Mengalami masalah fisik, ekonomi, sosial, dan psikologis

4.3.1 Mengalami masalah fisik, ekonomi, sosial, dan psikologis

Sub tema yang diperoleh berdasarkan analisa data yang terkait dengan tema diatas didapatkan bahwa partisipan: 1 mengalami masalah fisik, 2 masalah ekonomi, 3 masalah sosial, dan 4 masalah psikologis. 1. Mengalami masalah fisik Partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa banyak hal yang dirasakan ibu saat merawat anak dengan kanker diantaranya mengalami masalah fisik. Masalah fisik yang dialami ibu berupa penyakit yang tidak pernah dirasakan sebelumnya namun kemudian muncul, seperti: kurang tidur, kelelahan, dan berat badan. a. Kurang tidur Empat partisipan pada penelitian ini menjelaskan tentang masalah kurang tidur yang terkait dengan gangguan pola tidur partisipan. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan yang mengatakan bahwa: “Makanya kami orangtuanya kan gak tidur iyalah nanti anak ini kekmanalah, mungkin anak ini gak panjang lagi umurnya gitulah kan……….”P1 “Cuman kalau yang lain ga ada. Kalau berat badan ada. Karena kurang tidur. Itu aja……..”P2 “Semalam aku jaga dia, takut aku meleleh itu kan, tadi kukasih dia makan, datang pitam dek, kayak mau jatuh aku tadi yang nyuapkan itu……….” P8 b. Kelelahan Lima partisipan mengatakan bahwa pengalaman saat merawat anak penderita kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan merasa kelelahan, hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan : Universitas Sumatera Utara “Yang sering kambuh pinggang, pinggang sakit kali. Tengah malam nanti bisa kebangun, sakit. Ini kaki, kaki yang terutama lagi yang lebih sakit. Kadang- kadang gak bisa jalan…..”P1 “Kayak bedengung gimana ya kalau kita ngomong pun jadi kayak pilek, gaenak ya hahhaha…gaenak....” P7 c. Berat badan Partisipan juga mengatakan semasa melakukan perawatan kepada anak penderita kanker memiliki dampak terhadap berat badan dan nafsu makan partisipan. Hal ini sesuai dengan pernyataan: “Kesehatan ya menurunlah, udah turun 2 kg. Kalau demam gitu sih ga ada. Cuman berat badan ajalah udah turun..” P2 “Dulu kalau terlambat makan langsung lemas, langsung cemana, sekarang terlambat makan pun gak kupikirkan lagi….”P3 “Kalau sekarang gak, kalau dulu iya memang sampe april lah itu asal dia gak makan, pasti kami ga bisa makan…”P7 2. Mengalami masalah ekonomi Ketika partisipan ditanyakan mengenai hal kebutuhan keuangan maupun masalah yang muncul saat melakukan perawatan ialah masalah ekonomi. Adapun masalah ekonomi terkait dengan sulitnya mencari pinjaman uang, dan mengalami kendala biaya hidup selama pengobatan. a. Mencari pinjaman uang Tiga partisipan dalam hal ini mengatakan bahwa kesulitan mencari pinjaman uang menjadi salah satu kendala. Keadaan ekonomi yang tidak mencukupi juga membuat partisipan berusaha mencari pinjaman untuk pengobatan anak. “Tapi karena berusaha juga minjam duit-minjam duit kesana kemari gak ada jugak kan, inilah men tarek’an…” P1 Universitas Sumatera Utara “Keluarga kalau dipinjami seribu-duaribu ada, dikasih. minimal istilahnya untuk ongkos adalah tiap minggu.. Tapi ditangan tetaplah itu 250 seminggu. Harus ada, dari siapapun tah 1rb-2rb nanti dikumpulkanlah….”P2 “Itupun ayahnya udah bilang gini juga, ini kalau seandainya kita udah gak ada apa-apa, udah malu dibantu saudara,apa yang adalah jual, ibaratnya kereta..”P9 b. Mengalami kendala biaya hidup selama pengobatan Sepuluh partisipan yang telah diwawancara di Yayasan Onkologi Anak Medan YOAM adalah partisipan yang tidak bertempat tinggal di Medan sekitarnya. Kondisi dari partisipan tersebut berkaitan dengan masalah keuangan yang dihadapi dan banyaknya kebutuhan yang diperlukan saat pengobatan anak penderita kanker. “Iya. Ini kan obatnya sekarang kan udah beli sendiri. Kebutuhan kan banyak, bukan untuk, istilahnya bukan untuk anak aja gituloh. Banyak nanti yang mau dibayarkan…” P5 “Ada beli, disuruh beli, itu berat juga, bagi saya. Karena apa, Kerja udah ga kerja, sementara ini udah ga kerja ya, kan. Nunggu sampe anak ini sembuh baru bisa kerja…” P6 “Itu satu juta udah mikir cukup apa gak, itu aturan kemo jadi tambah darah jadi gak jadi,jadi kan tambah biaya hidup..” P9 3. Mengalami masalah sosial Kegiatan sosial yang biasanya diikuti oleh para partisipan menjadi jarang bahkan tidak dilakukan sama sekali. Empat partisipan mengatakan bahwa dalam masa perawatan anak penderita kanker, ibu tidak lagi mengikuti kegiatan di lingkungan. Hal ini sejalan dengan pernyataan partisipan: “Ada undang-undangan gitu kan, ibu ga menghadiri. Udah 2 bulan ini gak menghadiri lah……”P2 “...Udah 2 bulan ini gak menghadiri kegiatan wirit. Di pengajian pun gitu, ya jadi tertunda..” P2 Universitas Sumatera Utara “Iya semenjak fajar kekgini ibuk gak pernah lagi wirit gak pernah gak sama dia gak pernah….”P9 4. Mengalami masalah psikologis Beban yang dialami oleh ibu dalam merawat anak dengan kanker salah satunya ialah beban psikologis. Beban psikologi yang menyangkut akan hal ini mencakup: a sedih selama perawatan, dan b kuatir selama perawatan. a. Sedih selama perawatan Partisipan yang telah diwawancara mengenai pengalaman dalam merawat anak penderita kanker mengatakan bahwa sedih merupakan perasaan pertama yang dirasakan saat mengetahui diagnosa medis anak yang diberikan. Tidak semua partisipan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan: “Kalau dari pertama, ada sebulan itu nangis terus, asal lihat anak nangis terus, lihat dia tidur nangis, ya rasa kehilangan itulah. Makanya saya sering nangis, gitu..” P2 “sakit kali rasanya di dada ini, syok kalilah pokoknya lumayan juga sih sampai dua bulanan lah sampe saya bisa terima..” P10 “Gaktahulah lagi bilangkannya, menangis ajalah siang malam…..” P8 b. Kuatir selama perawatan Enam partisipan merasakan kuatir selama melakukan perawatan anak dengan kanker. Kekuatiran tersebut dipicu oleh keadaan anak yang terkadang memburuk, sesuai dengan pernyataan partisipan: “Cuman kadang ada kejadian gini-gini meninggal gitu trus awak membayangkan anak awak kek gitu rasanya macam mana gitu…”P4 “kebawa situasi nengok-nengok teman-teman yang lama yang penyakitnya ini kan. Dah sehat semalam, tiba-tiba bisa ngedrop..” P6 Universitas Sumatera Utara “Mungkin kita memang berfikir, siapapun bisa pendek umur kan dek cuman rasanya, anak kami meninggal tuh disaat sakit kek gini ngedrop..” P9

4.3.2 Memberikan perawatan pada anak