42
peningkatan minat belajar siswa melalui diskusi kelompok. Hal ini tersebut dilakukan tentunya untuk meningkatkan mutu pembelajaran
dikelas, seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa salah satu hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas adalah peningkatan perbaikan
terhadap mutu pembelajaran dikelas.
B. Subjek Penelitian
Suharsimi Arikunto 1993:116 menyebutkan bahwa yang dimaksud subjek penelitian adalah suatu benda, hal, atau orang, tempat
data variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Jadi subjek merupakan sesuatu yang posisinya sangat penting, karena pada subjek
itulah terdapat data tentang variabel yang diteliti dan diamati oleh penliti. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006:131. Tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling.
Dikatakan Purposive Sampling karena peneliti langsung tentukan sampelnya yaitu semua siswa kelas VIII B SMP Hamong Putera Ngaglik
yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 23 laki-laki dan 5 perempuan.
43
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Hamong Putera Ngaglik yang
terletak di Desa Gentan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini, menggunakan desain penelitian Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang menggunakan siklus
sistem spiral terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi Dede Rahmat Hidayat Aip Badrujaman,2012:12. Ada empat
komponen penelitian yang terdapat pada model ini, yaitu: 1. Merencanakan tindakan.
2. Melaksanakan tindakan 3. Melakukan pengamatanobservasi
4. Refleksi hasil pengamatan Adapun visualisasi bagan model penelitian yang disusun oleh
Kemmis dan McTaggart tersaji pada gambar berikut ini:
44
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan
Gambar 1 di atas terdiri dari siklus I dan II, setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
untuk mengetahui dampak atau hasil tindakan yang telah dilakukan.Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terdapat hasil
yang signifikan yang tercermin melalui perubahan kemampuan komunikasi lisan siswa.
Pada penelitan tindakan kelas, jika siklus I belum berhasil, maka peneliti akan melalakukan tindakan siklus II.
Tahap pada siklus II sama dengan yang dilakuakan pada siklus I, hanya dalam silkus II peneliti terlebih dahulu mencari solusi untuk
memperbaiki kekurangan yang dilakukan pada siklus I. Pada penelitian dengan desain Kemmis McTaggart ini
dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru. Bentuk kerjasama dalam penelitian ini guru secara bersama-sama
45
dengan peneliti adalah sebagai pemberi tindakan.
E. Rancangan Tindakan