2,5 liter berada di interstisial. Osmolalitas plasma berkurang sekitar 8-10 mOsmkg selama kehamilan dan tetap rendah hingga persalinan Shils et
al, 2006 Natrium dan klorida dibutuhkan untuk mempertahankan volume
ekstraselular dan osmolalitas serum. Natrium merupakan kation yang terpenting dalam kompartemen ekstraselular, sedangkan klorida
merupakan anion terpenting dalam kompartmen ekstraselular. Walaupun perubahan substansi baik di intravaskular maupun ekstravaskular dapat
terjadi selama kehamilan, penambahan konsumsi natrium dan klorida tidak dianjurkan Shils et al, 2006.
G. Mineral Makro
Kalsium berperan penting dalam kekuatan tulang dan gigi. Selain itu juga berperan dalam kontraksi vaskular, kontraksi otot, dan transmisi
saraf Shils et al, 2006. Faktor hormonal mempengaruhi metabolism kalsium pada wanita yang sedang hamil. Hormon Human chorionic
somatomammotropin dari plasenta meningkatkan kecepatan perombakan
tulang ibu. Sekitar 30 gram kalsium terakumulasi selama kehamilan, dan kebanyakan terakumulasi di tulang janin. Asupan kalsium yang disarankan
selama kehamilan adalah 1300 mghari untuk wanita kurang dari 18 tahun dan 1000 mghari untuk wanita lebih dari 19 tahun Mahan,Stump,2004.
Fosfor merupakan komponen penting dari seluruh jaringan tubuh memiliki fungsi struktural dan fungsi regulasi. Perubahan dalam
kehamilan selain dapat meningkatkan absorpsi kalsium juga dapat meningkatkan absorpsi fosfor Shils et al, 2006. Asupan fosfor yang
dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mghari untuk wanita usia kurang dari 19 tahun dan 700
mghari untuk wanita usia lebih dari 19 tahun Mahan,Stump,2004.
Universitas Sumatera Utara
Magnesium merupakan kofaktor untuk lebih dari 300 enzim yang bekerja di dalam tubuh. Asupan magnesium yang disarankan untuk wanita
dalam masa kehamilan adalah 360-400 mg. Dalam hal ini terdapat peningkatan asupan senilai 40-90 mg dibanding wanita yang tidak hamil
Mahan,Stump,2004.
H. Mineral Tambang
Peningkatan suplai aliran darah selama kehamilan juga meningkatkan kebutuhan terhadap zat besi selain itu volume eritrosit juga
meningkat 20 - 30 selama kehamilan. Seorang wanita hamil harus mengkonsumsi sekitar 700
– 800 mg penambahan zat besi selama kehamilan. Sekitar 500 mg akan digunakan untuk proses pembentukan
darah hematopoiesis dan 250 – 300 mg untuk perkembangan jaringan
janin dan plasenta. Untuk itu asupan zat besi yang disarankan untuk seorang ibu hamil adalah 27 mghari Mahan,Stump,2004. Kekurangan
zat besi dalam kehamilan akan meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil ketika anemia berat telah terjadi. Anemia maternal juga
berhubungan dengan kejadian persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah BBLR Shils et al, 2006.
Zinc atau seng memiliki fungsi struktural, regulasi, dan katalisis. Ada sekitar 100 enzim yang bergantung kepada kerja zinc. Asupan
harian yang dianjurkan bagi ibu hamil yaitu 11 mg untuk wanita hamil dengan usia lebih dari 19 tahun, sedangkan 12 mg untuk wanita hamil usia
kurang dari 18 tahun. Menurut Murtaugh dan Weingart 1995 dalam Mahan dan
Stump 2004, asupan zinc rata-rata pada wanita hamil adalah 11,1mghari. Wanita hamil dengan defisiensi seng atau zinc
tidak dapat mengatur penyimpanan zinc di dalam tulang secara efektif
Mahan,Stump,2004. Fluor atau fluoride berhubungan dengan jaringan yang
terkalsifikasi. Fluor juga dapat menghambat pembentukan dan
Universitas Sumatera Utara
perkembangan karies pada gigi serta dapat merangsang perkembangan tulang Shils et al, 2006. Asupan harian yang disarankan selama
kehamilan adalah 3 mghari Mahan,Stump,2004 Yodium atau Iodine merupakan komponen esensial hormon tiroid.
Hormon tiroid berperan dalam proses mielinasi sistem saraf pusat janin. Kekurangan yodium dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin serta
dapat meningkatkan resiko terjadinya kretinisme. Kretinisme merupakan salah satu bentuk gangguan neurologis akibat hipotiroid janin yang
menyebabkan retardasi mental, tubuh pendek, bisu, tuli dan spasme otot. Shils et al,2006. Asupan yang disarankan selama kehamilan sebesar 220
µghari. Jumlah ini harus adekuat untuk memenuhi kebutuhan yodium janin Mahan,Stump,2004
Tembaga merupakan salah satu komponen metalloenzym yang berperan dalam oksidasi dan reduksi molekul oksigen Shils et al, 2006.
