Uji Normalitas Hasil Penelitian

a. Uji Hipotesis I Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa stres kerja berpengaruh positif terhadap turnover intention sebesar β= 0,929 dan signifikan pada taraf signifikansi 0,01. Kontribusi stres kerja untuk menjelaskan turnover intention sebesar ∆R 2 0,784. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “stres kerja berpengaruh positif terhadap turnover intention ” terbukti. b. Uji Hipotesis II Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa kesempatan promosi berpengaruh negatif terhadap turnover intention sebesar β= -0,829 signifikan pada taraf signifikansi 0,01. Kontribusi stres kerja untuk menjelaskan turnover intention sebesar ∆R 2 0,671. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “kesempatan promosi berpengaruh negatif terhadap turnover intention ” terbukti. c. Uji Hipotesis III Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa s tres kerja β= 0,703dan signifikan pada taraf signifikansi 0,01, berpengaruh positif terhadap turnover intention . Kesempatan promosi β= -0,261dan signifikan pada taraf signifikansi 0,01, berpengaruh negatif terhadap turnover intention . Kontribusi stres kerja dan kesempatan promosi untuk menjelaskan turnover intention sebesar ∆R 2 0,803. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “stres kerja dan kesempatanpromosi berpengaruh secara simultan terhadap turnover intention” terbukti.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stres kerja dan kesempatan promosi terhadap turnover intention pada karyawan Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta. Pembahasan berdasarkan tujuan dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut.

1. Stres Kerja Berpengaruh terhadap

Turnover Intention pada Karyawan Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya pengaruh positif stres kerja terhadap turnover intention . Hal ini dibuktikan dengan β= 0,929dan signifikan pada taraf signifikansi 0,01. Kontribusi stres kerja untuk menjelaskan turnover intention sebesar ∆R 2 0,784. Berdasarkan skor rata-rata jawaban responden menggunakan skala likert dapat diketahui jawaban tertinggi dan terendah, diketahui jawaban tertinggi yang terletak pada indikator peran yang berlebihandengan skor rata-rata sebesar 3,09pada pernyataan dikuesioner yang menjelaskan bahwa pemberian tugas dengan porsi yang tidak seimbang antar karyawan di hotel. Sementara itu, jawaban terendah terletak pada indikator konflik perandengan skor rata-rata sebesar 2,92 pada pernyataan di kuesioner yang menjelaskan bahwa adanya kesamaan dengan supervisor dalam perencanaan kerja harian. Pada penelitian ini stres kerja didominasioleh indikator peran yang berlebihan. Pembagian tugas yang berimbang antar karyawan di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta, diyakini dapat mengurangi tingkat stres kerja