Sejarah Kopi Jenis Klasifikasi Wisata Agro

18 permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Namun, soal rasa, robusta memang tak bisa menandingi arabika. https:kkcoffeestation.wordpress.com. Karakteristik kopi Robusta secara umum adalah sebagai berikut: 1. Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat. 2. Bau yang dihasilkan khas dan manis. 3. Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan. 4. Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika. 5. Kadar kafein lebih tinggi disbanding kopi arabika 6. Ukuran biji cenderung lebih kecil dan bulat. 7. Biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi. Rasanya lebih netral, serta aroma kopinya yang terasa lebih kuat. Saat disangrai, aroma yang keluar lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi robusta. Saat ini, sekitar sepertiga produksi kopi dunia ialah dari kopi robusta. Salah satu faktornya, kopi ini lebih mudah perawatannya dibandingkan jenis arabika, sehingga biaya produksinya juga murah. Karena itu, harga biji kopi robusta dipasaran jauh lebih murah ketimbang biji kopi arabika. Karena lebih murah, maka kopi robusta kebanyakan digunakan untuk pembuatan kopi instan. https:kkcoffeestation.wordpress.com Berikut ini dirangkum perbedaan kopi Arabika dan Robusta dapat dilihat pada tabel 2.1 : Tabel 2. 1 Klasifikasi Kopi Kategori Arabika Robusta Tinggi tanaman 2.5 – 4.5meter 4.5 – meter Curah hujan 1200 – 2200mm 2200 – 3000mm Suhu lingkungan 15 – 24 o C 18 – 36 o C Ukuran biji Lebih besar dan lonjong Bulat dan kecil Kadar kafein 1.2 2.2 Ketahanan terhadap hama Rendah tinggi 19 Pohon Biji

8. Kopi Liberika

Kopi Liberika berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh hingga 9meter dari tanah. Pada abad ke-19 jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia untuk mengganti kopi Arabika yang terserang hama. Dahulu kopi Liberika pernah dibudidayakan di Indonesia tapi sekarang sudah ditinggalkan pekebun dan petani karena bobot biji kering hanya 10 dari bobot biji kopi basah. Karakteristik kopi Liberika hampir sama dengan jenis kopi Arabika. Kelebihan jenis kopi Liberika adalah lebih tahan terhadap serangan karat daun dibandingkan kopi jenis Arabika. Beberapa varietas kopi Liberika yang pernah didatangkan ke Indonesia antara lain Ardoniana dan Durvei. Karakteristik kopi Liberika adalah sebagai berikut : 1. Ukuran daun, cabang, bunga,biah dan pohon lebih besar disbanding kopi Arabika dan kopi Robusta. 2. Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau buah lebih dari satu kali. 3. Kualitas buah relative rendah. 20 4. Berbuah sepanjang tahun. 5. Agak peka terhadap hama. 6. Ukuran buah tidak merata atau tidak seragam. 7. Tumbuh baik di dataran rendah. Kopi Liberika termasuk tanaman hutan yang banyak terdapat di pedalaman Kalimantan, dan sudah berabad-abad menjadi minuman tradidional suku Dayak. Pohon kopi Liberika dapat mencapai ketinggian 30meter dan ukuran biji kopi ini terbesar di seluruh dunia. Kopi Liberika dapat dilihat pada gambar 2.1 : Gambar 2. 1 Kopi Liberika Sumber : http:pliroforiess.blogspot.co.id

9. Kopi Excelsa

Kopi Excelsa di Indonesia sedang dalam kajian Puslitkoka untuk pengajuan pelepasan varietas baru. Kopi Excelsa tidak termasuk ke dalam kelompok Arabika dan Robusta, tetapi kelompok Liberoid. Kopi ini ditemukan secara historis di Afrika Barat pada tahun 1905, kemudian menyebar ke Malaysia. Kopi Excelsa atau Dewevre Coffea tidak terlalu banyak dibudidayakan di Indonesia. Kopi jenis ini tidak peka terhadap penyakit karat daun dan dapat ditanam di dataran rendah juga di daerah lembab. Kopi ini dapat ditanam di lahan gambut. Tanaman kopi yang berumur 3.5 tahun mampu memproduksi beras kopi sekitar 800-1200kgha. Jenis kopi Excelsa sudah banyak ditanam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi sejak 50 tahun lalu. Kopi Excelsa memiliki cita rasa dan aroma yang kuat dan dominan pahit Beberapa peneliti luar negeri juga mulai tertarik terhadap kopi Excelsa Indonesia. Kopi Excelsa memiliki daun bulat dengan pinggir agak halus. Daun