Kecermatan akurasi Ketepatan presisi Batas Deteksi Limit of Detection, LOD dan Batas Kuantifikasi Limit of Quantification, LOQ

2. Gangguan kimia yang dapat mempengaruhi jumlah atau banyaknya atom yang terjadi dalam nyala.

2.8 Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya Harmita, 2004. Para meter yang digunakan dalam hal ini adalah ketepatan, kecermatan dan batas deteksi serta batas kuantifikasi.

2.8.1 Kecermatan akurasi

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai perses perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Perolehan kembali dapat ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo eksipien obat, cairan biologis kemudian ditambahkan analit dengan konsentrasi tertentu biasanya 80 sampai 120 dari kadar analit yang diperkirakan, kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi Ermer dan Miler, 2005. Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo, maka dapat dipakai metode adisi. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut Harmita, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.8.2 Ketepatan presisi

Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diekspresikan sebagai simpangan baku relatif Relative Standard Deviation, RSD dari sejumlah sampel yang berbeda secara statistik Rohman, 2007. Dalam analisis, nilai RSD antara 1-2 biasanya dipersyaratkan untuk senyawa-senyawa aktif dalam jumlah yang banyak, sedangkan untuk senyawa- senyawa dengan kadar kecil RSD-nya berkisar antara 5-15 Rohman, 2007.

2.8.3 Batas Deteksi Limit of Detection, LOD dan Batas Kuantifikasi Limit of Quantification, LOQ

Batas deteksi didefenisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, tetapi tidak dikuantifikasi pada kondisi percobaan yang dilakukan. Batas deteksi dinyatakan dalam konsentrasi analit persen, bagian per juta dalam sampel Satiadarma, dkk, 2004. Batas kuantifikasi didefenisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi. Batas ini dinyatakan dalam konsentrasi analit persen, bagian per juta dalam sampel Satiadarma, dkk., 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat dari suatu keadaan dalam hal ini menentukan kandungan logam Pb dan Cd pada kangkung air dan kangkung darat.

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi USU, Laboratorium Majelis Ulama Indonesia MUI Kota Medan. Dan penelitian dilakukan pada bulan Februari 2011 – Maret 2011.

3.2 Bahan – Bahan

Bahan yang digunakan adalah pro analisis keluaran E.Merck kecuali disebutkan lain yaitu Asam Nitrat 65 bv, Kloroform, Dithizon 99 bb, Ammonium hidroksida 25 bb, Kalium Sianida, Akuabides, larutan baku Pb dan Cd masing-masing dengan konsentrasi 1000 µgml.

3.3 Alat-Alat

Alat-alat yang digunakan yaitu Spektrofotometer Serapan Atom AA- 6300 dengan nyala Udara-Asetilen, Neraca Listrik AND GF-200, lampu katoda Pb dan Cd GBC-D2, hot plate, botol kaca dan alat-alat gelas Pyrex. Universitas Sumatera Utara