Latar Belakang Umi Nur Solikah S 640809012

commit to user 1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang perekonomian bangsa Indonesia. Hampir semua sektor yang ada di Indonesia tidak terlepas dari sektor pertanian, sehingga perlu adanya pembangunan Nasional yang betumpu kepada pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian harus lebih ditingkatkan agar terwujud pembangunan Nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut Downey dan Ericson 1992, sifat hasil pertanian yang mudah rusak dan tidak tahan lama sehingga memerlukan adanya proses pengolahan agar dapat meningkatkan nilai tambah produk. Salah satu hasil pertanian yang memerlukan proses pengolahan agar meningkatkan nilai tambah produk adalah kedelai. Kedelai merupakan bahan pangan yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adanya kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari bahan makanan yang berbahan baku kedelai. Sebagai makanan, kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel-sel tubuh karena banyak mengandung unsur dan zat- zat makanan, terutama kandungan protein yang tinggi Setyowati, 2011. Kedelai Glycine max L Merril merupakan salah satu komoditas pertanian dari familia Leguminoseae atau kacang-kacangan. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya bagi tubuh apabila dikonsumsi Cahyadi, 2007. Komposisi kedelai dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kedelai per 100 gram commit to user 2 Kandungan Gizi Kedelai Kalori kal Protein g Lemak g Karbohidrat g Kalsium mg Fosfor mg Zat Besi mg Vitamin A S.I. Vitamin B mg Air g 331,0 34,9 18,1 34,8 227,0 585,0 8,0 110,0 1,1 7,5 Sumber: Cahyadi, 2007 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa kedelai memiliki beberapa kandungan gizi antara lain kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan air. Kandungan gizi kedelai yang baik dan penting peranannya bagi tubuh apabila dikonsumsi menjadikan kedelai sebagai salah satu komoditas penting sebagai bahan pangan, makanan ternak, maupun untuk kebutuhan baku industri. Salah satu hasil industri pengolahan yang berbahan baku dari kedelai adalah kecap. Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati protein tinggi di dalam larutan garam. Secara umum kecap dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kecap manis dan kecap asin. Kecap manis terbuat dari kedelai, biasanya lebih kental, berwarna coklat tua atau hitam, berbau khas dan memiliki rasa manis, sedangkan kecap asin terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, biasanya lebih encer atau cair, tidak terlalu pekat dan memiliki aroma yang lebih menyengat Cahyadi, 2007. Menurut Astawan dalam Cahyadi 2007, dari segi gizi kecap merupakan sumber protein yang cukup baik karena mengandung asam-asam amino esensial yang cukup tinggi. Kecap juga mengandung zat gizi lain seperti lemak, karbohidrat, air yang jumlahnya relatif lebih randah jika dibandingkan dengan protein. Namun, karena tujuan utama pemakaian kecap adalah sebagai penyedap makanan maka pemakaian kecap dalam sehari-hari tidaklah terlalu banyak. Pada produk kecap terdapat zat gizi mikro yang sangat penting bagi kesehatan, seperti mineral, iodium, zat besi, dn vitamin A. Hal ini commit to user 3 memberikan sumbangan yang berarti bagi pengentasan berbagai masalah yang menyangkut gizi. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan menjadikan masyarakat mengkonsumsi bahan makanan yang bergizi. Sebagai bahan pelengkap makanan yang banyak mengandung gizi, banyak masyarakat yang menjadikan kecap sebagai bagaian dari menu setiap hari, sehingga menyebabkan banyaknya produsen kecap yang menciptakan berbagai merek kecap. Banyaknya merek kecap yang ada di pasaran menyebabkan adanya persaingan antar produsen kecap dalam memperebutkan konsumen, sehingga bagi pemasar perlu menyusun strategi pemasaran salah satunya adalah mempelajari perilaku konsumen. Untuk memenuhi pasar kecap yang begitu besar, pengusaha terus berupaya untuk mengembangkan usahanya. Dalam persaingan yang begitu kuat, para pemilik perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi baru terhadap produknya guna merebut pasar. Salah satu cara mengenal pasar sasaran adalah dengan cara mengenal konsumen melalui tipe-tipe perilaku konsumen yang menjadi sasarannya. Menurut Sutisna 2001, ada dua alasan mengapa perilaku membeli konsumen perlu dipelajari oleh para pemasar. Alasan pertama, konsumen adalah titik sentral perhatian pemasaran. Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Alasan kedua, perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan tersebut bisa disebabkan oleh faktor seperti kualitas barang yang tidak layak, tidak memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen atau mungkin juga konsumen tidak mengetahui keberadaan produk tersebut. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sofa 2008, ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik yang menjadi target pasar. commit to user 4 Sesuai dengan apa yang dikemukakan Dharmaesta dan Irawan 1999, para pemasar berkewajiban untuk mempelajari dan mempertimbangkan perilaku konsumen, antara lain dengan mengetahui apa yang dibutuhkan dan meneliti alasan apa yang menyebabkan konsumen memilih dan membeli produk tersebut. Bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang banyak, sehingga konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan meningkatkan pasar dan dapat mempengaruhi keputusan konsumen sehingga membeli apapun yang ditawarkan pemasar. Cara konsumen untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan melakukan kegiatan belanja, termasuk dalam memenuhi kebutuhan untuk mengkonsumsi kecap. Konsumen dapat melakukan kegiatan belanja di pasar tradisional maupun pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana dalam kegiatan jual beli tersebut antara penjual dan pembeli dapat terjadi tawar menawar, sedangkan pasar modern yaitu pasar yang tidak berbeda dari pasar tradisional tetapi dalam jenis pasar ini antara penjual dan pembeli tidak melakukan transaksi langsung. Pembeli dapat melihat label harga yang tercantum dalam barang dan pelayanan dalam pasar ini dilakukan mandiri. Kecap merupakan salah satu produk yang dibeli oleh masyarakat, dan merupakan salah satu kebutuhan dari sembilan bahan pokok masyarakat yang tergolong ke dalam bumbu-bumbuan sebagai penyedap rasa untuk masakan yang banyak digunakan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menganalisis tipe perilaku konsumen kecap di pasar tradisional dan pasar modern. Hal ini juga menjadi penting bagi produsen dan pemasar guna menghasilkan produk kecap yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. commit to user 5

B. Perumusan masalah