BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh
return on equity, return on assets, profit margin, current ratio, debtequity, long terms liabilitiestotal assets, assets turnover, operating
revenuestotal revenues, operating revenuesoperating expenses
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan data penelitian
time series
dan menggunakan beberapa objek penelitian
cross section
, sehingga penelitian ini dapat dinyatakan sebagai penelitian dengan
pooled data.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Sekaran, 2003. Populasi yang digunakan
sebagai
sample frame
penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah di Indonesia yang berjumlah 426 pemerintah daerah baik kabupaten maupun kota.
2. Sampel penelitian
Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi Sekaran, 2003. Sampel penelitian ini diperoleh dan dipilih dari populasi secara
purposive sampling
dengan kriteria pemilihan sampel seperti berikut ini.
a. Pemerintah daerah kabupatenkota seluruh Indonesia yang menerbitkan
laporan keuangan pemerintah pada tahun 2005, 2006 dan 2007 dan dipublikasikan dalam
website
BPK RI, yaitu
www.bpk.go.id
b. Pemerintah daerah dengan laporan keuangan yang diterbitkan pada
tahun 2005, 2006 dan 2007 dengan opini audit wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion
, wajar tanpa pengecualian dengan bahasa atau paragraf penjelas
unqualified opinion with explanation language
maupun wajar dengan pengecualian
qualified opinion
. Adapun laporan keuangan dengan opini tidak wajar
adverse opinion
dan tidak memberi opini
disclaimer opinion
tidak digunakan dalam sampel penelitian dengan pertimbangan bahwa informasi yang tersaji
dalam laporan keuangan dengan opini tersebut tidak wajar dan tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai laporan
keuangan. c.
Pemerintah daerah dengan laporan keuangan yang mencantumkan seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran variabel
dan analisis data untuk pengujian hipotesis dalam penelitian. Sampel penelitian yang digunakan adalah 187 pemerintah daerah untuk
pengujian data satu tahun dan 119 pemerintah daerah untuk pengujian data dua tahun.
C. Data dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo 2002, data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan
pemerintah daerah. Data dikumpulkan dengan cara
download
dari
website
resmi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, yaitu
www.bpk.go.id.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
a. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan pemerintah daerah. Kinerja keuangan pemerintah daerah yang dimaksud
adalah hasil kerja kegiatan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang
meliputi unsur
input, output,
dan
outcome
yang kemudian di ukur dengan efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. K
inerja keuangan pemerintah daerah diukur dengan perspektif efisiensi, efektivitas dan ekonomis atau dengan pendekatan
value for money
. Efisiensi merupakan hubungan antara masukan sumberdaya oleh suatu unit organisasi
input
dan keluaran yang dihasilkan
output
yang memberikan informasi tentang konversi masukan menjadi keluaran Mardiasmo,
2007. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai Mardiasmo, 2007. Penelitian ini menggunakan
efisiensi dan efektivitas dalam pengukuran kinerja keuangan pemerintah daerah yang menurut Mahmudi 2007 dapat diformulasikan seperti berikut ini.
Rasio Efektivitas =
Rasio Efisiensi =
b. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan mempunyai hubungan positif atau negatif bagi variabel
dependen nantinya. Dalam hal ini variabel independen adalah angka dan rasio yang diambil dari komponen laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
Variabel yang dimaksud adalah seperti berikut ini.
1 Return on Equity
Return on Equity
merupakan perbandingan antara jumlah surplus atau defisit dalam laporan realisasi anggaran dengan jumlah total
fund equity
yang dilaporkan pada neraca pemerintah daerah. Variabel ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam menghasilkan
jumlah selisih antara pendapatan dengan belanja dari total dana ekuitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Untuk menentukan angka rasio ini,
menurut Cohen 2006 formula yang dapat digunakan adalah seperti berikut ini.
ROE =
Equity Deficit
Surplus Net
2.
