99
pembatasan terhadap peninjaun kembali bertentangan dengan Ketentuan Pasal 28 A, Pasal 28 D ayat 1, Pasal 28I UUD 1945.
3. Analisis Peninjauan Kembali berkaitkan dengan
Teori Gustav Radbruch. Hukum itu Normatif karena Nilai Keadilan
Hukum memiliki tiga aspek yaitu keadilan, finalitas dan kepastian Aspek keadilan menujuk pada “kesamaan hak didepan
hukum ”. Aspek finalitas, menujuk pada tujuan keadilan, yaitu
memajukan kebaikan dalam hidup manusia. Aspek ini menentukan isi hukum. Sedangkan kepastian menujuk pada jaminan bahwa
hukum yang berisi keadilan dan norma-norma yang memajukan kebaikan, benar-benar berfungsi sebagai peraturan yang ditaati.
Sehingga dengan mengacu pada Pasal 268 ayat 3 pembatasan terhadap peninjauan kembali, maka sangat jelas apabilah Pasal 268
ayat 3 tidak dirubah maka hal ini tidak mempedulikan tentang nilai keadilan dan hanya memfokuskan pada kepastian hukum semata.
Syarat mengajukan peninjauan kembali yang di ketahui bersama- sama apabila di kemudian hari terpidana menemukan novum yang
nantinya membuktikan bahwa terpidana tidak bersalah maka tidak bisa dilakukan karena dibatasi oleh Pasal 268 ayat 3. Oleh karena
itu, berkaitan dari argument diatas bahwa mendapatkan keadilan di depan pengadilan tidak boleh di batasi, karena tujuan hukum adalah
keadilan bagi setiap warga negara. pertanyaanya bagaimana jika
100
terjadi pertentangan antara keadilan dan kepastian? telah kita ketahui, kepastian hukum harus dijaga demi keamanan. Bagaimana
jika ia tidak sesuai dengan keadilan dan finalitas. Bila pertentangan antara tata hukum dan keadilan menjadi begitu besar, sehingga ia
benar-benar dirasakan tidak adil, maka demi keadilan tata hukum itu
harus dilepaskan.
4. Peninjauan Kembali Satu Kali
a. Kepastian hukum
Berkaitan dengan kepastian hukum dalam peninjauan kembali yang di atur dalam Pasal 268 ayat 1 KUHAP
bahwa permintaan peninjauan kembali atas suatu putusan tidak menangguhkan maupun menghentikan pelaksanaan
dari putusan tersebut. Selain itu diperkuat juga pada ketentuan Pasal 66 ayat 2 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, ditentukan bahwa “permohonan peninjauan
kembali tidak
menangguhkan atau
menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan” dari ketuan diatas maka
dapat diketahui bahwa upaya peninjaun kembali tidak akan menunda pelaksanaan putusan yang sudah diputuskan