13
5 Pengawalan dan Supervisi Penerapan Teknologi Pengawalan
dan supervisi
penerapan teknologi
dalam pendampingan PTT padi sawah dilakukan pada lokasi pelaksanaan
display. Selain itu juga pada lokasi petani pelaksana program gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo, pengembangan desa
pertanian organik untuk padi, serta pengembangan padi dengan teknologi hazton. Hasil pengawalan dan supervisi tersebut menjadi bahan
masukan dalam perbaikan rekomendasi teknologi PTT spesifik lokasi. 6 Evaluasi Pelaksanaan Pendampingan PTT
Evaluasi kegiatan
pendampingan dilakukan untuk mengukur kinerja dan efektivitas yang dilakukan melalui metode survey dengan
menggunakan daftar pertanyaan kuesioner. Responden diambil dari petani pelaksana display dan petani pelaksana program gerakan tanam
padi dengan penerapan jajar legowo, pengembangan desa pertanian organik untuk padi, serta pengembangan padi dengan teknologi hazton.
Kegiatan evaluasi ini diharapkan mendapatkan umpan balik efektivitas pendampingan dari stakeholders dan petani pelaksana.
7 Penyusunan laporan Perkembangan kegiatan dilaporkan secara periodik dalam bentuk
laporan bulanan, tri wulan, semester dan akhir kegiatan. Laporan merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban secara administarsi
sekaligus sebagai bukti pelaksanaan kegiatan pendampingan.
c. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data komponen hasil data agronomis, produksi, kesuburan lahan, komponen biaya biaya input, tenaga kerja, biaya
lainnya, penerimaan dari display PTT padi sawah, budidaya padi hazton, dan budidaya padi organik, respon petani, persepsi petani dan petugas terhadap hasil
display. Responden dari data ini adalah seluruh petani yang terlibat dalam kegiatan display teknologi. Sedangkan untuk percepatan diseminasi teknologi
PTT padi sawah diukur dari jumlah bahan diseminasi yang disampaikan, jumlah petani petugas yang terlibat dan memperoleh manfaat dari kegiatan
pendampingan, dan umpan balik kebutuhan teknologi. Peningkatan pengetahuan
14
didekati dengan data perubahan prilaku petani peningkatan pengetahuan dan keterampilan, minat terhadap inovasi teknologi. Responden dari data ini adalah
seluruh petani pelaksana gerakan tanam jajar legowo yang telah mendapat materi pelatihan.
d. Analisis data
Data yang dikumpulkan dalam pengkajian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan
responden yang dipandu dengan daftar pertanyaan kuesioner. Wawancara dilakukan pada petani, penyuluh pertanian, dan tokoh masyarakat. Data
sekunder diperoleh melalui penelusuran karya-karya ilmiah dan yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemerintah yang memberikan informasi dan data yang
relevan dengan topik pengkajian ini. Analisis data yang digunakan dalam pengkajian ini adalah analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran umum dan menjelaskan mengenai biaya dan pendapatan petani padi
teknologi PTT, hazton, organik, dan teknologi petani di lokasi pendampingan yang diurai secara deskriptif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis
biaya dan pendapatan usahatani, analisis rasio penerimaan dan biaya R C ratio , dan analisis komparatif.
Analisis Pendapatan Usahatani. Model analisis yang digunakan untuk mengetahui pendapatan usahatani padi sawah teknologi PTT, hazton, organik, dan teknologi
petani Soekartawi, 2002 adalah
:
Keterangan :
= Pendapatan bersih usahatani TR = Total penerimaan Total Revenue
TC = Total Biaya Total Cost Y
= Produksi yang diperoleh P
= Price Harga PY = Harga Produksi
FC = Biaya Tetap VC = Biaya Variabel
15
Analisis Kelayakan Usahatani. Untuk mengetahui kelayakan usahatani
teknologi PTT, hazton, organik, dan teknologi petani, digunakan rumus Suratiyah, 2006 sebagai berikut:
Keterangan : R C = Ratio Penerimaan
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
Kriteria keputusan: R C 1; Usaha tani layak diusahakan
R C = 1; Usahatani impas tidak untung tidak rugi R C 1; Usahatani tidak layak
Analisis Komparatif. Pengujian dilakukan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan penerapan teknologi PTT padi sawah, padi hazton, padi organik, dan
teknologi petani. Komponen yang dianalisis adalah keragaan penggunaan input benih, pupuk, pestisida, tenaga
kerja, keragaan produksi, biaya, dan pendapatan. Data disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Keragaan
Penggunaan I nput, Biaya, Produksi, dan Pendapatan Usahatani Padi
No. Teknis
PTT Hazton
Organik Petani
1 Benih kg
2. Umur tanam
3. Jumlah bibit rumpun
4. Sistem tanam
5. Penggunaan pupuk kg
-
Urea
-
SP-36
-
NPK Phonska
-
Organik
-
Lainnya 6
Penggunaan pestisida liter 7.
Penggunaan tenaga kerja HOK 8.
Biaya usahatani Rp ha 9.
Produksi Kg ha 10.
Penerimaan usahatani Rp ha
Untuk menggambarkan persepsi dan sikap responden terhadap display teknologi yang dibuat dilakukan analisis data secara statistik deskriptif. Penyajian
16
data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang crosstab. Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan pengkajian,
apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi
.
Tingkat pengetahuan dan persepsi petani dihitung dengan pendekatan tertimbang atau pendekatan proporsi. Metode ini dilakukan dengan cara
mengitung rasio jumlah responden yang memberikan pernyataan tertentu terhadap keseluruhan responden. Pernyataan akan dibuat dalam lima kelas, yaitu
SS sangat setuju, S setuju, R ragu-ragu, KS kurang setuju, dan TS tidak setuju dengan nilai rangking 5, 4, 3, 2, dan 1 Hendayana, 2014.
Tabel 2. Persepsi dan Pengetahuan Teknologi Budidaya Padi No.
Penyataan Penilaian
Total SS
S R
KS TS
1. 2.
Metode pre-experimental design dengan pre-test dan post-test dilakukan untuk
mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan responden pada berbagai metode penyuluhan yang diterapkan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan
pelatihan, apresiasi temu lapang.
17
I V. HASI L DAN PEMBAHASAN
4.1. Sosialisasi dan Koordinasi dengan Dinas Terkait