Teknologi Informasi dalam Kehidupan Masyarakat Konsep Internet

28

e. Teknologi Informasi dalam Kehidupan Masyarakat

Menurut Janner 2006 : 14 Teknologi informasi mempunyai manfaat bagi kehidupan masyarakat diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Di Rumah Keberadaan komputer pribadi di rumah Home PC memberikan manfaat yang cukup banyak, misalnya untuk membantu melakukan pekerjaan kantor di rumah, membantu kita melakukan proyek-proyek kecil bersama keluarga, membantu anak mengerjakan rumah dari sekolah. 2. Dunia Kerja dan Pendidikan Dunia kerja merupakan kelompok yang mendapatkan manfaat paling besar dari Teknologi Informasi. Kantor-kantor yang ada di Indonesia mulai dari kantor pemerintahan sampai industri dan swasta pada umumnya telah memanfaatkan komputer untuk membantu pekerjaan mereka. Dunia pendidikan tidak terlepas dari Teknologi Informasi, saat ini pendidikan juga membutuhkan Teknologi Informasi yang sama besarnya seperti kalangan dunia kerja. Dunia pendidikan berkaitan erat dengan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, akses yang mudah kepada informasi dan pengetahuan menjadi sangat penting. 3. Pelayanan Masyarakat Teknologi Informasi membantu mempersingkat dan mempermudah pelayanan masyarakat, karena pada umumnya pelayanan masyarakat di Indonesia sering menjadi kendala karena sifatnya yang berbelit dan birokratis dan lambat. 29

