27
saling melengkapi dan memperkaya”. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, yang dimaksud
dengan pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan memiliki jenjang. Jenjang dalam pendidikan formal terdiri dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang
diselenggrakan bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danatau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, PAUD, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, keterampilan dan pelatihan kerja, serta
pendidikan kesetaraan. Selanjutnya pendidikan informal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri.
e. Kebijakan Pengarus Utamaan Gender Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, tanpa terkecuali bagi perempuan. Pendidikan yang merupakan suatu upaya
pencerdasan kehidupan bangsa, sudah seharusnya dapat dienyam oleh setiap warga negara termasuk perempuan tanpa ada diskriminasi
didalamnya. Dalam hal ini bahwa kesetaraan dan keadilan gender dalam bidang pendidikan harus dapat terwujud dengan baik. Wujud
kepedulian pemerintah Indonesia terhadap kesetaraan dan keadilan
28
gender, terlihat dengan dikeluarkannya INPRES No. 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender PUG dalam pembangunan
nasional. Bidang pendidikan sebagai salah satu bidang pembangunan
sumber daya manusia, memiliki kewajiban untuk melaksanakan Pengaurusutamaan Gender di bidang pendidikan. Hal ini berkaitan
dengan dikeluarkannya kebijakan Pendidikan Untuk Semua Education For All, sebagai upaya penghapusan kesenjangan gender
dalam proses
penyelenggaraan pendidikan.
Dikeluarkannya kebijakan Pendidikan Untuk Semua, merujuk pada Pasal 31 ayat 1
UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak menerima pendidikan dan Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 bahwa setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib mendanai. INPRES No. 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender,
yang dimaksud dengan : 1. Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun untuk
mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas kebijakan dan program pembangunan nasional. 2. Gender adalah konsep yang mengacu pada peran-peran dan
tanggungjawab laki-laki dan perempuan yang tejadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya masyarakat.
3. Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan