24
manusia muda. Dalam hal ini bahwa proses pendidikan menyiapkan manusia muda yang belum sempurna, menjadi manusia dewasa yang
sempurna dalam perkembangan pengetahuannya Driyarkara, 1980: 78, dalam Dwi Siswoyo, 2011: 24.
Fungsi pendidikan di negara Indonesia yang termuat dalam pasal 3, UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Penidikan Nasional, yaitu
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa,
berfungsi sebagai jembatan transformasi bagi manusia untuk mencapai kesempurnaan pengetahuan didalam hidupnya. Dalam hal
ini bahwa proses pendidikan harus dapat memanusiakan peserta didiknya, sehingga dapat memudahkan proses pengembangan
kemampuan dan pembentukan watak bangsa yang bermartabat.
c. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Adalah sesuatu yang logis bahwa pendidikan
itu harus dimulai dengan tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai.
25
Tanpa sadar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya. Moore, T.W. , 1974 dalam Dwi Siswoyo, 2011: 26.
Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3, tujuan pendidikan nasional yaitu “untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
Langeveld dalam Sutarini 1989: 48, tujuan utama pendidikan adalah kedewasaan. Yang dimaksud dengan manusia dewasa
kedewasaan ialah seorang yang telah dapat menolong dirinya sendiri. Lebih luas lagi Langeveld merumuskan tujuan pendidikan ke
dalam 6 tujuan pendidikan : 1. Tujuan umum
Ialah tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap anak didik. Ialah membawa anak dengan sadar dan
bertanggungjawab ke arah kedewasaan jasmani dan rokhani. 2. Tujuan khusus
Tujuan ini sebetulnya merupakan penjelasan dari tujuan umum, Untuk menuju ke tujuan umum tersebut diatas tiap tiap
anak mempunyai jalannya sendiri. Semua anak tidaklah sama. 3. Tujuan insidentil Tujuan seketika
Tujuan ini merupakan tujuan tersendiri yang bersifat seketika
26
momenti. Ketika pendidik mempunyai maksud untuk mendidik disebut tujuan seketika.
4. Tujuan sementara Tujuan ini seolah olah merupakan tempat berhenti atau tempat
istirahat di dalam perjalanan menuju tujuan umum. 5. Tujuan tidak lengkap
Tujuan ini mempunyai hubungan dengan kepribadian manusia, sebagai fungsi kerokhanian pada bidang-bidang etika, keagamaan,
estetika dan sikap sosial daripada orang itu. 6. Tujuan perantara intermediair
Tujuan ini sama dengan tujuan sementara, tetapi khusus mengenai pelaksanaaan tehnis daripada tugas belajar.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan dari pendidikan adalah terbentuknya manusia dewasa, manusia yang mampu
menolong dirinya sendiri dan manusia yang mampu mampu menjadi warga negara yang demokratis serta bertangungjawab.
d. Jalur Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya pencerdasan kehidupan bangsa, tidak hanya dapat ditempuh sebatas di sekolah
sebagai bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Seperti yang tertuang dalam Pasal 13, Ayat 1, UU No. 20
Tahun 2003 Tentang Sisdi knas, menyatakan bahwa “jalur pendidikan
terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat
27
saling melengkapi dan memperkaya”. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, yang dimaksud
dengan pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan memiliki jenjang. Jenjang dalam pendidikan formal terdiri dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang
diselenggrakan bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danatau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, PAUD, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, keterampilan dan pelatihan kerja, serta
pendidikan kesetaraan. Selanjutnya pendidikan informal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri.
e. Kebijakan Pengarus Utamaan Gender Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, tanpa terkecuali bagi perempuan. Pendidikan yang merupakan suatu upaya
pencerdasan kehidupan bangsa, sudah seharusnya dapat dienyam oleh setiap warga negara termasuk perempuan tanpa ada diskriminasi
didalamnya. Dalam hal ini bahwa kesetaraan dan keadilan gender dalam bidang pendidikan harus dapat terwujud dengan baik. Wujud
kepedulian pemerintah Indonesia terhadap kesetaraan dan keadilan