f. Dampak Penerapan Teknologi Informasi

Mulyadi dan Setyawan 2000 : 311 menyajikan lima dampak positif dalam penerapan teknologi informasi, yaitu : 1. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan waktu. Teknologi informasi mampu memperpendek interval waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tugas penting dalam proses bisnis. Contohnya teknologi informasi yang digunakan dalam sistem penjualan kartu kredit secara on-line akan mampu memberikan informasi diterima atau ditolaknya permintaan transaksi pembayaran dalam waktu yang sangat singkat. 2. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan geografis. Banyak perusahaan yang beroperasi dan berbagai lokasi dan memiliki pemasok dan konsumen yang tersebar dan terpisah oleh jarak yang cukup jauh. Teknologi informasi mampu mengintegrasikan, mengkonsumsikan, mempertukarkan berbagai aktifitas bisnis yang penting yang terdistribusi secara geografis. Salah satu yang berkembang dalam bisnis sekarang ini adalah penggunaan internet untuk berkomunikasi dan transaksi bisnis. 3. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan biaya. Teknologi informasi mampu membuat perusahaan untuk menurunkan biaya guna meningkatkan daya sing. Teknologi informasi juga membuat perusahaan mampu untuk menekan biaya yang dipikul oleh konsumen atas produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan. Perusahaan mampu 30 untuk menekan biaya yang dipikul oleh konsumen atas produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan. 4. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan birokrasi dan struktur organisasi. Teknologi informasi mampu menerobos tembok birokrasi yang terbentuk karena struktur organisasi sehingga batas antar fungsi dalam organisasi mudah diterobos untuk peningkatan kerjasama lintas fungsional. 5. Teknologi bermanfaat untuk menerobos hambatan pengetahuan dan keterampilan. Teknologi informasi mampu menerobos hambatan yang timbul karena sedikitnya pengetahuan dan rendahnya keterampilan personel perusahaan. Selain dampak positif dari kehadiran teknologi informasi di berbagai bidang kehidupan, pemakaian teknologi informasi di berbagai bidang kehidupan, pemakaian teknologi informasi juga mengakibatkan atau menimbulkan dampak negatif bagi pengguna atau pelaku bidang teknologi informasi sendiri, maupun bagi masyarakat luas secara tidak langsung. Sedangkan menurut I Made dan Aji, 2005 : 450, memberikan pendapat bahwa potensi-potensi kerugian yang disebabkan pemanfaatan teknologi informasi yang kurang tepat menimbulkan dampak buruk sebagai berikut : 1. Rasa ketakutan Banyak orang mencoba menghindari pemakaian komputer, karena takut merusakkan. Kehilangan kendali, atau secara umum takut menghadapi 31 sesuatu yang baru. Hal ini ditambah oleh perilaku beberapa sistem misalnya sistem komputer yang sangat rentan atau mudah hank. Tanpa adanya penjelasan logical. Sehingga ketakutan akan kehilangan data, atau harus menginstalasi ulang sistem program menjadikan pengguna makin memiliki rasa ketakutan ini. 2. Keterasingan. Pengguna komputer cenderung mengisolasi dirinya, dengan kata lain menaikkan jumlah waktu pemakaian komputer, akan juga membuat mereka makin terisolasi. Pada beberapa komunikasi terisolasi secara fisik justru timbul kedekatan rohani dihati mereka. Memang ini suatu kontradiksi yang terjadi misalnya pada golongan on-line. 3. Golongan miskin informasi dan minoritas Akses sumber daya informasi juga terjadi keseimbangan di tangan pemilik kekayaan dan komunitas yang mapan. Sehingga masih dipertanyakan apakah teknologi informasi ini dapat menghilangkan jurang yang kaya dan miskin atau justru memperlebarnya, apalagi ditambah makin mahalnya software yang digunakan untuk mengakses informasi. 4. Pentingnya individu Organisasi besar menjadi makin impersonal, sebab biaya untuk menangani kasus khusus atau pribadi satu persatu menjadi makin tinggi. Individu yang frustasi mencoba mendapatkan penanganan pribadi akan melampiaskan kekesalannya pada organisasi, orang, ataupun teknologi informasi dapat dilakukan dengan tepat, maka individu dapat makin terasa 32 dilayani secara personal, dengan kata lain pelayanan kasus-perkasus, hal ini tampak misalnya pada personalisasi layanan e-commerce. Harga dan jenis layanan akan berbeda untuk tiap pelanggan. 5. Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani. Sistem yang dikembangkan dengan birokrasi komputer begitu kompleks dan cepat berubah sehingga sulit bagi individu untuk mengikuti dan membuat pilihan. Tingkat kompleksitas ini menjadi makin tinggi dan sulit ditangani, karena dengan makin tertutupnya sistem serta kami besarnya ukuran sistem sebagai contoh program MS Windows 2000 yang baru diluncurkan memiliki program sekitar 60 juta baris. Sehingga proses pengkajian demi kepentingan publik makin sulit dilakukan. 6. Makin rentannya organisasi Suatu organisasi yang bergantung pada teknologi yang kompleks cenderung akan lebih rentan. Ketika suatu kesalahan terjadi, maka dapat terpropagasi secara cepat dan dapat menghentikan kerja banyak orang, misalnya pada sistem pengendalian inventori yang berbasiskan komputer. Disini letak pengujian kualitas dan penanganan kerusakan pada tiap produk teknologi informasi menjadi lebih penting lagi. Jaminan dari vendor tidak dapat dijadikan pegangan begitu saja. Metode seperti Third Party ataupun Zero defect development haruslah makin dimanfaatkan. 7. Dilanggarnya privasi Ketersediaan sistem pengambilan data yang sangat canggih memungkinkan terjadinya pelanggaran privasi dengan mudah dan cepat. 33 Misal dengan memanfaatkan teknik Cross reference pada berbagai database yang tersedia, atau pengambilan data yang dilakukan secara tidak sadar, contohnya pada penggunaan kartu kredit, belanja di E-commerce gerak-gerik, pilihan, selera, dan apa yang dilakukannya tercatat. Dengan teknik Profiling dan data mining maka dapat dilakukan ekstraksi data yang secara tidak langsung melanggar privasi orang. 