Panduan Penyusunan KTSP 2013 SMA Jateng 2016 29
kebutuhan belajar peserta didik danatau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan danatau daerah, atas
beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya. Beban belajar yang diatur dalam Permendikbud 59 tahun 2014 maupun pada
peraturan Menteri sebelumnya pada dasarnya adalah beban belajar minimal,
sekolah tidak diperkenankan mengurangi alokasi waktu yang telah ditetapkan setiap mata pelajaran, dan Satuan pendidikan dapat menambah
beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik danatau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun
yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 dua jamminggu. Penambahan jam selain 2 jam pelajaranminggu yang diperhitungkan oleh
pemerintah tersebut tidak dapat dipergunakan oleh guru dalam pemenuhan jam mengajar 24 jam per minggu pemenuhan jam mengajar untuk keperluan
sertifikasimendapatkan tunjangan profesi, karena penghitungan pada DAPODIK mengacu pada jam pelajaran yang ada pada Struktur Kurikulum SMAMA berdasar
Permendikbud 59 tahun 2014.
9. Penilaian
Penilaian pada kurikulum 2013 adalah mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013, yang telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 tahun 2014 dan diperbaharui lagi dengan Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015.
10. Pembelajaran
Pembelajaran pada kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, dan telah diperbaharui melalui Permendikbud Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran. Bagaimana pendidik melaksanakan desain pembelajaran pada kurikulum 2013 dapat dicermati melalui RPP yang disusun oleh guru pendidik.
11. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal KKM
Penetapan KKM berpedoman pada Permendikbud 53 tahun 2015, Panduan Penilaian oleh Dirjen Dikdasmen tahun 2015 berdasar Surat Edaran Direktur Pembinaan SMA No.
5182D4LK2015 tentang Panduan Penilaian untuk SMA. KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
dengan mempertimbankan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.
12. Kegiatan Ekstrakurikuler
Panduan Penyusunan KTSP 2013 SMA Jateng 2016 30
a. Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. b.
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan satuan pendidikan, dapat berupa: Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa LKS,
Palang Merah Remaja PMR, Usaha Kesehatan Sekolah UKS, Pasukan Pengibar Bendera Paskibra, dan lainnya; Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja
KIR, kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah
keagamaan, baca tulis alquran, retreat; atau Bentuk kegiatan lainnya.
13. Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan melalui tiga kegiatan, yaitu:
a. Pendidikan Pramuka dilaksanakan dengan berpedoman pada Permendikbud Nomor
63 Tahun 2014. b.
Kegaitan Blok dilaksanakan melalui perkemahan wajib untuk semua peserta didik dapat dilakukan pada saat MOPDB atau pada libur semester 36 jp per tahun.
c. Aktualisasi Mata Pelajaran wajib untuk semua peserta didik; kegiatan-kegiatan
sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan
kepramukaan, wajib 120 menit perminggu. d.
Gugus Depan untuk peserta didik yang berminat, lihat pedomanperaturan pelaksanaan ekstrakurikuler dan Kepramukaan
14. Bimbingan dan Konseling