2. Sistem Harus Mampu Melaksanakan Prinsip Keandalan Sistem
Sistem yang memadai bagi perusahaan adalah sistem yang andal, tepat, dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan untuk mendukung
pengendalian internal perusahaan. Sistem yang andal adalah sistem yang mampu mencapai prinsip-prinsip keandalan sistem. Keandalan dari sistem yang
diterapkan dalam perusahaan merupakan hal yang krusial dan perlu diberi perhatian khusus karena berkaitan erat dengan kemaksimalan pencapaian tujuan
perusahaan. Sistem yang tidak andal dapat memberi dampak negatif bahkan membahayakan, baik bagi perusahaan, pegawai yang menggunakannya, maupun
rantai pasokan perusahaan.
a. Prinsip Keandalan Sistem
Menyadari besarnya kebutuhan akan jaminan keandalan sistem informasi, AICPA American Institute of Certified Public Accountants bersama CICA
Canadian Institute of Chartered Accountants menciptakan suatu pelayanan
evaluasi baru yang disebut dengan SysTrust dimana secara independen menguji
dan memverifikasi keandalan sistem. Pelayanan ini memberikan jaminan kepada semua pihak bahwa informasi akan benar-benar andal. Empat prinsip untuk
menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak menurut SysTrust adalah Ketersediaan, Keamanan, Keterpeliharaan, dan Integritas Marshall dan Romney,
2006. Keempat prinsip ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Prinsip Ketersediaan availability
Prinsip ini mengatakan bahwa sistem harus tersedia untuk digunakan dan dioperasikan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat
Universitas Sumatera Utara
pelayanan. Artinya adalah harus terdapat suatu aturan dan kebijakan yang ditetapkan untuk memelihara sekaligus menjaga agar sistem dapat tetap tersedia
secara konsisten untuk digunakan, sehingga ketika sistem menghadapi suatu gangguan yang tiba-tiba atau berada dalam kondisi putusnya sumber daya utama
yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan pemakaian dan pengoperasian sistem, sistem dapat tetap berjalan normal atau sistem dapat memiliki waktu
tenggat untuk mempersiapkan diri menghadapinya. Apabila kerusakan telah terjadi, terdapat suatu antisipasi resmi oleh perusahaan berupa rencana pemulihan
dan lain-lain yang telah dimiliki perusahaan.
2 Prinsip Keamanan security
Prinsip ini mengatakan bahwa sistem harus dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Akses secara fisik adalah
kemampuan secara fisik untuk menggunakan perlengkapan komputer, sedangkan akses secara logis adalah kemampuan untuk mendapatkan akses ke data
perusahaan. Kedua akses ini harus dibatasi dan dikendalikan. Hal ini menolong perusahaan untuk mencegah penggunaan yang tidak pada tempatnya,
pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta pencurian sumber daya sistem.
3 Prinsip Keterpeliharaan maintainability
Prinsip ini mengatakan bahwa apabila dibutuhkan sistem dapat diubah atau diperbarui tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem.
Perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan benar-benar teruji sajalah yang
Universitas Sumatera Utara
dapat termasuk dalam sistem dan data terkait. Untuk seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia sumber daya untuk mengelola,
menjadwalkan, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang memiliki otorisasi.
4 Prinsip Integritas integrity
Prinsip ini mengatakan bahwa pemrosesan sistem haruslah bersifat lengkap, akurat, tepat waktu, dan diotorisasi. Hal ini dikarenakan sebuah sistem
dikatakan memiliki integritas apabila sistem tersebut dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan baginya secara keseluruhan dan tidak terdapat manipulasi di
dalamnya, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja human error.
Untuk setiap prinsip keandalan di atas, berikut adalah tiga kriteria yang dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut Marshall
dan Romney, 2006: 1
Entitas yang dalam hal ini adalah perusahaan memiliki tujuan kinerja performance objective, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan,
didokumentasikan, dan telah memenuhi tiap prinsip keandalan. Tujuan kinerja performance objective yang dimaksud adalah tujuan umum yang ingin
dicapai entitasperusahaan, sedangkan kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya dan
memaksimalkan kinerja. Standar adalah sebagai prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dan searah dengan kebijakan yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
2 Perusahaan menggunakan sumber daya manusia karyawan, prosedur,
perangkat lunak software, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan dengan berdasarkan pada peraturan dan standar yang telah
ditetapkan. 3
Perusahaan melakukan pengawasan sistem dan mengambil tindakan agar tercapai kesesuaian sistem dengan tujuan, kebijakan, dan standar; untuk setiap
prinsip keandalan.
b. Pengendalian Utama atas Prinsip Keandalan Sistem