8. Pengangguran dan Pemindahan Kerja Biasanya ketika suatu sistem otomasi diterapkan, produktivitas dan jumlah tempat pekerjaan secara keseluruhan meningkat, akan tetapi beberapa jenis pekerjaan menjadi makin kurang nilainya, atau bahkan dihilangkan. Sebagai contoh pada beberapa kantor fungsi tenaga kerja menengah misal pengetik telah diminimalkan dengan terjadinya pemanfaatan program aplikasi perkantoran atau pegawai tersebut harus memiliki pengetahuan baru agar tidak tersingkir dari pekerjaannya. 9. Kurangnya tanggung jawab profesi Organisasi yang tidak bermuka hanya diperoleh kontak elektronik saja, mungkin hanya memberikan respon yang kurang personal, dan sering melempar tanggung jawab dari permasalahan. Kompleksitas teknologi informasi juga memberikan kesempatan bagi seseorang melemparkan tanggung jawab pada bagian lain, atau pada komputer, bahkan yang lebih buruk lagi produsen pun dapat melepaskan tanggung jawab ini misal : kasus bug pada software. 34 10. Kaburnya cita manusia Kehadiran terminal pinter intelligent terminal, mesin pintar, dan sistem pakar telah menghasilkan persepsi yang salah pada banyak orang. Banyak orang menganggap bahwa mesin telah mengambil alih kemampuan manusia. Sedikit yang beranggapan bahwa kehadiran mesin tersebut dapat memperkaya kemampuan manusia jadi bukan saja Artificial Intelligent AI, tetapi yang lebih penting adalah Intelligent Amplification IA. I made juga menyampaikan pandangan bahwa untuk menghadapi masalah di atas belum terdapat cara yang paling ampuh. Walau begitu ada langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi dampak buruk tersebut, antara lain : 1. Desain yang berpusat pada manusia Pendekatan ini menempatkan penggunaan atau sumber daya manusia sebagai titik tengah perhatian, begitu juga dengan tugas yang harus dilakukan oleh pengguna. Sehingga dari pada difokuskan pada pemanfaatan software atau hardware yang mahal sebaiknya difokuskan pada manusia pengguna software tersebut, baik dari tahapan desain, maupun hingga pelatihan dan kebutuhan penggunanya, misal gaji para pegawainya. 2. Dukungan organisasi Organisasi harus mendukung pengguna, sehingga strategi yang melibatkan pengguna dalam desain suatu sistem informasi sebaiknya diterapkan dari pada mesin yang datang dari luar, tanpa memperhatikan masukan dari 35 pengguna. Untuk itu pemilihan perangkat bantu haruslah sefleksibel mungkin sehingga dapat dikustomisasi untuk menyesuaikan dengan kultur organisasi setempat. 3. Perencanaan Pekerjaan Aturan untuk pekerjaan tertentu bagi pengguna komputer haruslah dibuat termasuk batas waktu penggunaannya, waktu istirahat, perputaran pekerjaan, dan pendidikan. Pengawasan pelaksanaan aturan ini sebaiknya dilaksanakan secara kontinu. Di sinilah peranan standar kompetensi pada pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Sering kali perusahaan atau organisasi mencampur-adukkan wewenang suatu jenis pekerjaan demi usaha penghematan. Tetapi hal ini menimbulkan kondisi yang tidak produktif pada jangka panjang. 4. Pendidikan Kompleksitas dari teknologi sistem informasi memuat pendidikan memainkan peran yang sangat penting bahkan kritis. Pendidikan yang berkelanjutan, bukan dalam arti pemberian pengetahuan operasional suatu produk berkala, tetapi yang lebih penting adalah penguasaan teknologi yang ada di belakang suatu produk. Begitu juga dengan penguasaan dasar teori tentang teknologi informasi, misal metode pengembangan, analisis penggunaan usabilitas, metode formal dan juga pemahaman akan jaminan kualitas. 36 5. Umpan balik dan imbalan Umpan balik dari kelompok pengguna merupakan nilai tambah yang lebih berarti dari pada masukan dari pengamat pasif. Keberhasilan sebaiknya diberitahukan dalam suatu organisasi, melalui perwakilan organisasi. Pemilihan teknologi misal software mahal haruslah dinomorduakan daripada investasi dibidang pelatihan. 6. Meningkatkan kesadaran publik Menginformasikan penggunaan PC dan pengguna sistem komersial akan memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat. Masyarakat profesional, dan juga kelompok pengguna memainkan peran yang penting melalui hubungan masyarakat publik relation. Dan pendidikan konsumen consumer education, serta adanya suatu standar etika profesi. 7. Perangkat hukum Masih banyak pekerjaan yang berkaitan dengan perangkat hukum termasuk undang-undang dan kesiapan aparat yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan teknologi informasi. Misal kasus-kasus cracker pada situs internet maupun kerentanan transaksi e-commerce dari perangkat hukum, menunjukkan bahwa saat ini di Indonesia, perangkat hukum masih jauh perhatiannya dari dampak penerapan teknologi informasi ini. 8. Riset yang maju Individu, organisasi, dan pemerintah dapat mendukung riset yang mengembangkan ide baru, untuk meminimalkan kerugian serta meluaskan keuntungan dari teknologi informasi. Teori seperti perilaku kognitif 37 pengguna, persepsi visual, dan perubahan organisasi dapat dimanfaatkan sebagai pedoman yang baik bagi pengembangan sistem.

2.1.3 Internet

a. Konsep Internet

Menurut Janner 2006 : 281 menyatakan bahwa internet adalah kumpulan atau jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini komputer yang sebelumnya Stand-alone kini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya. Definisi lainnya internet merupakan jaringan komputer interconnected network di seluruh dunia, yang berisikan informasi dan juga merupakan sarana komunikasi data suara, gambar, video, dan teks. Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer tersebut atau dibuat oleh pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada pemilik jaringan komputer tersebut atau dibuat oleh pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada pemilik jaringan komputer yang tersambungkan ke jaringan. Menurut Aji 2005 : 336, internet merupakan kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat Modern seperti saat ini. Sebagian orang menganggap bahwa internet merupakan bagian dari aktivitas hidup yang sangat penting. Karena kini telah banyak orang yang menggunakan internet untuk berbagai keperluan di tempat pekerjaan atau kantor, sekolah, di rumah, bahkan di manapun berada. Akan lebih baik jika kita mengetahui konsep dari internet itu 38 sendiri, agar bisa memanfaatkan secara maksimal dari teknologi internet tersebut.

b. Sejarah Internet