Return on Assets Return on Assets
merupakan rasio keuangan yang menggambarkan proporsi antara jumlah surplus atau defisit bersih dalam laporan realisasi
anggaran dengan jumlah total
asset
yang tersaji dalam neraca pemerintah daerah. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan selisih antara total pendapatan dengan total belanja yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Untuk
menghitung angka rasio ini, menurut Cohen 2006 formula yang digunakan adalah seperti berikut ini.
ROA =
Assets Total
Deficit Surplus
Net
3.
Profit Margin Profit Margin
merupakan angka rasio yang menggambarkan jumlah perbandingan antara surplus atau defisit anggaran dalam suatu periode
dengan jumlah pendapatan asli daerah dalam satu periode akuntansi. Kedua angka dalam penghitungan rasio ini diambil dari laporan realisasi
angaran pemerintah daerah. Untuk menentukan angka rasio ini, formula yang digunakan adalah seperti berikut ini Cohen, 2006.
PR =
venues Operating
Total Deficit
Surplus Net
Re
4.
Current Ratio
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam menjamin pemenuhan kewajiban lancar dengan harta lancar yang
dimiliki. Kedua angka dalam penghitungan rasio ini dihitung dengan menggunakan data dalam neraca pemerintah. Semakin tinggi angka rasio
ini memberi penggambaran bahwa pemerintah daerah mempunyai sisa aktiva lancar yang cukup untuk menjamin pemenuhan kewajiban lancar.
Formula untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti berikut ini Meriawaty dan Setyani, 2005.
CR =
s Liabilitie
Current Assets
Current
5.
Debt to Equity Ratio Debt to Equity
Ratio
merupakan perbandingan antara jumlah total hutang pemerintah dengan total ekuitas dana. Rasio ini menggambarkan
kemampuan pemerintah dalam memberi jaminan pemenuhan seluruh jumlah hutang dengan jumlah ekuitas dana yang dimiliki oleh pemerintah
pada tanggal tertentu. Kedua angka rasio ini ditentukan dengan menggunakan angka dalam neraca pemerintah. Untuk menentukan
besarnya rasio ini, menurut Godsey dan Shulman 2001 formula yang dapat digunakan adalah seperti berikut ini.
DER =
Equity Debt
6.
Long Terms Liabilities to Total Assets
Merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan jumlah hutang jangka panjang dengan jumlah
total asset
pemerintah daerah. Angka rasio ini menunjukkan jaminan pada utang jangka panjang yang diberikan oleh
pemerintah daerah dengan
asset
yang dimiliki. Menurut Plammer
et al
. 2007 formula untuk menghitung angka rasio ini adalah seperti berikut
ini.
LTTA =
Assets Total
s Liabilitie
Terms Long
7.
Assets Turnover Assets Turnover
merupakan perbandingan jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah total
asset
yang dimiliki oleh Pemda. Angka rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperoleh
pendapatan asli daerah dengan menggunakan total
asset
yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang bersangkutan, semakin tinggi angka rasio ini
menandakan bahwa semakin baik kemampuan pemerintah dalam mengusahakan
asset
yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan bagi daerah. Menurut Cohen 2006 formula untuk menghitung angka rasio ini
adalah seperti berikut ini.
AT =
Assets Total
venues Operating
Total Re
8.
Operating RevenuesTotal Revenues Operating RevenuesTotal Revenues
adalah perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah seluruh pendapatan yang diterima
oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Kedua angka yang digunakan dalam penghitungan rasio ini diambil dari neraca pemerintah. Untuk
menentukan jumlah angka rasio ini, formula yang digunakan adalah formula yang dinyatakan oleh Cohen 2006 seperti berikut ini.
ORTR =
venues Operating
Total Subsidies
venues Operating
Total Re
Re -
9.
Operating Revenues to Operating Expenses Operating Revenues to Operating Expenses
merupakan perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah belanja operasi
daerah dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan jumlah angka rasio ini angka yang digunakan adalah angka dalam laporan realisasi
anggaran. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan belanja operasi yang
dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan angka rasio ini formula yang digunakan oleh peneliti adalah formula yang digunakan
oleh Cohen 2006 berikut ini.
OROE =
Expenses Operating
venues Operating
Total Re
E. Metode Analisis Data