6
BAB II PEMAHAMAN WISATA AGRO KOPI
Pada Bab II ini menguraikan tentang tinjauan terkait Wisata Agro kopi, baik melalui pustaka maupun terhadap objek sejenis. Serta akan diuraikan pula
mengenai spesifikasi umum proyek.
2.1 PENGERTIAN UMUM
2.1.1 Pemahaman Pariwisata
Pariwisata telah menjadi trend kehidupan manusia modern, karena aktivitas manusia ini memiliki definisi yang luas, tidak sekedar untuk memenuhi
kebutuhan untuk bersenang-senang untuk menikmati perjalanan, namun aktivitas ekonomi,seni dan budaya. Pariwisata memiliki dampak yang luas membangun
dalam pembangunan ekonomi, sosial,dan budaya, kegiatan pendidikan, kegiatan agama, olahraga, kegiatan ilmiah bahkan telah menjadi disiplin ilmu tersendiri.
Pariwisata menjadi disiplin ilmu sejak beberapa dekade lalu karena aktivitas ini dikembangkan diberbagai perguruan tinggi, organisasi, badan swasta maupun
pemerintah. Berikut adalah beberapa definisi pariwisata :
7 1. Pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal
di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya WTO, 1995. 2. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu
dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin
tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya Meyers, 2009.
3. Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu Kodhyat, 1988
4. Pariwisata didefenisikan sebagai bentuk dari suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ke tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiaanya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain Gamal, 2002.
5. Pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro
perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya Soekadijo, 1996. Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang menyebutkan “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia
bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan masyarakat dan
Negara” Yoeti, 1996: 151. Industri pariwisata mencakup segala jenis kegiatan yang bersifat produktif
dan bernilai ekonomi, sehingga pariwisatapun dapat digolongkan kegiatan industri. “Pariwisata merupakan gabungan dari produk barang dan produk jasa,
keduanta penting dibutuhkan dan dihasilkan oleh industry pariwisata Ismayanti, 2010:15”. Lebih jauh lagi dirinci oleh Marpaung 2000 yang mengemukakan
bahwa adapun yang termasuk dalam indudtri pariwisata adalah industry yang terkait dengan penyelenggraan kegiatan wisata untuk melayani wisatawan sejak
keberangkatan dari tempat asal hingga tiba di daerah tujuan.