Pemilihan Model Analisis pengaruh stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras dan harga beras terhadap ketahanan pangan provinsi sumatera utara dengan metode regresi data panel.

teramati. Model ini sering disebut juga dengan Error Component Model ECM. Persamaan random effect dapat ditulis sebagai berikut: ; Dengan: = Komponen error cross-section = Komponen error time-series = Komponen error gabungan Adapun asusmsi yang digunakan untuk komponen error tersebut adalah: Karena itu, metode OLS tidak bisa digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien bagi model random effect. Metode yang tepat untuk mengestimasi random effect adalah Generalized Least Square GLS dengan asumsi homokedastik dan tidak ada cross-sectional.

2.6 Pemilihan Model

Ada perbedaan mendasar untuk menentukan pilihan antara FEM Fixed Effects Model dan ECM Error Component Model Nachrowi 2006, antara lain sebagai berikut: 1 Jika T jumlah data time series besar dan N jumlah unit cross-section kecil, perbedaan antara FEM dan ECM adalah sangat tipis. Oleh karena itu, dapat dilakukan penghitungan secara konvensional. Pada keadaan ini, FEM mungkin lebih disukai. 2 Ketika N besar dan T kecil, estimasi diperoleh dengan dua metode dapat berbeda secara signifikan. Jika kita sangat yakin dan percaya bahwa individu, ataupun unit cross-section sampel kita adalah tidak acak, maka FEM lebih 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD cocok digunakan. Jika unit cross-section sampel adalah random acak, maka ECM lebih cocok digunakan. 3 Komponen error individu dan satu atau lebih regresor berkorelasi, estimator yang berasal dari ECM adalah bias, sedangkan yang berasal dari FEM adalah unbiased. 4 Jika N besar dan T kecil, serta jika asumsi untuk ECM terpenuhi, maka estimator ECM lebih efisien dibanding estimator FEM Dalam penelitian ini metode yang paling sesuai digunakan adalah Metode Fixed Effect dengan menggunakan cross section dummy variabel dummy wilayah kabupaten kota di Provinsi Sumatera Utara. Dummy wilayah yang digunakan sebanyak 25 kabupaten kota dari 33 kabupaten kota yang ada di Sumatera Utara saat ini. Hal ini dikarenakan sebagian besar data yang ada di 8 kabupaten kota lainnya, yaitu Kab. Padang Lawas, Kab. Padang Lawas Utara, Kab. Labuhan Batu Selatan, Kab. Labuhan Batu Utara, Kab. Nias Utara, Kab. Nias Barat, Kab. Gunung Sitoli dan Kota Sibolga, belum lengkap untuk digunakan sebagai data dalam penelitian ini. Terdapat 7 kabupaten kota yang baru mengalami pemekaran yaitu, Kab. Padang Lawas, Kab. Padang Lawas Utara, Kab. Labuhan Batu Selatan, Kab. Labuhan Batu Utara, Kab. Nias Utara, Kab. Nias Barat, dan Kab. Gunung Sitoli sehingga kabupaten kota tersebut belum memiliki data produksi beras, stok beras, luas panen padi, rata-rata produksi beras, harga beras dan jumlah konsumsi beras untuk tahun 2007-2009. Sedangkan Kota Sibolga tidak memiliki data produksi beras, luas areal panen padi, dan rata- rata produksi padi. Alasan pemilihan metode Fixed Effect karena jumlah unit cross section N = 25 lebih besar daripada jumlah unit time series T = 5 dan unit cross section sample tidak bersifat acak. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Dengan : LRKB = rasio ketersediaan beras 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD LSB = stok beras tiap kabupaten kota ton LLP = luas panen tiap kabupaten kota hektare LPR = produktivitas lahan kuintal hektare LHB = rata-rata harga beras tiap kabupaten kota rupiah LJKB = jumlah konsumsi beras tiap kabupaten kota per tahun ton D i = dummy variabel kabupaten kota i = unit cross section, yaitu kabutapen i di Sumatera Utara t = unit time series, yaitu tahun 2007 - 2011 Adanya perbedaan dalam satuan dan besaran variabel bebas maka persamaan regresi harus dibuat dengan model logaritma. Alasan pemilihan model logaritma Imam Ghozali, 2005 adalah sebagai berikut: 1. Menghindari adanya heteroskedastisitas 2. Mengetahui koefisien yang menunjukkan elastisitas 3. Mendekatkan skala data

2.7 Uji Statistik

Dokumen yang terkait

Analisis Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Beras Terhadap Ketahanan Pangan Sumatera Utara

4 83 82

Analisis Terhadap Jumlah Produksi Beras Luas Panen dan Kebutuhan Beras di Provinsi Sumatera Utara pada TAhun 2005-2013

1 64 62

Hubungan Impor Beras Dengan Harga Beras Dan Produksi Beras Sumatera Utara

4 78 68

Analisis Terhadap Jumlah Produksi Beras Luas Panen Dan Kebutuhan Beras Di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2000 - 2008

0 23 58

Analisis Pengaruh Harga Beras Lokal Dan Jumlah Penduduk Terhadap Permintaan Beras Lokal Di Provinsi Sumatera Utara

7 63 103

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi - Analisis Terhadap Jumlah Produksi Beras Luas Panen dan Kebutuhan Beras di Provinsi Sumatera Utara pada TAhun 2005-2013

0 0 9

Analisis pengaruh stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras dan harga beras terhadap ketahanan pangan provinsi sumatera utara dengan metode regresi data panel.

0 0 20

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ketahanan Pangan - Analisis pengaruh stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras dan harga beras terhadap ketahanan pangan provinsi sumatera utara dengan metode regresi data panel.

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis pengaruh stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras dan harga beras terhadap ketahanan pangan provinsi sumatera utara dengan metode regresi data panel.

0 0 8

ANALISIS PENGARUH STOK BERAS, LUAS AREAL PANEN PADI, PRODUKTIVITAS LAHAN, JUMLAH KONSUMSI BERAS DAN HARGA BERAS TERHADAP KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL

0 0 11