Kesimpulan Kontrol Plak Indeks Pemeriksaan Klinis .1 Indeks Plak

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Obat kumur ekstrak siwak efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari. 2. Obat kumur ekstrak siwak berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo karena terdapat perbedaan secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak selama seminggu p0,05.

6.2 Saran

1. Penelitian ini hanya meneliti satu jenis konsentrasi ekstrak, oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya meneliti konsentrasi yang lebih tinggi dari ekstrak siwak. 2. Diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan obat kumur ekstrak siwak sehingga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA 2.1Plak Dental Plak adalah etiologi utama penyakit periodontal sehingga upaya kerjasama pasien dalam menghilangkan plak setiap harinya sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang seluruh perawatan periodontal dan gigi. 9 Plak dental dapat didefinisikan sebagai komunitas beragam mikroorganisme yang ditemukan pada permukaan gigi sebagai biofilm, tertanam dalam matriks ekstraselular polymer host dan berasal dari mikroba. 10 Plak dental terutama terdiri dari berbagai bakteri aerobik dan anaerobik, yang merupakan agen etiologi utama untuk inisiasi dan perkembangan penyakit periodontal. 2 Pada plak dental terdapat lebih dari 500 jenis bakteri. 11 Biofilm adalah suatu kelompok bakteri terorganisasi yang melekat pada permukaan dan berada di dalam lapisan lendir ekstraseluler. Semua bakteri ini berevolusi untuk bertahan hidup di dalam lingkungan seperti permukaan gigi, epitel gingiva, dan rongga mulut. 11 Plak dapat dibagi menjadi plak supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva berada di atas margin gingiva, sedangkan plak subgingiva berada di bawah margin gingiva, diantara gigi dan sulkus gingiva.

2.1.1 Mekanisme Terbentuknya Plak Dental

Pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahapan : 11 a. Perlekatan bakteri pada permukaan b. Pembentukan mikrokoloni pada permukaan c. Pembentukan biofilm subgingiva yang matang Pada tahapan inisiasi, bakteri mulai melekat pada permukaan pelikel yang merupakan suatu lapisan tipis yang terdiri atas protein saliva yang melekat pada permukaan gigi beberapa menit sesudah tindakan profesional.Pelikel bertindak seperti dua permukaan yang melekat, satu permukaan melekat pada permukaan gigi, dan satu lagi menyediakan permukaan yang dapat memfasilitasi perlekatan bakteri.Setelah pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada permukaan terluar dari pelikel. Bakteri tersebut melekat ke pelikel dengan fimbria dan mulai memproduksi substansi yang dapat menstimulasi bakteri lain untuk turut bergabung. 11 Pembentukan mikrokoloni mulai terjadi apabila permukaan gigi telah ditutupi oleh bakteri.Biofilm semakin bertambah dengan bertambahnya divisi sel dari bakteri yang telah berikatan. Setelah itu, koloni bakteri sekunder akan melekat pada bakteri yang telah berikatan Universitas Sumatera Utara dengan pelikel dari awal. Koagregasi merupakan kemampuan koloni bakteri yang baru untuk melekat pada sel yang telah berikatan. Hasil dari pembentukan koagregasi adalah susunan kelompok bakteri. 11 Apabila biofilm yang terbentuk tidak disingkirkan, margin gingiva akan mulai meradang dan bengkak. Perubahan inflamatori ini mengakibatkan kedalaman sulkus gingiva bertambah dalam sehingga biofilm dapat meluas ke subgingiva, dan terbentuklah biofilm plak subgingiva yang didominasi oleh bakteri anaerob gram negatif seperti Tannerella forsythis, Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola yang sangat berperan dalam periodontitis. 11

