yang dimulai dari adanya penyangkalan dan isolasi, amarah, menawar, depresi, hingga penerimaan kondisi. Pengalaman ibu dalam merawat anak dengan kanker tidaklah mudah, namun peneliti menemukan semangat dalam diri partisipan yang terus berjuang demi kesembuhan anak dengan kanker.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengalaman Ibu dalam merawat anak dengan kanker,peneliti memberikan saran kepada: Universitas Sumatera Utara 5.2.1 Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian kiranya dpat menjadi masukan dan saran kepada pendidikan keperawatan terkait pendidikan kesehatan kepada ibu yang merawat anak dengan kanker dalam menjaga kesehatan fisik ibu selama memberikan perawatan kepada anak, mengatasi beban pikiran dengan cara positif, juga hal pemberian asupan makanan yang baik seperti memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi oleh anak. Kiranya hasil penelitian ini juga memberikan masukan kepada pendidikan keperawatan terkait asuhan keperawatan kepada ibu yang merawat anak penderita kanker. 5.2.2 Yayasan Onkologi Anak Medan YOAM Peneliti menemukan bahwa kurangnya volunter yang datang dan bersedia untuk bekerja sama. Peneliti memberikan saran kepada YOAM kiranya mencari dan mendukung volunteer untuk membantu yayasan dalam memberikan pelayanan, baik kepada anak maupun ibu yang berada dirumah singgah Yayasan Onkologi Anak Medan. 5.2.3 Penelitian Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebagai referensi dan dasar bagi pengembangan penelitian keperawatan selanjutnya yang berhubungan dengan pengalaman ibu dalam merawat anak dengan kanker. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker

2.1.1 Pengertian Kanker adalah sebuah kumpulan penyakit yang dikarakterisasikan dengan tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika penyebaran tidak terkontrol, maka akan menyebabkan kematian American Cancer Society, 2015. Sel-sel tersebut membentuk sebuah blok yang menutupi semua jaringan dan organ didalam tubuh. Sel membelah untuk menciptakan sel baru, dan menggantikan sel-sel yang tua maupun berbahaya. Masing-masing sel mengandung material genetik DNA yang memberitahu sel kapan harus membelah, dan kapan harus mati. Kanker terjadi ketika DNA menjadi berbahaya dan memberikan instruksi yang salah. Sel-sel kanker bertumbuh diluar kendali. Sel kanker membelah ketika tidak seharusnya membelah, dan bertahan lebih lama dari waktu yang tidak seharusnya. Sel kanker dapat menutupi dan memenuhi lebih dari sel-sel normal. Kumpulan dari sel-sel kanker dinamakan tumor. Tumor terbagi atas ganasmalignant cepat berkembang dengan ancaman menyebar dan jinakbenign pertumbuhan lambat dan tidak menyebar Children’s Oncology Group, 2011. 2.1.2 Tipe Kanker pada Anak Berdasarkan Children’s Oncology Group 2011 menerangkan bahwa masing-masing jenis kanker memiliki nama, pengobatan, dan prognosis. Kanker pada anak dibagis atas tiga tipe : Universitas Sumatera Utara 2.1.2.1 Leukemia Leukemia adalah kanker pada pembentukan sel-sel darah yang dihasilkan oleh sumsum tulang. Sumsum tulang berada pada pertengahan antara tulang dan saraf sebagai pabrik dari pembuatan darah. Tiga jenis tipe darah yang dihasilkan pada sumsum tulang. Sel darah merah yang membawa oksigen kedalam tubuh. Sel darah putih yang membasmi infeksi. Platelet yang menghentikan pendarahan. 2.1.2.2 Lymphoma Lymphoma ialah kanker yang terjadi pada system limpatik. Sistem limpatik merupakan salah satu bagian penting pada system imun. Jaringan limpatik ditemukan di seluruh bagian tubuh pada kelenjar getah bening, tonsil, adenoid, limpa, kelenjar thymus, dan didalam sumsum tulang. Lymphoma timbul ketika sel dari system limpatik menjadi sel kanker yang bermutasi dan membelah secara tidak terkontrol. Sel ganas tersebut bertumbuh dan menyebar hingga tunas getah bening dan organ tubuh. Gejala dari lymphoma bergantung pada lokasi dari penyebaran kelenjar limpa dan organ tubuh. Biasanya, tanda dan gejala pertama kali ditemukan ialah