Panduan Penyusunan KTSP 2013 SMA Jateng 2016 32
i. Menjelaskan bagaimana bentuk pendidikan kewirausahaan dikembangkan di
sekolah, dapat dilakukan dengan penanaman nilai-nilai kewirausahaan melalui integrasi berbagai kegiatan sekolah, maupun kegiatan riil praktik wira usaha.
ii. Sekolah melakukan analisis internal sekolah dan dukungan lingkungan eksternal
sekolah untuk memperoleh jenis kewirausahaan yang sesuai untuk dilaksanakan. iii.
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dipadukan pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dengan mengambil Kompetensi Dasar pada
Kewirausahaan yang sesuai dengan hasil analisis. iv.
Dapat diwujudkan dalam kegiatan, misalnya Pameran seni. lihat Panduan Pelaksanaan Kewirausahaan di SMA.
20. Pendidikan Kecakapan Hidup
Berisi tentang bagaimana penerapan pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di sekolah. Dapat berupa implementasi dari mata pelajaran pada domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, atau pembiasaan yang dilakukan di sekolah.
9. BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
a. Pengertian Kalender Pendidikan.
b. Dasar Hukum Kalender Pendidikan yang berlaku pada tahun pelajaran berjalan.
c. Berisi tentang kalender pendidikan dan rencana time schedule kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik kegiatan sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
d. Rencana Kegiatan atau jadwal memuat antara lain; kegiatan awal tahun, minggu efektif
Proses Pembelajaran, Ujian, Ulangan, hari libur, PPDB, MOPDBPengenalan Lingkungan Sekolah , dll
e. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan
Contoh kalender pendidikan terlampir. f.
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur. g.
Permulaan Tahun Ajaran
Panduan Penyusunan KTSP 2013 SMA Jateng 2016 33
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan Waktu Pelajaran yaitu dimulai
pada setiap awal tahun pelajaran, dengan kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik Baru MOPDBPengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa kelas X, dan dengan mengacu
kepada Permendikbud nomor 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru.
h.
Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan, 2
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
3 Dengan berpedoman kepada Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor:
4200067522015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan pada Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Tengah, maka perlu diupayakan penyelenggaraan
pendidikan dengan waktu belajar 5 hari dalam seminggu.
i. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO KEGIATAN
ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1. Minggu efektif
belajar Minimum 34 minggu
dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda antar semester
Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
3. Libur akhir tahun
pelajaran Maksimum 3
minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
4. Hari libur
keagamaan 2
– 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat menga- turnya sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Panduan Penyusunan KTSP 2013 SMA Jateng 2016 34 5.
Hari libur umumnasional
Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
6. Hari libur
khusus Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
7. Kegiatan khusus
sekolahmadrasah Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogram- kan secara khusus oleh sekolah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
j. Kalender Kegiatan Sekolah.
Berisi kegiatan-kegiatan sekolah selama satu tahun pelajaran mulai dari awal tahun sampai akhir tahun, yang dituangkan dalam kalender bulan Juli 2016 s.d. Juni 2017.
10. BAB. V. PENUTUP
Berisi pernyataan sebagai penutup pada Dokumen KTSP
Lampiran-Lampiran
a. Hasil analisis keterkaitan kompetensi dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian; b.
Laporan Hasil Analisis Konteks
Panduan Penyusunan KTSP 2013 SMA Jateng 2016 35
E. CONTOH PENULISAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 SMA DALAM KTSP
Struktur Kurikulum SMA Kelas X Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam MIPA dasar Permendikbud 59 tahun 2014 dan Permendikbud 64 tahun 2014
No Mata Pelajaran
Semester 1
2 Kelompok Wajib
I. Kelompok A Wajib
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 2
3 Bahasa Indonesia
4 4
4 Matematika
4 4
5 Sejarah Indonesia
2 2
6 Bahasa Inggris
2 2
II. Kelompok B Wajib
7 Seni Budaya
2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan
2 2
10 Bahasa Jawa
2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 26
26 III.
Kelompok C Peminatan 11
Matematika 3
3 12
Biologi 3
3 13
Fisika 3
3 14
Kimia 3
3
Jumlah Jam Peminatan
9 atau 12 9 atau 12
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 15
Memilih dua atau tiga
mata pelajaran pada peminatan IPS danatau Bahasa Budaya
3 6
9 3
6 9
16 3
3
TOTAL 44
44
Keterangan :
Sekolah menyelenggarakan mata pelajaran kelas X MIPA, IPS dan BAHASA BUDAYA, Mapel A wajib 6
mapel, B wajib 4 mapel termasuk Mulok Bahasa Jawa, Mapel Peminatan 4 atau 3, dan Lintas Minat 2 atau 3.
Jika siswa mengambil mapel peminatannya 4 maka lintas minatnya 2 mapel
masing-masing 3 jamminggu, dan bila peminatannya 3 mapel maka lintas minatnya 3 mapel masing-masing 3 jamminggu.
Masing-masing mapel tidak boleh ada yang dihilangkan, dan tidak boleh
mengurangi alokasi waktu jam perminggu.
Jam keseluruhan 44 jam per minggu minimal, Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik danatau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 dua
jamminggu.