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak adalah penyingkiran dan pencegahan menumpuknya bakteri plak pada gigi dan pada permukaan gingiva yang berdekatan. Kontrol plak merupakan suatu tindakan yang dilakukan pada setiap tahap perawatan periodontal yang efektif untuk mencegah terjadinya perubahan inflamasi pada jaringan periodontal. 12 Kontrol plak dapat dibagi kepada dua metode, yaitu secara mekanis dan juga kimiawi. Saat ini yang paling banyak dilakukan adalah kontrol plak secara mekanis dengan menggunakan sikat gigi dan alat bantu kebersihan mulut yang lain. Alat-alat yang digunakan dalam kontrol plak mekanis antara lain : sikat gigi, sikat gigi elektris, pasta gigi, alat pembersih interdental dan alat irigasi oral. 12 Selain itu, kontrol plak juga dilakukan secara kimiawi.Berbagai hasil penelitian menunjukkan beberapa bahan antimikroba terutama jenis antiseptik, bila digunakan bersama dengan perawatan mekanis dapat membantu kontrol plak.Penggunaan bahan antimikroba secara efektif dapat digunakan bersama-sama dengan perawatan penyakit periodontal yang konvensional. Sarana pemberian bahan antimikroba antiseptik dan antimikroba secara local antara lain dapat berupa pasta gigi, obat kumur dan permen karet. 12 Kontrol plak secara kimiawi telah terbukti efektif baik dalam mengurangi plak dan meningkatkan penyembuhan setelah luka bedah periodontal. 9

2.3 Obat Kumur

Obat kumur adalah produk kemoterapeutik yang diindikasikan untuk meningkatkan kebersihan oral pada pasien. Obat kumur diindikasikan untuk berbagai keperluan seperti Universitas Sumatera Utara mencegah atau mengontrol kerusakan gigi, untuk menyingkirkan bau yang tidak enakdalam mulut, untuk mengurangi pembentukan plak biofilm yang terbentuk pada permukaan gigi, untuk memperlambat pembentukan tartar kalsifikasi plak, dan untuk mencegah risiko gingivitis. 13 Bahan dasar termasuk air, alkohol, zat-zat pembersih, bahan penyedap dan pewarna.Bahan aktif bervariasi tergantung pada jenis obat kumur, dan dibagikan ke dalam empat kelompok secara umum : 13 - Agen antimikroba bertindak langsung pada bakteri mulut untuk membantu mengurangi plak, mengurangi keparahan gingivitis dan mengontrol bau mulut. - Fluor membantu mengurangi kerusakan gigi pada enamel dan membuat gigi lebih tahan terhadap pembusukan. - Garam astringent dapat berfungsi sebagai pengharum sementara yang menutupi bau mulut. - Penetral bau bertindak secara kimiawi dengan menonaktifkan senyawa penyebab bau.

2.2.1 Kategori Obat Kumur

1. Obat kumur berfluor 14 Fluor membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel. Jika seseorang telah menggunakan pasta gigi berfluor, maka obat kumur berfluortidak akan sangat membantu, namun apabila seseorangmenderitaxerostomia maka obat kumur berfluor dapat membantu. Xerostomia yang parah dapat merubah keseimbangan bakteri di dalamrongga mulut, yang mengarah kepada banyaknya bakteri patogen yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. 2. Obat kumur anti-plak dan anti-gingivitis Dokter gigi merekomendasikan obat kumur ini untuk orang dewasa.Obat kumur ini dapatmembunuh bakteri yang berpotensi merusak gigi. 3. Obat kumur penyegar nafas Universitas Sumatera Utara Obat kumur seperti ini hanya memberikan kesegaran kepada nafas seseorang denganmengurangi bau nafas atau halitosis. Nafas seseorang mungkin akan tetap berbau segar ketika bakteri mulai tumbuh lagi di dalam rongga mulut. 14

2.3 Siwak Salvadora Persica

Siwak adalah sikat gigi alami yang terbuat dari ranting Salvadora persica. 15 Salvadora persicaadalah meluas, terutamanya di dataran semak yang berduri, dataran gurun pasir, tepi sungai dan aliran tebing tumbuh-tumbuhan, dan padang rumput.Miswak sinonimnya dalam dialek arab dan negeri yang lain termasuk ‘miswaak’,’misswak’, ‘miswaki’,’meswak’,‘sewak’, ‘siwak’, dan ‘siwaki’ adalah merupakan perkataan dari bahasa Arab yang bermaksud kayu pembersih gigi. 16 Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam telah menggunakan akar dan ranting dari pohon al-Arak Salvadora persica yang hanya tumbuh pada kawasan Timur Tengah dan Afrika sebagai alat untuk membersihkan gigi. Setelah kedatangan Islam, Rasulullah s.a.w. menerimapakai cara membersihkan gigi ini dan Baginda menetapkan penggunaan siwak sebagai sunnah Baginda yang amat digalakkan. 17 Kayu siwak telah digunakan oleh orang Babilonia sekitar 7.000 tahun yang lalu, kemudian digunakan di seluruh kerajaan Yunani dan Romawi dan telah digunakan oleh orang-orang Yahudi, Mesir,dan Muslim. 18 Sebagian besar masyarakat menggunakannya disebabkan oleh beberapa faktor seperti agama,budaya dan sosial. 17 Nama generiknya telah diberikan pada tahun 1749 sebagai penghormatan kepada seorang apoteker di Barcelona yang bernama Juan Salvador y Bosca 1598 – 1681 oleh Dr Laurent Garcin yang merupakan seorang ahli botani, wisatawan, dan juga pengumpul tanaman. 19