benjolan atau pembengkakan, yang berada disekitar leher, selangkangan atau dibawah lengan. Terkadang sel-sel lymphoma menyebabkan tunas getah bening didalam dada membengkak yang akan mebimbulkan batuk atau nyeri dada. Sel lymphoma dapat menyebabkan pembengkakan pada hati maupun limpa, atau penyebaran pada tunas getah bening abdomen, menyebabkan nyeri. Sel-sel lymphoma terkadang menyebar ke sumsum tulang belakang, menyebabkan nyeri pada tulang. Universitas Sumatera Utara 2.1.2.3 Tumor Solid kanker pada tulang, otot, otak, atau pada jaringan dalam tubuh Tumor solid terdiri dari: Otak dan jaringan saraf tulang belakang juga dikenal dengan system saraf pusat SSP, kanker ginjal, kanker hati, neuroblastoma, melanoma, retinoblastoma, jaringan lunak, dan saroma tulang, karsinoma, dan kanker tiroid. 2.1.3 Penyebab Kanker pada Anak Kanker pada anak yang disebabkan oleh faktor keturunan memiliki angka kejadian yang kecil. Ini berarti bahwa anak dilahirkan dengan perubahan yang terjadi pada DNA yang menyebabkan beberapa sel berkembang menjadi kanker. Terkadang, perubahan pada DNA terjadi pada awal tahap perkembangan sebelum anak lahir. Pada kisah lainnya, perubahan DNA ini dapat juga diwariskan oleh orang tua. Ketika ini terjadi, ada kemungkinan bahwa orangtua memiliki tipe kanker yang sama. Kanker pada anak yang diwariskan seperti retinoblastoma, malignant, tumor saraf perifer, dan adrenokortikal karsinoma. Kebanyakan kanker lainnya tidak diwariskan. 2.1.4 Tanda dan Gejala Menurut American Cancer Society 2014 tanda dan gejala penyakit kanker adalah sebagai berikut: 2.1.4.1 Demam Demam adalah kejadian yang sangat umum dengan kanker, tetapi lebih sering terjadi setelah kanker telah menyebar dari tempat dimana dimulai. Hampir semua pasien dengan kanker akan mengalami demam pada beberapa waktu, Universitas Sumatera Utara terutama jika kanker atau pengobatannya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat membuat lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Paling sering, demam mungkin merupakan tanda awal kanker, seperti kanker darah seperti leukemia atau limfoma. 2.1.4.2 Kelelahan Kelelahan yang terjadi tidak dapat segera pulih hanya dengan istirahat. Ini merupakan gejala penting karena pertumbuhan kanker. Hal ini terjadi lebih awal dalam beberapa kanker seperti leukemia. Beberapa kanker kolon atau lambung dapat menyebabkan kehilangan darah. Hal ini merupakan cara kanker untuk dapat menyebabkan kelelahan. 2.1.4.3 Nyeri Nyeri merupakan gejala awal beberapa kanker seperti kanker tulang atau kanker testis. Sakit kepala yang tidak hilang atau menjadi lebih baik dengan pengobatan merupakan gejala dari tumor otak. Nyeri punggung dapat merupakan gejala dari kanker usus besar, rektum, atau ovarium. Paling sering nyeri akibat kanker berarti telah menyebar atau bermetastasis dari mana kanker dimulai. 2.1.4.4 Perubahan Kulit Seiring dengan kanker kulit, beberapa kanker lainnya dapat menyebabkan perubahan kulit yang dapat dilihat. Tanda-tanda dan gejala termasuk: kulit yang tampak gelap hiperpigmentasi, kulit dan mata berwarna kekuningan jaundice, kulit kemerahan eritema, gatal pruritus, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Universitas Sumatera Utara 2.1.4.5 Perubahan pola buang air besar atau fungsi kandung kemih Sembelit jangka panjang, diare, atau perubahan ukuran tinja mungkin merupakan tanda dari kanker usus besar. Nyeri saat buang air kecil, darah dalam urin, atau perubahan fungsi kandung kemih, seperti perlu buang air lebih sering dari biasanya dapat dikaitkan dengan kandung kemih atau kanker prostat. 