41
2. Data Display Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Miles and Huberman 1984 menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. 3. Conclusion DrawingVerification
Pada tahap ini, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapamngan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian verifikasi merupakan suatu tahap penarikan
kesimpulan yang didukung dengan bukti-bukti yang valid sampai kesimpulan yang dikemukakan menjadi kesimpulan yang kredibel.
Verifikasi data juga merupakan kegiatan yang ditujukan untuk penarkan kesimpulan dan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Keseluruhan data yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat pada pendidikan perempuan di kawasan
industri bulu mata Kabupaten Purbalingga.
42
G. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini uji keabsahan data menggunakan triangulasi data. Menurut Sugiyono 2014: 83 Triangulasi adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan menggabungkan berbagai teknik analisis data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi, serta sumber yang telah ada..
1. Triangulasi Sumber Menurut Sugiyono 2012: 127 triangulasi sumber merupakan proses
pengecekan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Trianglasi sumber dalam penelitian ini yaitu dengan menggali data dari berbagai sumber
yang meliputi, buruh perempuan industri modal besar pabrik dan buruh perempuan industri rumah.
2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik ini yaitu dengan melakukan pengecekan data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Apabila diperoleh hasil yang
berbeda maka peneliti melakukan konfirmasi kepada sumber data yang dianggap benar Sugiyono, 2014.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Kawasan Industri Bulu Mata
a. Profil Kabupaten Purbalingga
Kabupaten Purbalingga adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang terkenal sebagai Kabupaten pro-investasi. Hal ini terlihat
dari banyak nya industri besar dan kecil yang berdiri di Purbalingga, tanpa terkecuali industri penanaman modal asing PMA yang sebagian
besar berasal dari Korea Selatan. Industri penanaman modal asing ini bergerarak pada bidang produksi dengan bahan baku rambut manusia
yang dijadikan bulu mata palsu dan rambut palsu. Industri modal besar ini sebagian besar didirikan di pusat kota Purbalingga.
Secara geografis luas wilayah Kabupaten Purbalingga adalah 77.764 Ha. Kabupaten Purbalingga berbatasan dengan Kabupaten
Pemalang di bagian utara, Kabupaten Banjarnegara di bagian timur dan selatan, serta Kabupaten Banyumas di bagian barat. Bentang Alam
Kabupaten Purbalingga terbagi menjadi dua, daerah utara cenderung daerah berbukit dan bersuhu dingin dan daerah selatan cenderung
daerah dataran rendah. Selain itu Kabupaten Purbalingga diapit oleh dua pegunungan dan dua sungai. Di sebelah utara diapit oleh rangkaian
pegunungan Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng, sedangkan di bagian selatan dipit aliran dua sungai besar yaitu Sungai Serayu dan
anak Sungai Serayu yaitu Sungai Pekacangan.
44
b. Kondisi Sosial Masyarakat Kawasan Industri Bulu Mata
Kabupaten Purbalingga sebagai daerah penghasil bulu mata terbesar di Indonesia, berpenduduk 888.989 jiwa data susenas 2016.
Sebagian besar masyarakat 128.475 jiwa sumber: data BPS tahun 2014 bermata pencaharian petani, pada urutan kedua sebagian besar
masyarakat 123.779 jiwa sumber: data BPS tahun 2014 bermata pencaharian buruh tani, sedangkan pada urutan ketiga sebagian besar
masyarakat 103.920 jiwa sumber: data BPS tahun 2014 bermata pencaharian buruh industri.
Tingginya angka keterlibatan masyarakat di sektor industri tentu tidak terlepas dari menjamurnya industri bulu mata di Kabupaten
Purbalingga. Selain itu tingkat pendidikan masyarakat juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya keterlibatan masyarakat
di industri bulu mata. Adapun tingkat pendidikan masyarakat sebagai berikut :
Tabel 4. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Sumber: Statistik Pendidikan Jawa Tengah
Berdasarkan data di atas maka dapat diketahui bahwa tingkat
Tingkat Pendidikan 2013
2014 2015
TidakBelum Sekolah 5,27
5,42 5,10
Tidak Tamat SD 24,66
23,76 21,97
SDMI 33.58
34,53 36,97
SMPMts 20,55
20,24 19,10
SMAMA 12,36
12,63 13,29
PT 3,58
3,42 3,57
Jumlah 100,00
100,00 100,00