2.3.1 Taksonomi Siwak

Taksonomi siwak adalah sebagai berikut : 20 Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliphyta Kelas : Magnoliopsida Order : Brassicales Famili : Salvadoraceae Genus : Salvadora Universitas Sumatera Utara Spesies : Salvadora persica

2.3.2 Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak

Siwak atau miswak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman al- Arak Salvadora persica yang kebanyakannya tumbuh di kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika. Ia berdiameter dari 1 sentimeter sehingga 5 sentimeter. Pohon al-Arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari satu kaki, jika kulitnya dikupas, warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya pula berwarna coklat dan bahagian dalamnya berwarna putih. 17 Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bahagian dalam mulut. Batangnya memiliki serat batang yang elastik dan tidak merusakkan gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menerobos ke dalam mulut bagi mengeluarkan sisa makanan dari celah-celah gigi dan menghilangkan plak. 17 Gambar 1. Pohon siwak 20 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Kayu siwak yang digunakan untuk menyikat gigi 20

2.3.3 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Fiqih

Al-Quran tidak menyebut perihal membersihkan gigi secara detail, tetapi memberikan prinsip umum tentang kebersihan termasuk kebersihan rongga mulut. Hadith Rasulullah s.a.w. cukup berperan dalam menjelaskan secara khusus tentang tata cara dan peraturan kebersihan diri termasuk amalan penjagaan kebersihan gigi dan mulut ini. Menurut hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurayrah r.a. yang membawa maksud : “ Jika aku tidak mahu memberatkan umatku, maka aku akan menyuruh mereka bersiwak setiap kali mau melakukan solat.” Dalam hadith lain yang diriwayatkan oleh A’ishah r.a. yang bermaksud : “ Menyikat gigi itu membersihkan mulut, dan alat untuk memperoleh keridhaan Allah.” Hadits ini menunjukkan bahwa penggunaan siwak sangat dianjurkan karena dapat membersihkan diri serta mendapatkan keridhaan Ilahi. Hadits ini telah dijadikan sumber dalam penetapan hukum bersiwak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menyikat gigi bukanlah suatu kewajiban namun tetap dianjurkan sebagai salah satu sunat muakkad. 17 2.3.4 Siwak sebagai Alat Kesehatan Oral : Perspektif Sains 2.3.4.1 Bahan Aktif dan Kandungan Kimia Siwak Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandungi mineral-mineral yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Ia mengandungi bahan kimia yang bermanfaat seperti : 17 Universitas Sumatera Utara - Sulfur yang memberikan efek bakterisidal. - Vitamin C untuk membantu dalam penyembuhan dan reparasi tisu. - Silika yang bertindak sebagai bahan abrasif dan membantu dalam menyingkirkan stein dari permukaan gigi. - Tannins dapat membantu dalam mengurangi gingivitis yang terdeteksi secara klinis, menghambat aksi glukosiltransferase dan mengurangi plak dan gingivitis. - Resins dapat membentuk lapisan pada enamel dan melindungi dari terjadinya karies gigi. - Salvadorine, alkaloid di dalam siwak mampu memberikan efek bakterisidal dan menstimulasi gingiva. - Minyak esensial dapat menstimulasi gingiva yang bertindak sebagai agen penyangga. - Klorida dapat menghambat pembentukan kalkulus dan membantu menyingkirkan stein dari permukaan gigi. 21