2.1.4.6 Luka yang tidak kunjung sembuh Kanker kulit dapat berdarah dan terlihat seperti luka yang tidak kunjung sembuh. Sebuah luka yang tidak kunjung sembuh di mulut bisa menjadi kanker mulut. Hal ini harus ditangani dengan segera, terutama pada orang yang merokok, mengunyah tembakau, atau sering minum alkohol. Luka pada penis atau vagina dapat berupa tanda-tanda infeksi atau kanker dini. 2.1.4.7 Bintik-bintik putih di lidah dan mulut Bercak putih di dalam mulut dan bintik-bintik putih di lidah mungkin leukoplakia. Leukoplakia adalah daerah pra-kanker yang disebabkan oleh sering iritasi. Hal ini sering disebabkan oleh merokok atau penggunaan tembakau lainnya. Orang yang merokok pipa atau menggunakan tembakau beresiko tinggi untuk leukoplakia. Jika tidak diobati, leukoplakia bisa menjadi kanker mulut. 2.1.4.8 Pendarahan Perdarahan yang tidak biasa bisa terjadi pada kanker dini atau lanjut. Batuk darah di sputum merupakan tanda dari kanker paru-paru. Darah dalam tinja yang dapat terlihat seperti tinja sangat gelap atau hitam bisa menjadi tanda dari usus besar atau kanker rektum. Kanker serviks atau endometrium dapat menyebabkan perdarahan vagina abnormal. Darah dalam urin merupakan tanda Universitas Sumatera Utara dari kandung kemih atau kanker ginjal. Darah yang keluar dari puting tanda kanker payudara. 2.1.4.9 Benjolan Banyak kanker dapat dirasakan melalui kulit. Kanker ini kebanyakan terjadi pada payudara, testis, kelenjar getah bening kelenjar, dan jaringan lunak tubuh. Sebuah benjolan atau penebalan merupakan tanda awal atau akhir dari kanker. Kanker payudara muncul dengan kulit merah atau menebal serta adanya tonjolan. 2.1.5 Prosedur Pemeriksaan Banyak cara cara dan pengobatan yang berbeda-beda untuk membantu menurunkan nyeri dan ansietas yang dirasakan oleh anak selama prosedur dan tes dilakukan. Berikut ialah informasi mengenai beberapa jenis pengobatan yang tersedia Children’s Oncology Group, 2011. 2.1.5.1 Anestesi lokal Sebelum tes dan prosedur dilakukan, pengobatan untuk mematikan rasa dapat diberikan. Pengobatan ini bisa dalam bentuk krim topikal, tambalan, cairan, atau alat lain yang diletakkan pada kulit. Obat yang diberikan akan mematikan rasa pada kulit dan jaringan. Untuk beberapa anak, pengobatan ini cukup untuk mematikan rasa dalam prosedur pengambilan melalui jarum suntik. Jika diperlukan, setelah obat berhasil mematikan rasa pada permukaan kulit, obat lainnya dapat juga digunakan menggunakan jarum suntik berukuran kecil yang ditempatkan lebih dalam menuju jaringan. Universitas Sumatera Utara 2.1.5.2 Sedasi Jika obat yang diperlukan lebih dari lokal anastesi, para tenaga kesehatan selanjutnya akan membicarakan mengenai sedasi pengunaan obat- obatan, kombinasi dari beberapa obat, untuk membuat anak merasa lebih relaks atau tertidur selama proses tes dan prosedur. Sedasi dapat diberikan pada level yang berbeda, berkisar dari perasaan tenang, keadaan mengantuk, anestesi umum dalam keadaan tertidur. Level sedasi bergantung pada kondisi anak, prosedur ansietas, dan panduan rumah sakit. 2.1.5.3 Biopsi Dalam biopsi, beberapa bagian jaringan akan diambil dari tubuh dan diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat sel kanker. Biopsi terbuka dilakukan ketika kulit dibuka dalam pembedahan untuk mendapatkan sampel dari jaringan. Biopsi tertutup dilakukan ketika jarum dimasukkan kedalam kulit untuk mengambil jaringan tanpa melakukan pembedahan. 2.1.5.4 Pengeluaran cairan dari sumsum tulang Pengeluaran cairan dari sumsum tulang ialah tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sel didalam sumsum tulang dalam keadaan sehat dan menemukan jika ada sel kanker yang menyebar ke tulang sumsum dari bagian lain didalam tubuh. Sumsum tulang ialah pabrik dimana sel-sel darah dihasilkan. Sumsum tulang belakang juga berada pada pusat tulang dan menyusun antara tulang berongga dan cairan sumsum. Dalam tes ini, jarum akan ditempatkan pada tulang biasanya tulang pinggul dan sebagian sampel cairan pada sumsum tulang akan dimasukkan kedalam alat injeksi. Universitas Sumatera Utara 2.1.5.5 Biopsi pada sumsum tulang Ketika pengambilan cairan pad sumsum tulang telah dilakukan untuk melihat darah, biopsi pada sumsum tulang dilakukan untuk mempelajari bagian sesungguhnya dari sumsum tulang berongga. Biopsi juga membantu untuk menentukan apakah sel dalam sumsum tulang dalam