Asupan tembaga pada ibu hamil umumnya masih kurang. Asupan tembaga yang disarankan selama kehamilan sebesar 1000 µghari Mahan,
Stump,2004. Selenium merupakan komponen esensial dari enzim glutathione
peroxidase, yang mengkatalisis perubahan hydrogen peroksida menjadi
air. Seleniuma adalah salah satu komponen pertahanan tubuh yang penting dalam melawan kerusakan akibat radikal bebas. Defisiensi zat mineral ini
dapat menyebabkan manifestasi Cardiomyopathy pada ibu hamil dan pada anak-anak. Asupan selenium yang dianjurkan pada ibu hamil sebesar 60
µghari Cunningham,Leveno,2005.
I. Asam Folat
Kebutuhan akan asam folat meningkat selama kehamilan. Asam folat berperan dalam pembentukan sel darah merah ibu hamil atau
maternal erythropoiesis,
pertumbuhan plasenta,
dan yang
Universitas Sumatera Utara
terpentinguntuk mencegah terjadinya neural tube defect atau Spina Bifida Mahan,Stump,2004.
Asupan asam folat yang disarankan selama kehamilan adalah 600 µghari. Defisiensi asam folat ditandai dengan adanya pengurangan
sintesis DNA atau deoxyribonucleic acid dan aktivitas mitosis pada sel-sel individu. Anemia megaloblastik merupakan tahap lanjut yang banyak
terjadi akibat defisiensi folat. Gejala-gejalanya mungkin tidak terlalu terlihat hingga trimester ketiga, akan tetapi perubahan morfologi sel-sel
darah dan perubahan biokimia dapat terjadi sepanjang anemia Mahan,Stump,2004.
Centers for disease control and prevention CDC telah
merekomendasikan seluruh wanita yang sedang hamil untuk meningkatkan asupan asam folat dan konsumsi suplemen asam folat juga seharusnya
sudah dimulai sebelum konsepsi. Beberapa contoh makanan yang kaya akan asam folat adalah roti, beras, dan pasta Mahan,Stump,2004.
Tabel 2.2. Rekomendasi Asupan Harian Untuk Ibu Hamil dan
Menyusui Hamil
Menyusui 14-18
tahun 19-30
tahun 31-50
tahun 14-18
tahun 19-30
tahun 31-50
tahun Vitamin larut lemak
Vitamin A 750 µg
770 µg 770 µg
1200 µg 1300 µg
1300 µg Vitamin D
5 µg 5 µg
5 µg 5 µg
5 µg 5 µg
Vitamin E 15 µg
15 µg 15 µg
19 µg 19 µg
19 µg Vitamin K
75 µg 90 µg
90 µg 75 µg
90 µg 90 µg
Vitamin larut air
Vitamin C 80 mg
85 mg 85 mg
115 mg 120 mg
120 mg Thiamin
1.4 mg 1.4 mg
1.4 mg 1.4 mg
1.4 mg 1.4 mg
Universitas Sumatera Utara
Riboflavin 1.4 mg
1.4 mg 1.4 mf
1.6 mg 1.6 mg
1.6 mg Niacin
18 mg 18 mg
18 mg 17 mg
17 mg 17 mg
Vitamin B6
1.9 mg 1.9 mg
1.9 mg 2 mg
2 mg 2 mg
Folat 600 µg
600 µg 600 µg
500 µg 500 µg
500 µg Vitamin
B12 2.6 µg
2.6 µg 2.6 µg
2.8 µg 2.8 µg
2.8 µg
Mineral
Kalsium 1300 mg 1000 mg 1000 mg 1300 mg 1000 mg 1000 mg
Fosfor 1250 mg
700 mg 700 mg
1250 mg 700 mg
700 mg Besi
27 mg 27 mg
27 mg 10 mg
9 mg 9 mg
Zinc 13 mg
11 mg 11 mg
14 mg 12 mg
12 mg Yodium
220 µg 220 µg
220 µg 290 µg
290 µg 290 µg
Selenium 60 µg
60 µg 60 µg
70 µg 70 µg
70 µg
Sumber : Williams Obstetrics 22
nd
edition Cunningham,Leveno,2005
2.1.6 Faktor yang Memengaruhi Status Nutrisi
Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status nutrisi saat ibu hamil dan melahirkan. Status nutrisi ibu hamil dipengaruhi oleh :
a. Keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil b. Keadaan kesehatan dan gizi ibu
c. Paritas d. Usia kehamilan pertama
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan
hidup di bawah garis kemiskinan keluarga prasejahtera, berguna untuk pemastian apakah ibu berkemampuana membeli dan memilih makanan
yang bernilai gizi tinggi. Manfaat riwayat obstetrik ialah membantu
Universitas Sumatera Utara
menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh Arisman, 2010.
2.1.8 Komplikasi Kehamilan Akibat Kekurangan Nutrisi A.
Gangguan Sistem Pencernaan
Mual dan muntah dan nyeri ulu hati merupakan masalah yang sering terjadi pada awal kehamilan. Mual muntah di pagi hari atau
morning sickness terjadi pada 50-70 wanita hamil. Mual muntah
ini berhubungan dengan gangguan pada lambung
serta perubahan
hormonal yang menyebabkan penurunan motilitas saluran pencernaan.
Hal ini dapat dicegah dengan konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering selama kehamilan Shils et al, 2006.
Konstipasi juga sering terjadi pada masa kehamilan, hal ini dapat terjadi akibat penurunan motilitas saluran pencernaan yang sering
diakibatkan oleh konsumsi zat besi yang berlebihan, asupan serat serta air yang tidak adekuat Shils et al, 2006.
B. Berat Bayi Lahir Rendah BBLR