2.3.4.2 Sifat Antibakteri

Studi telah menunjukkan bahwa Salvadora persica mengandung zat antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri kariogenik yang umumnya ditemukan di rongga mulut. Bahan aktif dalam siwak akan membantu dalam mencegah pembentukan dan produksi bakteri pada gigi dan mulut. Efektivitasagen antimikroba tergantung pada kemampuannya untuk membunuh mikroba atau bakteri dan menyebabkan minim efek toksik pada sel host.Hampir 500 jenis mikroorganisme yang ditemukan dalam rongga mulut dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan infeksi mulut. Di sinilah yang menunjukkan bahwa pentingnya siwak yang mengandung asam galat, alkaloid dan benzil-isothiocyanate yang akan bertindak sebagai zat antibakteri dan antimikroba oleh pertumbuhan asam dan produksi di rongga mulut. 20,22 Pada penelitian lainnya, potongan siwak yang standar berdasarkan ukuran dan berat telah diuji terhadap Streptococcus mutans, Lactobacillus acidophilus, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis dan Haemophilus influenza. Hasil menemukan bahwa efek antibakteri yang kuat terhadap semua bakteri yang diuji adalah karena adanya senyawa antibakteri volatil aktif. 20

2.3.4.3 Sifat Antiplak

Ekstrak air 10 dari S.persica merupakan agen antimikroba yang efektif bila digunakan secara klinis sebagai irrigant dalam perawatan endodontik dengan pulpa nekrotik. Studi Universitas Sumatera Utara lainmembandingkan efektivitas obat kumur mengandung ekstrak S.persica dengan plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur persica meningkatkan kesehatan gingiva dan dapat mengurangi bakteri kariogenik bila dibandingkan dengan nilai pra-perawatan. Baik persica maupun plasebo mengurangi akumulasi plak gigi. 23 Sebuah studi klinis dilakukan dengan menggunakan air liur pasien dan mengukur pengaruh siwak, ekstrak siwak, sikat gigi dan normal salin padamutans dan lactobacilli oleh Almas dan Al-Zeid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengurangan ditandai Strep.mutans antara semua kelompok. Ketika kelompok dibandingkan, penurunan Strep.mutans secara signifikan lebih besar menggunakan siwak dibandingkan dengan menyikat gigi dantidak ada perbedaan yang signifikan untuk pengurangan lactobacilli. Para peneliti menyimpulkan bahwa siwak memiliki efek antimikroba langsung.Strep.mutans lebih rentan terhadap aktivitas antimikroba siwak dari lactobacilli. Obat kumur siwak secara signifikan menurunkan indeks gingiva, indeks plak, dan pendarahan indeks pada kelompok kasus tanpa efek samping yang dilaporkan. 24

2.3.4.4 Sifat Antifungi

Al-Bagieh et. al menunjukkan bahwa ekstrak siwak pada konsentrasi 15 dan di atas memiliki efek fungistatic sehingga 48 jam. Efek antimikotik mungkin karena satu atau lebih dari kandungan akar yang termasuk klorin, trimetilamina, dan resin alkaloid, dan senyawa sulfur. 25

2.3.4.5 Menstimulasi Saliva

Menurut studi yang dilakukan oleh Gazi et.al tentang kesan siwak terhadap kandungan saliva dalam beberapa periode telah menunjukkan bahwa siwak telah mengakibatkan peningkatan yang signifikan dari kalsium dan klorida dan pengurangan fosfat dan pH saliva dalam kandungannya. Kejenuhan kalsium dalam air liur akan mencegah demineralisasi dan mendorong remineralisasi enamel gigi manakala konsentrasi tinggi pada klorida akan menghambat pembentukan kalkulus. Oleh karena itu, gigi akan bertahan lebih lama, tidak mudah terurai dan dengan demikian, menjadi lebih sehat. 20,26 2.4 Indeks Pemeriksaan Klinis 2.4.1 Indeks Plak Universitas Sumatera Utara Indeks plak ini diperkenalkan oleh Loe dan Silness pada tahun 1964. Indeks ini mengukur plak berdasarkan pada ketebalan penumpukan plak pada margin servikal gigi di sisi distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral. 27 Kriteria pemberian skor : 27 0 = Tidak ada plak 1 = Ada plak tipis, disekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi. 2 = Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingival atau pada permukaan gigidan batas tepi gingiva bebas yang terlihat dengan mata. 3 = Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva bebas, tumpukan itu sudah dapat dilihat dari jauh. Perhitungan skor individual = Jumlah permukaan gigi yang diperiksa __ Jumlah skor gigi yang diperiksa____ Perhitungan skor populasi = Jumlah subjek yang diperiksa Jumlah skor individual___ Indeks ini mempunyai kelebihan karena dapat digunakan untuk penelitian longitudinal dan uji klinis. Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

2 45 67

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 1 4

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 3

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

1 2 11

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 1 3

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

0 1 20

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

0 4 12