Umur Jenis Kelamin Etiologi Varises esofagus Endoskopi Esophagogastroduodenoscopy EGD Simple Skor S-index Platelet AST

42

3.8.2 Umur

Umur subjek penelitian adalah yang sama dengan yang tertera di kartu tanda penduduk.

3.8.3 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin merupakan petanda gender seseorang yaitu laki-laki dan perempuan

3.8.4 Etiologi

Etiologi sirosis hati merupakan penyakit yang mendasari terjadinya sirosis hati yang dibagi menjadi Hepatitis B HbsAg positif, Hepatitis C Anti HCV positif, konkomitan hepatitis B dan C, serta non Hepatitis B dan C.

3.8.5 Varises esofagus

Varises esofagus merupakan kolateral portosistemik yang terbentuk setelah adanya dilatasi saluran pembuluh darah vena mulai dari distal esofagus akibat hipertensi portal. Daerah distal 2 – 5 cm dari esofagus merupakan lokasi tersering terjadinya varises.

3.8.6 Endoskopi Esophagogastroduodenoscopy EGD

Esophagogastroduodenoscopy EGD adalah tes pemeriksaan untuk memeriksa ada tidaknya kelainan pada esofagus, gaster, dan bagian pertama dari usus halus yaitu duodenum. Hal ini dilakukan dengan memasukkan ke dalam tenggorokan scope fleksibel yang pada ujungnya terdapat lampu dan kamera kecil.

3.8.7 Simple Skor S-index

S index S-index: 1000 x GGTPLT x ALB 2 adalah suatu pemeriksaan nonivasif sebagai petanda awal fibrosis hati dengan menggunakan variabel GGT, albumin dan trombositplatelet.

3.8.8 Platelet

Trombosit merupakan komponen darah yang dihasilkan dari megakariosit sumsum tulang, suatu sel besar dengan 8 sampai 32 nukleu. Secara fisiologis berperan dalam hemostatis, berfungsi menghentikan perdarahan pada permulaan dan pada luka kecil dapat menyebabkan hemostatis yang menetap. Trombosit tidak melekat pada sel endotel vaskular normal, tapi pada daerah endotel yang mengalami kerusakan. Universitas Sumatera Utara 43

3.8.9 AST

AST Aspartate Amino Transferase adalah suatu enzim yang terdapat dalam sel hati tetapi terdapat juga dalam sel jantung, otot skletal, ginjal otak, pankreas, limpa dan paru. Enzim ini akan dikeluarkan ke sirkulasi apabila terjadi kerusakan atau kematian sel. Tingginya kadar enzim ini berhubungan langsung dengan jumlah kerusakan sel. Kerusakan sel akan diikuti dengan peningkatan kadar AST dalam 12 jam dan tetap meningkat selama 5 hari.

3.8.10 ALT