keadaan sehat atau terdapat sel kanker. Dalam tes ini, jarum suntik akan ditempatkan pada tulang biasanya pada tulang pinggul, dan sebagian kecil pada sumsum tulang berongga akan diambil dan dikirm ke laboratorium untuk menentukan hasil 2.1.5.6 Magnetic resonance imaging MRI MRI dilakukan dengan menggunbakan mesin khusus untuk melihat keadaan didalam tubuh. Mesin tyersebut menggunakan gelombvang magnetic untuk menciptakan gambar didalam tubuh. Anak akan dibaringkan pada meja yang tersdia didalam mesin MRI selama pencetakan gambar. Anak tidak akan memakai barang-barang yang megandung metal perhiasaan. tali pinggang, dsb karena mesin mengikat metal. 2.1.6 Penatalaksanaan Masing-masing tipe kanker pada anak dapat disembuhkan dengan cara yang berbeda, bergantung pada tipe pengobatan yang paling efektif sesuai dengan jenis kanker. Berikut adalah beberapa tipe pengobatan yang diberikan Children’s Oncology Group, 2011. 2.1.6.1 Kemoterapi Kemoterapi ialah pengobatan kanker dengan menghentikan pertumbuhan ataupun menghancurkan sel-sel kanker. Beberapa tipe dari Universitas Sumatera Utara pengobatan kemoterapi mungkin digunakan, sebab kemoterapi akan menghentikan maupun menghancurkan sel-sel kanker dengan cara yang berbeda. Ketika kemoterapi menghancurkan sel-sel kanker, juga akan membahayakan sel- sel sehat. Bahaya yang diterima oleh sel-sel sehat dapat menyebabkan efek samping. Biasanya efek samping yang dialami akan membaik atau menghilang ketika pengobatan selesai. 2.1.6.2 Terapi Radiasi Terapi radiasi memberikan cahaya dengan kekuatan tinggi yang membahayakan DNA dan dengan cepat menghancurkan sel-sel pertumbuhan, seperti sel kanker. Radiasi bisa saja digunakan dengan sendiri atau bahkan dikombinasikan dengan terapi lain, seperti kemoterapi dan pembedahan. Pengobatan ini dapat membahayakan baik sel sehat maupun sel kanker, namun sel sehat memiliki kemampuan dalam penyembuhan diri. Tidak seperti kemoterapi, radiasi tidak menyebabkan bahaya pada sel di seluruh tubuh. Radiasi hanya membahayakan sel pada area dimana radiasi diberikan. 2.1.6.3 Pembedahan Banyak tipe pembedahan yang digunakan untuk menyembuhkan kanker. Terkadang, mengangkat tumor ialah satu-satunya jalan dalam pengobatan yang diperlukan, tetapi biasanya kemoterapi atau radiasi juga digunakan untuk menghancurkan sisa dari sel kanker : 1 pembedahan primer ialah pembedahan yang mengangkat hampir semua bagian tumor saat didiagnosa. Beberapa bagian tumor tidak dapat diangkat secara aman dikarenakan bentuk maupun lokasi tempat tumor berada, 2 Pembedahan kedua biasanya dilakukan setelah Universitas Sumatera Utara pengobatan dengan kemoterapi danatau radiasi, dan 3 pembedahan perawatan dukungan dilakukan untuk membantu anak melalui pengobatan kanker yang dialami, jika pengobatan tersebut membuat anak menjadi sulit makan, sebuah tabung makan akan dipasangkan langsung ke lambung atau saluran pencernaan sampai anak mampu mengkonsumsi nutrisi makanan lewat mulut. 2.1.6.4 Bioterapi Bioterapi dikenal juga dengan imunoterapi. Bioterapi menggunakan sistem imun tubuh untuk memerangi sel kanker. Sistem imun tubuh ialah sebuah penghubung antara organ dan sel-sel yang bekerja untuk melindungi tubuh melawan penyakit. Sistem ini bekerja untuk mencari sel-sel yang tidak normal dan mencoba untuk menghancurkan. Bioterapi ini dapat menolong sel sistem imun tubuh untuk menemukan sel yang tidak normal lalu menghancurkan sel kanker. 2.1.6.5 Perawatan Paliatif Perawatan paliatif adalah perawatan yang penuh pengertian dan pendekatan menyeluruh kepada anak dengan penyakit serius. Perawatan ini mendukung anak dan keluarga dengan menenangkan gejala fisik seperti menolong secara emosional, sosial, dan aspek spiritual. Penting untuk mengetahui bahwa perawatan paliatif ini dapat dimulai kapan saja selama penyakit berlangsung, anak dengan penyakit serius dapat memanfaatkan, baik penyembuhan yang diharapkan atau pengobatan penyembuhan bukan lagi sebuah pilihan.

2.2 Studi Fenomenologi