Batasan Masalah Rumusan Masalah

kinerja anggotanya dan berniat untuk mengakhiri hubungan kerja dengan anggota tersebut.

b. Karakteristik

Turnover Intention Menurut Jeffrey 2007, ketika karyawan tidak puas dengan pekerjaannya dan organisasi tidak memiliki kepercayaan terhadap karyawannya, maka turnover intention karyawan cenderung lebih besar, dan durasi karyawan dalam pekerjaan itu akan lebih pendek. Turnover memiliki dua jenis karakteristik berdasarkan pelakunya, menurut Dess dan Shaw 2001 mengatakan bahwa jika karyawan memiliki keinginan untuk pindah dari organisasi saat ini sesuai dengan kehendaknya sendiri, maka hal ini tergolong ke dalam jenis voluntary turnover . Sebaliknya, jika perusahaan atau organisasi tidak puas dengan kinerja karyawannya dan hendak memutuskan hubungan kerja berikutnya, maka jenis ini disebut involuntary turnover .

c. Indikator

Turnover Intention Mobley 1986, mengemukakan tiga hal yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat turnover intention suatu organisasi, yaitu : 1 Kecenderungan individu berpikir untuk meninggalkan organisasi tempat ia bekerja saat ini. 2 Kemungkinan individu untuk mencari pekerjaan pada organisasi lain yang lebih baik. 3 Kemungkinan meninggalkan organisasi. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur turnover intention adalah indikator yang ditetapkan oleh Dess Shaw 2001 dan Jeffrey 2007. Indikator ini telah digunakan pada penelitian yang sama sebelumnya Saeed et al ., 2007. Berikut ini merupakan empat indikator yang digunakan dalam penelitian ini: 1 Sering berpikir tentang keluar resign . 2 Kemungkinan mencari pekerjaan baru. 3 Berpikir untuk mengubah pekerjaan.

d. Faktor-faktor yang Memengaruhi

Turnover Intention Hasil temuan Jeffrey 2007 mengungkapkan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan turnover intention terjadi di lingkungan kerja di Amerika Serikat dan Inggris Raya pada tahun 2005, yaitu: 1 Ketidakpercayaan Kondisi ini merupakan keadaan karyawan yang selalu merasa dibohongi oleh organisasi atau perusahaan yang berkepanjangan, yaitu ketika manajemen tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan karyawan. 2 Ketidakpuasan Keadaan ini muncul ketika karyawan tidak memiliki motivasi dalam melakukan pekerjaannya untuk mencapai tujuan bisnis organisasi, atau karyawan tidak memiliki keterikatan diri dengan organisasi.